Latar Belakang Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan pertanian merupakan langkah awal dalam strategi pembangunan jangka panjang.Sejalan dengan upaya-upaya praktis sebagai implementasi kebijaksanaan dan strategi pembangunan petanian, berkembang pula ragam ilmu di bidang pertanian.Pembangunan pertanian merupakan fenomena yang kompleks.Semakin besar peran pertanian sebagai sektor pemimpin.Konsep dasar dari pentingnya pertanian sebagai sektor pemimpin dalam pembangunan ekonomi nasional. Sektor andalan perekonomian adalah sektor yang meniliki ketangguhan dan kemampauan tinggi.Sektor andalan meerupakan tulang punggung dan mesin penggerak perekonomian sehingga dapat pula disebut sebagai sektor kunci atau sektor pemimpin Sapuan dan Silitonga, 1994. Pembangunan pertanian dilaksanakan melalui berbagai program, yaitu program peningkatan produksi tanaman pangan, program peningkatan produksi perkebunan, program peningkatan produksi peternakan, program peningkatan produksi perikanan dan pogram peningkatan produksi kehutanan dan program peningkatan produksi tanaman holtikultura.Usaha meningkatkan produksi berbagai komoditi tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan hasil ekspor hasil pertanian dan untuk menanggulangi masalah kemiskinan bagi petani.Keberhasilan pembangunan disektor pertanian tentu saja tidak terlepas dari besarnya peranan dan dukungan para petani Indonesia Lemhannas, 1997. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara pemasok buah dan sayuran ke Singapura selama periode tahun 80 an. Namun pada lima tahun terahir, kontribusi Indonesia dalam memasok kebutuhan buah dan sayuran Singapura menurun. Pada tahun 2010 kontribusi Indonesia terhadap kebutuhan buah dan sayuran Singapura kurang dari 10 saja.Keadaan ini menjadi sangat ironis mengingat potensi agronomis untuk buah dan sayur tropis Indonesia sangat besar. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, dalam pertemuan Presiden RI dengan Perdana Menteri Singapura pada bulan Mei 2010, disepakati beberapa hal antara lain peningkatan pangsa pasar buah dan sayur Indonesia di Singapura kembali menjadi 30. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain membentuk Indonesia – Singapore Agribusiness Working Group. Direktorat Jendral. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, 2010. Untuk menindaklanjuti pembentukan Indonesia – Singapore Agribusiness Working Group, pemerintah melakukan akselerasi ekspor hortikultura khusus ke Singapura.Bagian dari kegiatan ini adalah pembinaan Gabungan Kelompok Tani Gapoktan. Pemerintah juga menghadirkan pihak swasta yang akan menjadi mitra petani anggota Gapoktan yang akan bertindak sebagai eksportir. Dengan kata lain dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produk hortikultura ekspor pemerintah memfasilitasi petani melalui Gapoktan dengan eksportir dalam sebuah sistem kemitraan agribisnis. Dalam pembangunan ekonomi, pola kemitraan merupakan perwujudan cita-cita untuk melaksanakan sistem perekonomian gotong royong yang dibentuk antara mitra yang kuat dari segi permodalan, pasar dan kemampuan teknologinya bersama petani golongan lemah serta miskin yang tidak berpengalaman. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas dan usaha atas kepentingan bersama. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi dengan pola kemitraan dianggap sebagai usaha yang menguntungkan, terutama ditinjau dari pencapaian tujuan pembangunan nasional jangka panjang Darmono, 2004. Salah satu upaya yang dianggap tepat dalam memecahkan masalah kesenjangan ini adalah melalui kemitraan usaha antara yang besar dan yang kecil, antara yang kuat dan yang lemah. Melalui kemitraan diharapkan dapat secara cepat bersimbiose mutualistik sehingga kekurangan dan keterbatasan pengusaha kecil dapat teratasi. Di samping itu sekaligus diharapkan dapat mempercepat kemampuan golongan ekonomi lemah, memecahkan masalah pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat Hafsah, 2000 Kemitraan yang ingin diwujudkan dengan misi utamanya adalah membantu memecahkan masalah ketimpangan dalam kesempatan berusaha, ketimpangan pendapatan, ketimpangan antar wilayah, ketimpangan kota, dengan desa. Kemitraan yang dibangun atas landasan saling membutuhkan, saling menguntungkan dan saling memperkuat dengan fungsi dan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan dan proporsi yang dimiliki oleh masing – masing pihak yang terlibat dalam kemitraan tersebut Hafsah, 2000. Di Kabupaten Karo sendiri sudah ada beberapa gapoktan dan kelompok tani yang melakukan kegiatan kemitraan dengan perusahaan – perusahaan eksportir baik yang dilakukan secara formal atau informal. PD Rama Putra merupakan salah satu perusahaan eksportir yang menjadi mitra petani dalam kegiatan ekspor hortikultura ke Singapura, Malaysia, Taiwan dan Korea Selatan.Di Kabupaten Karo, PD Rama Putra bekerjasama secara informal dengan salah satu Gapoktan yaitu Gapoktan Tani Maju yang berada di Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. S ebagaimana semestinya, program kemitraan agribisnis yang dilakukan antara Gapoktan Tani Maju dengan PDRama Putra adalah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani anggota Gapoktan.Karenanya perlu dilakukan penelitian bagaimana persepsi petani terhadap program kemitraan antara PD Rama Putra dengan Gapoktan Tani Maju di daerah penelitian.

1.2 Identifikasi Masalah