Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra

(1)

PERSEPSI PETANI TERHADAP KEMITRAAN GAPOKTAN

TANI MAJU DENGAN PD RAMA PUTRA

(Kasus : Desa Dokan,Kecamatan Merek, Kabupaten Karo)

SKRIPSI

OLEH :

ANDY SABDA M. KARO-KARO

100304115

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

ABSTRAK

ANDY SABDA M. Karo – Karo (100304115), dengan judul skripsi “PERSEPSI PETANI TERHADAP KEMITRAAN GAPOKTAN TANI MAJU DENGAN PD RAMA PUTRA”. Penelitian skripsi ini dibimbing oleh Bapak Ir. Yusak Maryunianta, M.Si sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Ir. Sinar Indra Kusuma, M. Si sebagai anggota komisi pembimbing.

Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui persepsi petani terhadap kinerja kemitraan antara Gapoktan Tani Maju dengan perusahaan eksportir PD Rama Putra.Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan tertentu. Metode pengambilan sample adalah dengan metode

proportional sampling. Metode analisis data dengan menggunakan teknik

penskalaan Likert.

Hasil penelitian menunjukkan persepsi petani terhadap kinerja kemitraan antara Gapoktan Tani Maju dan perusahaan eksportir PD Rama Putra adalah positif. Kata Kunci :Persepsi, Kinerja kemitraan, Petani, Perusahaan Eksoportir


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul skripsi ini adalah “Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra”. Skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana pertanian di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada ksempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Ir. Yusak Maryunianta, M.Si selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Ir. Sinar Indra Kusuma, M. Si selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan serta saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS dan napak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M. Ec selaku ketua dan sekretaris Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

3. Seluruh dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis dalam masa perkuiliahan serta seluruh pegawai Program Studi Agribisnis FP-USU.

4. Para responden, seluruh staf desa di Desa Dokan, dan seluruh instansi yang terkait dengan penelitian ini, atas bantuannya kepada penulis dalam melakukan penelitian.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi dikemudian hari. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Medan, Agustus 2015


(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... RIWAYAT HIDUP ... KAA PENGANTAR ... DAFAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka ... 6

2.2. Landasan Teori ... 7

2.2.1. Persepsi ... 7

2.2.2. Kemitraan ... 9

2.2.3. Skala Likert ... 13

2.3. Penelitian Terdahulu ... 14

2.4. Kerangka Pemikiran ... 14

2.5. Hipotesis Penelitian ... 15

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 16

3.2. Metode Penentuan Sampel ... 16

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 17

3.4. Metode Analisis Data ... 17

3.5. Definisi dan Batasan Operasional... 20


(5)

3.5.2. Batasan Operasional ... 21

BAB IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak Geiografis, Batas dan Luas Wilayah Daerah Penelitian .... 22

4.2. Tata Guna Lahan ... 23

4.3. Keadaan Penduduk ... 24

4.3.1. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 24

4.3.2. Komposisi Penduduk Menurut Pekerjaan ... 24

4.3.3. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 25

4.4. Karakteristik Petani Sampel ... 25

4.5. Gapoktan Tani Maju ... 26

4.6. PD Rama Putra ... 27

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra di Daerah Penelitian ... 30

5.2. Gambaran Pelaksanaan Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra ... 31

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 36

6.2. Saran ... 36 DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Hal

1. 2. 3. 4.

5.

6. 7

Pengambilan Sampel Penelitian

Pernyataan Positif dan Negatif untuk Pengukuran Skala Likert Keadaan Tata Guna Lahan di Desa Dokan Tahun 2013

Komposisi Penduduk di Desa Dokan Menurut Status Pekerjaan Tahun 2013

Komposisi Penduduk menurut Mata Pencaharian di Desa Dokan Tahun 2013

Karakteristik Petani Sampel Anggota Gapoktan Tani Maju

Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra


(7)

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Hal


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Hal

1.

2.

3.

4. 5. 6. 7. 8.

Daftar Pernyataan Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra

Daftar Pernyataan Persepsi petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra

Daftar Nama-Nama Anggota Gapoktan Tani Maju, Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo

Karakteristik Petani Sampel

Interpretasi Skor Sikap Petani Responden Penilaian Indikator

Makna dari Pernyataan Negatif


(9)

ABSTRAK

ANDY SABDA M. Karo – Karo (100304115), dengan judul skripsi “PERSEPSI PETANI TERHADAP KEMITRAAN GAPOKTAN TANI MAJU DENGAN PD RAMA PUTRA”. Penelitian skripsi ini dibimbing oleh Bapak Ir. Yusak Maryunianta, M.Si sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Ir. Sinar Indra Kusuma, M. Si sebagai anggota komisi pembimbing.

Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui persepsi petani terhadap kinerja kemitraan antara Gapoktan Tani Maju dengan perusahaan eksportir PD Rama Putra.Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan tertentu. Metode pengambilan sample adalah dengan metode

proportional sampling. Metode analisis data dengan menggunakan teknik

penskalaan Likert.

Hasil penelitian menunjukkan persepsi petani terhadap kinerja kemitraan antara Gapoktan Tani Maju dan perusahaan eksportir PD Rama Putra adalah positif. Kata Kunci :Persepsi, Kinerja kemitraan, Petani, Perusahaan Eksoportir


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pembangunan pertanian merupakan langkah awal dalam strategi pembangunan jangka panjang.Sejalan dengan upaya-upaya praktis sebagai implementasi kebijaksanaan dan strategi pembangunan petanian, berkembang pula ragam ilmu di bidang pertanian.Pembangunan pertanian merupakan fenomena yang kompleks.Semakin besar peran pertanian sebagai sektor pemimpin.Konsep dasar dari pentingnya pertanian sebagai sektor pemimpin dalam pembangunan ekonomi nasional.

Sektor andalan perekonomian adalah sektor yang meniliki ketangguhan dan kemampauan tinggi.Sektor andalan meerupakan tulang punggung dan mesin penggerak perekonomian sehingga dapat pula disebut sebagai sektor kunci atau sektor pemimpin (Sapuan dan Silitonga, 1994).

Pembangunan pertanian dilaksanakan melalui berbagai program, yaitu program peningkatan produksi tanaman pangan, program peningkatan produksi perkebunan, program peningkatan produksi peternakan, program peningkatan produksi perikanan dan pogram peningkatan produksi kehutanan dan program peningkatan produksi tanaman holtikultura.Usaha meningkatkan produksi berbagai komoditi tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan hasil ekspor hasil pertanian dan untuk menanggulangi masalah kemiskinan bagi petani.Keberhasilan pembangunan disektor pertanian tentu saja tidak terlepas dari besarnya peranan dan dukungan para petani Indonesia (Lemhannas, 1997).


(11)

Indonesia tercatat sebagai salah satu negara pemasok buah dan sayuran ke Singapura selama periode tahun 80 an. Namun pada lima tahun terahir, kontribusi Indonesia dalam memasok kebutuhan buah dan sayuran Singapura menurun. Pada tahun 2010 kontribusi Indonesia terhadap kebutuhan buah dan sayuran Singapura kurang dari 10% saja.Keadaan ini menjadi sangat ironis mengingat potensi agronomis untuk buah dan sayur tropis Indonesia sangat besar. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, dalam pertemuan Presiden RI dengan Perdana Menteri Singapura pada bulan Mei 2010, disepakati beberapa hal antara lain peningkatan pangsa pasar buah dan sayur Indonesia di Singapura kembali menjadi 30%. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain membentuk Indonesia –

Singapore Agribusiness Working Group.

(Direktorat Jendral. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, 2010).

Untuk menindaklanjuti pembentukan Indonesia – Singapore Agribusiness

Working Group, pemerintah melakukan akselerasi ekspor hortikultura khusus ke

Singapura.Bagian dari kegiatan ini adalah pembinaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Pemerintah juga menghadirkan pihak swasta yang akan menjadi mitra petani anggota Gapoktan yang akan bertindak sebagai eksportir. Dengan kata lain dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produk hortikultura ekspor pemerintah memfasilitasi petani melalui Gapoktan dengan eksportir dalam sebuah sistem kemitraan agribisnis.

Dalam pembangunan ekonomi, pola kemitraan merupakan perwujudan cita-cita untuk melaksanakan sistem perekonomian gotong royong yang dibentuk antara mitra yang kuat dari segi permodalan, pasar dan kemampuan teknologinya bersama petani golongan lemah serta miskin yang tidak berpengalaman.


(12)

Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas dan usaha atas kepentingan bersama. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi dengan pola kemitraan dianggap sebagai usaha yang menguntungkan, terutama ditinjau dari pencapaian tujuan pembangunan nasional jangka panjang (Darmono, 2004).

Salah satu upaya yang dianggap tepat dalam memecahkan masalah kesenjangan ini adalah melalui kemitraan usaha antara yang besar dan yang kecil, antara yang kuat dan yang lemah. Melalui kemitraan diharapkan dapat secara cepat bersimbiose mutualistik sehingga kekurangan dan keterbatasan pengusaha kecil dapat teratasi. Di samping itu sekaligus diharapkan dapat mempercepat kemampuan golongan ekonomi lemah, memecahkan masalah pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat (Hafsah, 2000)

Kemitraan yang ingin diwujudkan dengan misi utamanya adalah membantu memecahkan masalah ketimpangan dalam kesempatan berusaha, ketimpangan pendapatan, ketimpangan antar wilayah, ketimpangan kota, dengan desa. Kemitraan yang dibangun atas landasan saling membutuhkan, saling menguntungkan dan saling memperkuat dengan fungsi dan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan dan proporsi yang dimiliki oleh masing – masing pihak yang terlibat dalam kemitraan tersebut (Hafsah, 2000).

Di Kabupaten Karo sendiri sudah ada beberapa gapoktan dan kelompok tani yang melakukan kegiatan kemitraan dengan perusahaan – perusahaan eksportir baik yang dilakukan secara formal atau informal.

PD Rama Putra merupakan salah satu perusahaan eksportir yang menjadi mitra petani dalam kegiatan ekspor hortikultura ke Singapura, Malaysia, Taiwan dan


(13)

Korea Selatan.Di Kabupaten Karo, PD Rama Putra bekerjasama secara informal dengan salah satu Gapoktan yaitu Gapoktan Tani Maju yang berada di Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

Sebagaimana semestinya, program kemitraan agribisnis yang dilakukan antara Gapoktan Tani Maju dengan PDRama Putra adalah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani anggota Gapoktan.Karenanya perlu dilakukan penelitian bagaimana persepsi petani terhadap program kemitraan antara PD Rama Putra dengan Gapoktan Tani Maju di daerah penelitian.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi petani terhadap kinerja kemitraan antara Gapoktan Tani Maju dengan Perusahaan EksportirPD Rama Putra?

2. Bagaimana gambaran pelaksanaan kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan Perusahaan Eksportir PD Rama Putra?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian diarahkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui persepsi petani terhadap kinerja kemitraan antara Gapoktan Tani Maju dengan Perusahaan EksportirPD Rama Putra.

2. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan Perussahaan Eksportir PD Rama Putra


(14)

1.4Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan evaluasi bagi petani yang bermitra dan perusahaan eksportir selaku mitra petani dalam perbaikan pola kemitraan

2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah untuk menentukankebijakan yang tepat.

3. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.


(15)

BAB II

TINJUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1Tinjauan Pustaka

Menurut Samsudin (1982), yang disebut petani adalah mereka yang untuk sementara waktu atau tetap menguasai sebidang tanah pertanian, menguasai suatu cabang atau beberapa cabang usahatani dan mengerjakan sendiri, baik dengan tenaga sendiri maupun tenaga bayaran. Menguasai sebidang tanah dapat diartikan pula menyewa, sebagai hasil atau beruapa memiliki tanah sendiri.Disamping menggunakan tenaga sendiri ia dapat menggunakan tenaga kerja yang bersifat tidak tetap.

Petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan hidupnya di bidang pertanian dalam arti luas yang meliputi usahatani pertanian, peternakan, perikanan dan pemungutan hasil laut.Peranan petani sebagai pengelola usahatani berfungsi mengambil keputusan dalam mengorganisir faktor-faktor produksi yang diketahui (Hernanto, 1993).

Departemen Pertanian (2007) mendefenisikan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebagai kumpulan dari beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efesiensi usaha.Kelompok tani yang ada dalam satu wilayah administrasi desa atau yang berada dalam satu wilayah aliran imigrasi petak pengairan tersier.

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) merupakan organisasi petani di pedesaan yang dibentuk secara musyawarah dan mufakat untuk meningkatkan skala ekonomi dan efesiensi usaha. Gapoktan dibentuk atas dasar: (1) kepentingan yang


(16)

sama di antar para anggota; (2) berada pada kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama di antaraa para anggota; (3) mempunyai kader pengelola yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani; (4) memiliki kader atau pemimpin yang diterima oleh petani lainnya; (5) mempunyai kegiatan yang dapat dirasakan mafaatnya oleh sebagian besar anggotanya, dan (6) adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat (Deptan, 2007).

2.2Landasan Teori 2.2.1Persepsi

Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan penafsiran peran. Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda, maka persepsinya pun berbeda-beda pula terhadap stimulus yang diterimanya, meskipun dengan objek yang sama (Rakhmat,1992).

Menurut Asngari (1984), persepsi orang dipengaruhi oleh pandangan seseorang pada suatu keadaan, fakta, atau tindakan. Terdapat tiga mekanisme pembentukan persepsi, yaitu selectivity, closure, interpretation.Informasi yang sampai kepada seseorang yang menyebabkan individu yang bersangkutan membentuk persepsi, dimulai dengan pemilihan atau menyaringnya, kemudian informasi yang masuk tersebut disusun menjadi kesatuan yang bermakna, dan akhirnya terjadilah interpretasi mengenai fakta keseluruhan informasi.

Menurut Sormin (2006), mendefinisikan bahwa persepsi merupakan sebagai proses dimana seseorang menjadi sadar segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera yang dimiliki, pengetahuan lingkungan diperoleh melalui interpretasi data indera. Persepsi dalam pengertian psikologi adalah proses


(17)

perencanaan informasi untuk dipahami. Alat untuk memperoleh informasi tersebut adalah penginderaan (penglihatan, pendengaran, peraba, dan sebagainya).Sebaliknya alat untuk memahaminya adalah kesadaran atau kognisi. Menurut Siagian (1995), persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain (yang dipersepsi). Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah :

1. Karakter individu yang bersangkutan (The Perceiver), yang dipengaruhi oleh sikap, motif, kepentingan, pengalaman dan harapan.

2. Karakteristik dari objek setelah diteliti dapat mempengaruhi apa yang dirasakan (The Target).

3. Situasi yang mempengaruhi (The Situation).

Persepsi adalah proses menangkap arti objek-objek social dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap mereka mengandung resiko.Pola-pola perilaku manusia berdasarkan persepsi mereka mengenai realitas (sosial) yang telah dipelajari.Persepsi manusia terhadap seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi mereka terhadap hal-hal itu berdasarkan pengalaman masa lalu mereka berkaitan dengan orang, objek atau kejadian serupa (Mulyana, 2005).

Menurut Saptorini(1989) Persepsi adalah suatu proses mental yang rumit dan melibatkan berbagai kegiatan untuk menggolongkan stimulus yang masuk sehingga menghasilkan tanggapan untuk memahami stimulus tersebut.Persepsi dapat terbentuk setelah melalui berbagai kegiatan,yakni proses fisik


(18)

(penginderaan), fisiologis (pengiriman hasil penginderaan ke otak melalui saraf sensoris) dan psikologis (ingatan,perhatian,pemprosesan informasi di otak).

Beberapa hal yang mempengaruhi persepsi : 1.Perilaku persepsi,bila seorang individu memandang pada suatu target dan mencoba untuk menafsirkan apa yang dilihatnya,penafsiranitu sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari pelaku persepsi antara lain sikap,motif/kebutuhan individu,suasana hati,pengalaman masa lalu,prestasi belajar sebelumnya dan pengharapan; 2.Target yang akan diamati ,karakteristiknya dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan; 3.Situasi,yaitu unsur-unsur dalam lingkungan sekitar dapat mempengaruhi persepsi

(Robins,1996). 2.2.2Kemitraan

Kemitraan adalah suatu strategi bisnis, maka keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang bermitra dalam menjaankan etika bisnis.Dalam konteks ini pelaku-pelaku yang terlibat langsung dalam kemitraan tersebut harus memiliki dasar-dasar etika bisnis yang dipahami bersama dan dianut bersama sebagai titik tolak dalam menjalankan kemitraan.Hal ini erat kaitannya dengan peletakan dasar-dasar moral berbisnis bagi pelaku-pelaku kemitraan.Penerapan dasar-dasar etika bisnis dalam kemitraan yang diwujudkan dengan tindakan nyata identik dengan membangun suatu fondasi untuk sebuah rumah atau bangunan. Konsistensi dalam penerapan etika bisnis akan berbanding lurus dengan kemantapan atau kekokohan dalam menopang pilar-pilar di atasnya (Hafsah, 2000).

Kemitraan adalah kerjasama yang sinergis antar dua atau lebih pihak untuk melaksanakan suatu kegiatan (in acion with).Kerjasama tersebut merupakan


(19)

pertukaran sosial yang saling memberi (sosial rewards), bersifat timbal balik (dyadic) dan saling menerima (reinforcement). Kemitraan mempunyai beberapa prinsip dasar yang harus dilakukan agar proses kemitraan tersebut dapat berjalan baik serta tujuan dapat tercapai. Prinsip-prinsip kemitraan adalah saling membutuhkan, saling ketergantungan, saling percaya, saling menguntungkan, keeling mendukung, saling membangun dan saling melindungi( Mardikanto, 1993).

Konsep kemitraan agribisnis yang berkembang di Indonesia memiliki berbagai tipe.Adapun tipe yang umum dilakukan sebagaimana dikemukakan Soemardjo, dkk.(2004) , sebagai berikut.

1. Tipe dispersal

Dispersal berasal dari kata asal dispersi yang artinya tersebar. Dalam hal ini tipe dispersal dapat diartikan sebagai pola hubungan antar pelaku uaha yang satu sama lain tidak memiliki ikatan formal yang kuat. Tipe dispersal dicirikan tidak adanya hubungan organisasi fungsional di antara setiap tingkatan usaha pertanian hulu dan hilir.Jaringan agribisnis hanya terikat pada mekanisme pasar, sedangkan antar pelakunya bersifat tidak langsung dan impersonal sehingga setiap pelaku agribisnis hanya mementingkan diri sendiri.Dalam kondisi tersebut, pelaku tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka saling membutuhkan.

Pada kemitraan tipe dispersal, pihak pengusaha lebih kuat dibandingkan produsen.Pihak pengusaha ini sangat berperan dalam berhubungan dengan produsen yang lemah.Akan tetapi hubungan yang terjadi antara kedua belah pihak tidak sinergis dan tidak berkesinambungan karena tidak bersifat kemitraan.Kondisi seperti itu menimbulkan kesenjangan dalam system bisnis hulu


(20)

dan hilir.Kesenjangan yang terjadi berupa informasi tentang mutu, harga, teknologi dan akses permodalan.Dengan demikian, pemodal kuat yang umumnya berwawasan luas, lebih berpendidikan dan telah berperan di subsistam hilir menjadi diuntungkan oleh berbagai kelamahan pengusaha kecil sebagai produsen.

2. Tipe sinergis dan saling menguntungkan

Tipe ini berbasis pada kesadaran saling membutuhkan dan saling mendukung pada masing-masing pihak yang bermitra. System kemitraan seperti ini sudah mulai banyak ditemukan di daerah pedalaman kota-kota besar dan kota menengah konsep kemitraan agribisnis menjadi salah satu pilihan yang prospektif bagi perkembangan iklim bisnis yang sehat di Indonesia pada masa Yang akan datang. Hal tersebut dapat terjadi jika konsep kemitraan yang dijalankan benar-benar dapat menjembatani kesenjangan antar-subsistem dalam sistem bisnis hulu-hilir (produsen-industri pengolahan-pemasaran) maupun hulu-hulu (sesama produsen).

Pengembangan kelembagaan kemitraan dalam sistem agribisnis telah memberikan dampak positif bagi keberhasilan pengembangan sistem agribisnis. Dampak positif tersebut (Sumardjo dan Darmono, 2004) adalah :

1. Keterpaduan dalam sistem pembinan yang saling mengisi antara materi pembinaan dengan kebutuhan riil petani, meliputi permodalan sarana, teknologi, bentuk usaha bersama atau koperasi dan pemasaran.

2. Kejelasan aturan atau kesepakatan, sehingga menumbuhkan kepercayaan dalam hubungan kemitraan bisnis yang ada. Kesepakatan tentang aturan, perubahan harga, dan pembagian hasil harus dibuat secara adil oleh pihak-pihak yang bermitra. Dengan demikian, tujuan, kepentingan dan


(21)

kesinambungan bisnis dari kedua pihak dapat terlaksana dan saling menguntungkan.

3. Keterkaitan antarpelaku dalam sistem agribisnis (hulu-hilir) yang mempunyai komitmen terhadap kesinambungan bisnis. Komitmen ini menyangkut mutu dan kuantitas, serta keinginan saling melestarikan hubungan dengan menjalin kerjasama saling menguntungkan secara adil.

4. Terjadinya penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak dan berkesinambungan di sektor pertanian.

Terdapat 3 prinsip kunci yang perlu dipahami dalam membangun suatu kemitraan oleh masing-masing anggota kemitraan yaitu:

1. Prinsip kesetaraan (Equity), individu, organisasi atau institusi yang telah bersedia menjalin kemitraan harus merasa sama atau sejajar kedudukannya dengan yang lain dalam mencapai tujuan yang disepakati.

2. Prinsip keterbukaan, keterbukaan terhadap kekurangan atau kelemahan masing-masing anggota serta berbagai sumber daya yang dimiliki. Semua itu harus diketahui oleh anggota lain. Keterbukaan ada sejak awal dijalinnya kemitraan sampai berakhirnya kegiatan. Dengan saling keterbukaan ini akan menimbulkan saling melengkapi dan saling membantu diantara golongan (mitra).

3. Prinsip azas manfaat bersama (mutual benefit), Individu, organisasi atau institusi yang telah menjalin kemitraan memperoleh manfaat dari kemitraan yang terjalin sesuai dengan kontribusi masing-masing. Kegiatan atau pekerjaan akan menjadi efisien dan efektif bila dilakukan bersama(Notoatmodjo, 2005).


(22)

2.2.3 Skala Likert

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.Dalam penelitian, fenomena social ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. (Suryabrata, 2002 ).

Skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab responden (Kuncoro dan Riduwan, 2007).

Skala likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap subjek, objek, atau kejadian tertentu. Metode pengukuran yang paling sering digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert sehingga dikenal dengan nama skala likert. Nama lain dari skala ini adalah summated ratings method. Skala likert umumnya menggunakan lima angka penilaian, yaitu: 1. sangat setuju, 2. setuju, 3. netral, 4. Tidak setuju, 5. sangat tidak setuju. Urutan setuju atau tidak setuju dapat juga dibalik mulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.Alternatif angka penilaian dalam skala ini dapat bervariasi dari 3 sampai dengan 9 (Indriantoro dan Supomo, 2002).

Untuk mengetahui tingkat persepsi,maka digunakan skala likert.Skala likert digunakan untuk mengukur persepsi atau perilaku seseorang.Skala ini


(23)

menilaisikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden.Kemudian responden memberi pilihan respon atau jawaban dalam bentuk skala ukur yang telah disediakan,yakni: mengikuti semua teknologi anjuran (3),melakukan salah satu teknologi anjuran(2),melakukan teknologi tetapi tidak sesuai anjuran(1),tidak melakukan semua teknologi baik anjuran maupun bukan anjuran(0) (Nazir,2003)

2.3. Penelitian Terdahulu

BerdasarkanTanjung (2014)dengan judul“Persepsi Petani terhadap Kinerja Kemitraan Kelompok Tani dengan Perusahaan Eksportir PD Rama Putra(Kasus :Kelompok Tani Lau Lengit, Desa Samura,Kecamatan Kabanjahe,Kabupaten Karo ) menyimpulkan persepsi petani terhadap kinerja kemitraan antara kelompok tani Lau Lengit dengan PD Rama Putra adalah positif .hal ini dapat dilihat dari sebanyak 16 orang petani (61,54%) memberikan respon positif.

2.4Kerangka Pemikiran

Gapoktan Tani Majumerupakan salah satugapoktan yang berada di Kabupaten Karo yang memproduksi tanaman hortikultura.Dan PD Rama Putra merupakan perusahaan eksportir yang melakukan ekspor tanaman hortikultura ke berbagai negara seperti ke Taiwan, Singapura, Malaysia dan Korea Selatan.Antara GapoktanTani Majutelah menjalin kemitraan dengan PD Rama Putra.Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi petani terhadap kemitraan antara Gapoktan Tani Maju dengan perusahaan eksportir PD Rama Putra.


(24)

Skema Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Keterangan :

: Menyatakan Hubungan : Menyatakan Mitra

: Menyatakan dievaluasi dengan

2.4 Hipotesis Penelitian

1. Persepsi petani terhadap kinerja kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan perusahaan eksportir PD Rama Putra adalah positif.

Kemitraan PD Rama Putra

Gapoktan Tani Maju

Persepsi

Petani Skala Likert

Negatif Positif


(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive). Daerah yang dipilih untuk menjadi lokasi penelitian adalah Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. Hal ini dilakukan dengan alasan karena di daerah tersebut termasuk salah satuGapoktan pemasok komoditi hortikultura yang bekerjasama dengan perusahaan eksportir PD Rama Putra yaitu Gapoktan Tani Maju.

3.2 Metode Penetuan Sampel

Penarikan sampel dilakukan dengan metodeproportional sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah petani di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo yang tergabung dalam Gapoktan Tani Maju.. Adapun jumlah sampel dapat dilihat dari Tabel 1.

Tabel 1. Pengambilan Sampel Penelitian Kelompok Tani Jumlah Anggota

Kelompok Tani

Rumus Pengambilan Sampel

Jumlah

Maju Jaya 24 (24 : 161) x 30 4

Juma Simpang 23 (23 : 161) x 30 4

Juma Jahen 25 (25 : 161) x 30 5

Juma Kineppen 24 (24 : 161) x 30 4

Juma Singkelem 20 (20 : 161) x 30 4

Wanita “Sukses Tani” 20 (20 : 161) x 30 4

Hidup Baru 25 (25 : 161) x 30 5

Total 161 30


(26)

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan serta wawancara langsung dengan responden, yaitu pengurus dan anggota kelompok tani dengan meggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Data skunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengann penelitian ini

3.4 Metode Analisis Data

Untuk identifikasi masalah pertama yaitu untuk mengetahui persepsi petani terhadap kemitraan yang sedang berlangsung dengan PD Rama Putra digunakan metode deskriptif dianalisis dengan menggunakan metode analisis teknik penskalaan Likertberdasarkan 2 (dua) parameter.Parameter pertama adalah persepsi positif dan parameter kedua adalah persepsi negatif.Adapun pernyataan positif dan negatif tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

Untuk identifikasi masalah kedua, dianalisis secara deskriptif yaitu dengan menjelaskan bagaimana gambaran pelaksanaan kemitraan Gapoktan Tani Maju dengan Perusahaan Eksportir PD Rama Putra.


(27)

Tabel 2. Pernyataan Positif dan Negatif untuk Pengukuran Skala Likert

No Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Petani mengetahui program kemitraan yang terjalin antara Gapoktan Tani Maju dengan perusahaan eksportir.

Kemitraan dapat menjadi alternatif menyelesaikan permasalahan petani.

Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi.

Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang dihasilkan petani.

Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani.

Kemitraan agribisnis adalah terobosan terbaru dalam bidang pertanian .

Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat dipasarkan sampai ke luar negeri.

Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani.

Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut. Dalam proses produksi, eksportir selalu aktif memantau perkembangan produksi di lahan.

Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi mitra petani.

Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin antara petani dan eksportir.

Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di

Tidak ada yang istimewa ketika petani bisa bermitra dengan eksportir.

Pelaksanaan kemitraan tidak berpengaruh terhadap pendapatan petani.

Tidak semua petani menyukai dijalinnya kemitraan agribisnis dengan eksportir.

Petani lebih suka menjual hasil pertaniannya ke pasar tradisional daripada ke eksportir

Harga yang diterima petani dari eksportir tidak lebih besar dari pedagang local.

Ketentuan produk yang diberikan eksportir menyulitkan petani.

Tidak banyak petani yang mampu melakukan kegiatan kemitraan.

Perusahaan eksportir selalu tidak tepat waktu dalam pengembalian dana kemitraan.

Perusahaan eksportir tidak berperan sesuai dengan yang diharapkan petani. Petani merasa kesulitan dalam menyampaikan aspirasi kepada Perusahaan eksportir


(28)

13.

kabupaten Karo.

Keterangan :

N : untuk pernyataan negatif dan P: untuk pernyataan positif

Pemberian skor pada setiap pilihan jawaban sebagai berikut: - Untuk pernyataan positif : Sangat Setuju (SS) = 4

: Setuju (S) = 3 : Ragu-ragu (R) = 2 : Tidak Setuju (TS) = 1 : Sangat Tidak Setuju = 0 - Untuk pernyataan negative : Sangat Setuju (SS) = 0

: Setuju (S) = 1 : Ragu-ragu (R) = 2 : Tidak Setuju (TS) = 3 : Sangat Tidak Setuju = 4

Untuk mengukur skala likert tersebut digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

T : Skor standar X : Skor responden

X : Rata-rata skor kelompok S : Deviasi standar kelompok


(29)

Uji T, apabila:

T > 50 = Persepsi Positif

T< 50 = Persepsi Negatif .(Mueller, 1992).

Berdasarkan uji T tersebut dapat diketahui bagaimana persepsi petani terhadap program kemitraan yang terjalin antara Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra.Jika persepsi petani bernilai positif maka program kemitraan sudah berjalan dengan baik. Jika petani memiliki persepsi negatif, maka program kemitraan tidak baik / tidak sesuai dengan yang diharapkan petani.

3.5. Definisi dan Batasan Operasional 3.5.1. Definisi

1. Gapoktan adalah gabungan dari beberapa kelompok tani yang melakukan usaha agribisnis di atas prinsip kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai peningkatan produksi dan pendapatan usaha tani bagi anggotanya dan bagi petani lainnya.

2. Kelompok Tani adalah organisasi non formal di pedesaan yang ditumbuhkembangkan dari, oleh dan untuk petani.

3. Gapoktan Tani Majuadalah salah satu kelompok tani yang memproduksi tanaman hortikultura di Kabupaten Karo.

4. Persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain (yang dipersepsi).

5. Persepsi positif adalah penilaian individu terhadap suatu objek atau informasi dengan pandangan yang positif atau sesuai dengan yang diharapkan.


(30)

6. Persepsi negatif adalah persepsi individu terhadap objek atau informasi tertentu dengan pandangan yang negatif.

7. Eksportir adalahOrang atau lembaga perantara dagang yang melakukan

kegiatan ekspor komoditas pertanian.

8. PD Rama Putra adalah perusahaan eksportir yang melakukan ekspor tanaman hortikultura.

9. Kemitraan adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.

10.Hortikultura adalah usaha membudidayakan berbagai jenis tanaman, terutama tanaman buahan, sayuran, tanaman hias dan tanaman obat-obatan.

3.5.2 Batasan Operasional

1. Persepsi petani terhadap kemitraan adalah penilaian petani terhadap kemitraan antara Gapoktan Tani Maju dengan perusahaan ekportir.

2. Daerah penelitian adalah di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo.


(31)

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.1 Letak Geografis, Batas dan Luas Wilayah Daerah Penelitian

Secara Geografis, letak Kabupaten Karo berada diantara 2050’- 3019’ Lintang Utara dan 97055’- 98019’Bujur Timur dengan luas 2.217,25 Km2 atau 2,97 persen dari luas Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi.Wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggian 280-1420 M di atas permukaan laut. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang, sebelah Selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir, sebelah timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun dan sebelah barat dengan Provinsi Nangroe Aceh Darusalam.

Kabupaten Karo beriklim tropis dan mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan kemarau.Musim hujan pertama mulai bulan Agustus samapi dengan bulan Januari dan musim kedua pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei, sedangkan musim kemarau biasanya pada bulan Februari, Juni dan Juli.

Kecamatan Merek merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Karo. Kecamatan Merek berada 1192 m di atas permukaan laut. Kecamatan Merek memiliki luas wilayah 125,51 Km2. Kecamatan Merek berbatasan dengan :

• Sebelah Utara : Kecamatan Tiga Panah • Sebelah Selatan : Kabupaten Dairi • Sebelah Timur : Kecamatan Juhar • Sebelah Barat : Kabupaten Simalungun


(32)

Kecamatan Merek memiliki 19 Desa / Kelurahan, diantaranya adalah Kodon, Sibolangit, Tongging, Pangembaten, Nagalingga, Pancur Batu Partibitembe, Partibilama, Merek, Situnggaling, Negeri Tongging, Garingging, Bandar Tongging, Mulia Rakyat, Dokan, Regaji, Suka Mandi, Nagara dan Ajinembah.

Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara memiliki luas wilayah 8 Km2 dan berada pada ketinggian 1200 m di atas permukaan laut. Desa Dokan berjarak 12 km dari ibukota Kabupaten. Wilayah ini berbatasan dengan :

• Sebelah Utara : Desa Tambunen / Rumamis • Sebelah Selatan : Desa Naga Bosar

• Sebelah Timur : Desa Seribu Jandi • Sebelah Barat : Desa Regaji 4.2 Tata Guna Lahan

Pola penggunaan lahan di Desa Dokan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Keadaan Tata Guna Lahan di Desa Dokan Tahun 2013

No. Jenis Penggunaan Tanah Luas (Ha) Persentase (%)

1. Tanah Kering 343 42,87

2. Bangunan / Pekarangan 16 2

3. Lainnya 441 55,13

Total 800 100

Sumber :Demografi Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo 2013

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa pemakaian lahan terluas adalah tanah kering dengan luas 343 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Desa Dokan,


(33)

Kecamatan Merek, Kabupaten Karo umumnya bertani, terutama tanaman hortikultura.

4.3 Keadaan Penduduk

4.3.1 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang diperoleh dari Demografi Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, jumlah Penduduk Desa Dokan pada tahun 2013 terdiri dari 1473 jiwa (359 KK) dengan jumlah penduduk pria sebanyak 666 jiwa dan wanita sebanyak 807 jiwa.

4.3.2 Komposisi Penduduk Menurut Pekerjaan

Untuk mengetahui jumlah penduduk di Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo menurut status pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Komposisi Penduduk di Desa Dokan Menurut Status Pekerjaan Tahun 2013

No. Status Pekerjaan Jumlah

(Jiwa)

Persentase (%)

1. Bekerja 1.323 89,8

2. Tidak Bekerja 150 10,2

Total 1.473 100

Sumber :Demografi Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo 2013

Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo tahun 2013 yang bekerja adalah sebanyak 1323 jiwa (89,8 %). Hal ini menandakan bahwa persentase penduduk yang bekerja lebih besar dibanding penduduk yang tidak bekerja.


(34)

4.3.3 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Untuk mengetahui jumlah penduduk di Desa Dokan menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Dokan Tahun 2013

No. Jenis Pekerjaan Jumlah

(Jiwa)

Persentase (%)

1. Petani 1.311 99,15

2. PNS / POLRI 11 0,84

3. Bidan Swasta 1 0,01

Total 1.323 100

Sumber :Demografi Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo 2013

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa penduduk di Desa Dokan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani sebanyak 1311 jiwa ( 99,15 % ), kemudian daripada pekerjaan PNS / POLRI sebanyak 11 jiwa ( 0,84% ) dan Bidan Swasta sebanyak 1 jiwa ( 0,01 % ).

4.4 Karakteristik Petani Sampel

Adapun karakteristik petani sampel dalam penelitian ini meliputi luas lahan, umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman bertani. Karakteristik petani sampel dapat dilihat pada Tabel 7 .

Tabel 7.Karakteristik Petani Sampel Anggota Gapoktan Tani Maju

No. Karakteristik Range Rataan

1. Luas Lahan (Ha) 0,5 - 3 1,35

2. Umur (Tahun) 37 - 59 47,75

3. Pengalaman Bertani (Tahun) 7 -30 17,16


(35)

Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa rataan luas lahan petani adalah 1,35 Ha, dengan range 0.5 sampai 3 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel termasuk petani yang memiliki luas lahan yang sudah tergolong tinggi.Umur petani sampel mempunyai range antara 37-59 tahun dengan rataan sebesar 47.75 tahun. Data ini menjelaskan bahwa petani sampel masih berada dalam kategori usia produktif. Pengalaman bertani petani sampel rata-rata adalah 17,16 tahun dengan range 7-30 tahun.dapat diasumsikan bahwa petani sampel adalah petani berpengalaman.

4.5 Gapoktan TaniMaju

Gapoktan Tani Maju adalah salah satu Gapoktan yang berada di desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo .Gapoktan Tani Maju pertama kali dibentuk pada tanggal 10 juni 2008. Gapoktan Tani Maju didirikan bertujuan untuk mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya, menggalang seluruh kebutuhan sarana produksi dan menjalin kemitraan dengan pihak lain untuk meningkatkan produksi dari seluruh anggota, memecahkan masalah yang dihadapi anggota dengan diskusi secara bersama-sama serta ikut membangun tatanan perekonomian Desa untuk menunjang tatanan perekonomian Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Gapoktan Tani Maju ini memiliki 7 kelompok tani dengan total memiliki 161 anggota petani. Adapun ketujuh kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan tani maju adalah kelompok Tani Maju Jaya ( 24 orang ), Kelompok Petani Juma Simpang ( 23 orang ), Kelompok TaniJuma Jahen ( 25 orang ), Kelompok Tani Juma Kineppen ( 24 orang ), Kelompok Tani Juma


(36)

Singkelen ( 20 orang ), Kelompok Tani Wanita “ Sukses Tani “ (20 orang ), dan Kelompok Tani Hidup Baru ( 25 orang ).

4.6 PD Rama Putra

PD Rama Putra adalah perusahaan dagang yang berdiri dibawah nama CV Buana Agri Sejahtera yang berdiri sejak tahun 1994. Alamat PD Rama Putra berada di Jalan Simpang 4 Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang 4 Kabupaten Karo.Perusahaan ini melakukan bidang usaha perdagangan khusus sayuran dan perdagangan khusus hasil pertanian lainnya.

PD Rama Putra kini menjalin kemitraan dengan beberapa Kelompok Tani dan Gapoktan di Kabupaten Karo dan Simalungun sebagai mitra petani dalam mengekspor produk hortikultura.Gapoktan Tani Maju, Kelompok Tani Laulengit, Kelompok Tani Bunga Sampang, Gapoktan Saribu Dolok, dan Gapoktan Sampun adalah beberapa Gapoktan dan kelompok tani yang menjalin kemitraan dengan PD Rama Putra.

Kemitraan yang dijalin antara PD Rama Putra dengan Gapoktan Tani Maju dilakukan secara informal.Kemitraan ini terjadi awalnya karena adanya perkenalan antara salah seorang anggota Gapoktan Tani Maju dengan pihak PD Rama Putra.PD Rama Putra menawarkan kerjasama untuk menyalurkan produk komoditi pertanian dari Gapoktan Tani Maju untuk diekspor. Gapoktan Tani Maju merasa kemitraan ini penting karena merasa diuntungkan dengan penetapan harga standart dari PD Rama Putra yang lebih tinggi dari pengumpul ( Tengkulek ). Untuk menyepakati kemitraan ini dibuat kesepakatan antara PD Rama Putra dengan Gapoktan Tani Maju. Kemitraan ini dapat berlangsung dengan baik karena ada pendekatan secara kultural atau adat, dimana cara pihak PD Rama Putra


(37)

berkomunikasi yang bisa menggunakan bahasa karo dalam menjalankan kegiatan kemitraan serta dalam kegiatan diskusi.Diskusi biasanya dilakukan secara non formal seperti dilakukan di kedai kopi, di tempat perkumpulan Gapoktan, di toko PD Rama Putra bahkan pihak PD Rama Putra rutin berdiskusi dengan petani di lahan pertanian petani anggota Gapoktan Tani Maju.

Selain itu pendekatan kultura oleh PD Rama Putra seperti ikut hadir dalam acara-acara kemasyarakatan yang ada di Desa Dokan sehingga menimbulkan rasa kekeluargaan, rasa saling percaya dan saling menjaga anatara Gapoktan Tani Maju dengan PD Rama Putra.

Gapoktan Tani Maju dalam bermitra dengan PD Rama Putra dalam ekspor tanaman hortikultura.Adapun tanaman hortikultura yang diekspor ialah kubis dan kentang. Dimana tanaman kubis dijual Gapoktan kepada PD Rama Putra dengan harga Rp. 800 per Kg dengan volume per minggunya 10.000 Kg. Tanaman kentang dijual Gapoktan kepada PD Rama Putra dengan harga Rp. 6000 per Kg dengan volume per minggunya yaitu 8.000 Kg.

PD Rama Putra melakukan monitoring kelahan petani untuk melihat perkembangan bibit tanaman yang telah diberikan. Selanjutnya perkembangan tanaman tersebut dididskusikan kepada petani hambatan-hambatannya. PD Rama Putra memberikan pupuk, obat-obatan,dll selain air. Biaya-biaya saprodi selama masa tanam sampai masa panen ditanggung oleh PD Rama Putra yang kemudian dibayar oleh petani Gapoktan Tani Maju setelah masa panen dengan mengurangkan penerimaan yang diperoleh petani dari penjualan hasil


(38)

produksi.PD Rama Putra juga bersedia meminjamkan traktor kepada petani tanpa ada biaya sewa yang harus dibayar petani.komoditi kemudian disortir Gapoktan Tani Maju dengan diawasi oleh beberapa orang penyortir dari PD Rama Putra.Komoditi yang memenuhi syarat atau lolos sortir kemudian dibawa oleh PD Rama Putra untuk diekspor.Komoditi yang gagal disortir dikembalikan kepada petani dimana petani kemudian menjualnya ke pasar.


(39)

DAFTAR PUSTAKA

Darmono, W, A, dkk. 2004. Teori dan Praktek Kemitraan Agribisnis, Penebar Swadaya, Jakarta.

Dirjend.Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementrian Pertanian, 2010.Pedoman Teknis Akselerasi Peningkatan Ekspor Hortikultura ke

Singapura (Dana Konsentrasi). Jakarta.

Hafsah, J, M. 2000. Kemitraan Usaha Konsepsi dan Strategi. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Hernanto, F., 1993.Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.

Indrianto dan Supomo.2002.

http://thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00431-%20mn%20bab%203.pdf. Diakses Senin, 29 Oktober 2014.

Lemhannas, 1997.Disiplin Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.

Mardikanto, T., 1993.Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Mulyadi. 2005. Ekonomi Kelautan. RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Riduwan.2005. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian.Cetakan ke-3. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Samsudin, S. 1982. Dasar-Dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian. Angkasa Offset. Bandung.

Sapuan dan Chrisman Silitonga, 1994.Prosiding Seminar Pembangunan

Pertanian Dalam Menanggulangi Kemiskinan, PERHEPI (Perhimpunan

Ekonomi Pertanian ).

Siagian, S.P. 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya.Jakarta : Rineka Cipta.

Soemardjo.Sulaksana, Jaka dan Aris Darmono, Wahyu. 2004. Teori dan Praktik

Kemitraan Agribisnis. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sormin, R. N. S. 2006. Persepsi, Sikap dan Partisipasi Masyarakat Terhadap

Kawasan Ekowisata Tangkahan.Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas


(40)

Daftar Pernyataan Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju Dengan PD Rama Putra

Pernyataan Positif

1. Petani ikut serta dalam program kemitraan yang terjalin antara Gapoktan Tani Maju dengan perusahaan eksportir

a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)

c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

2. Kemitraan dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan petani a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S) c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

3. Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S) c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

4. Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang di hasilkan petani

a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)

c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

5. Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S) c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

6. Kemitraan agribisnis adalah trobosan terbaru dalam bidang pertanian a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S) c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)


(41)

7. Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat dipasarkan sampai ke luar negri

a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)

c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

8. Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat bagi petani untuk meningkatkan produktifitas usaha tani

a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)

c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

9. Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut dalam proses produksi eksportir selalu aktif memantau perkembangan produksi di lahan a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S) c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

10. Dalam proses produksi, eksportir selalu aktif memantau perkembangan produksi di lahan

a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)

c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

11. Petani senang bermitra dengan prusahaan eksportir yang saat ini menjadi mitra petani

a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)

c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

12. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin diantara petani dan eksportir

a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S)

c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)


(42)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

13. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S) c. Ragu – Ragu (R) d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

Daftar Pernyataan Persepsi Petani Terhadap Kemitraan Gapoktan Tani Maju Dengan PD Rama Putra

Pernyataan Negatif

1. Tidak ada yang istimewa ketika petani bisa bermitra dengan eksportir a. Sangat Tidak Setuju (STS)

b. Tidak Setuju (TS) c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

2. Pelaksaan kemitraan tidak berpengaruh terhadap pendapatan petani a. Sangat Tidak Setuju (STS)

b. Tidak Setuju (TS) c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

3. Tidak semua petani menyukai dijalinnya kemitraan agribisnis dengan eksportir

a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS)

c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

4. Petani lebih suka menjual hasi pertaniannya ke pasar tradisional daripada ke eksportir

a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS)

c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

5. Harga yang di terima petani dari eksportir tidak lebih besar dari pedagang lokal

a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS)


(43)

c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

6. Ketentuan produk yang diberikan eksportir menyulitkan petani a. Sangat Tidak Setuju (STS)

b. Tidak Setuju (TS) c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

7. Tidak banyak petani yang mampu melakukan kegiatan kemitraan a. Sangat Tidak Setuju (STS)

b. Tidak Setuju (TS) c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

8. Perusahaan eksportir selalu tidak tepat waktu dalam pengembalian dana kemitraan

a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS)

c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

9. Perusahaan eksportir tidak berperan sesuai dengan yang diharapkan petani a. Sangat Tidak Setuju (STS)

b. Tidak Setuju (TS) c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)

e. Sangat Setuju (SS)

10. Petani merasa kesulitan dalam menyampaikan aspirasi kepada perusahaan eksportir

a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS)

c. Ragu – Ragu (R) d. Setuju (S)


(44)

Interpretasi Skor Sikap Petani Responden

No. Total xi2 S T INTERPRETASI

1 86 7396 4,285769 49,22301 NEGATIF 2 76 5776 4,285769 25,88997 NEGATIF 3 85 7225 4,285769 46,88971 NEGATIF 4 88 7744 4,285769 53,88962 POSITIF 5 91 8281 4,285769 60,88953 POSITIF 6 88 7744 4,285769 53,88962 POSITIF 7 91 8281 4,285769 60,88953 POSITIF 8 82 6724 4,285769 39,8898 NEGATIF 9 88 7744 4,285769 53,88962 POSITIF 10 91 8281 4,285769 60,88953 POSITIF 11 90 8100 4,285769 58,55622 POSITIF 12 92 8464 4,285769 63,22283 POSITIF 13 88 7744 4,285769 53,88962 POSITIF 14 86 7396 4,285769 49,22301 NEGATIF 15 86 7396 4,285769 49,22301 NEGATIF 16 90 8100 4,285769 58,55622 POSITIF 17 91 8281 4,285769 60,88953 POSITIF 18 87 7569 4,285769 51,55631 POSITIF 19 88 7744 4,285769 53,88962 POSITIF 20 86 7396 4,285769 49,22301 NEGATIF 21 76 5776 4,285769 25,88997 NEGATIF 22 85 7225 4,285769 46,88971 NEGATIF 23 88 7744 4,285769 53,88962 POSITIF 24 86 7396 4,285769 49,22301 NEGATIF 25 85 7225 4,285769 46,88971 NEGATIF 26 82 6724 4,285769 39,8898 NEGATIF 27 88 7744 4,285769 53,88962 POSITIF 28 86 7396 4,285769 49,22301 NEGATIF 29 76 5776 4,285769 25,88997 NEGATIF 30 88 7744 4,285769 53,88962 POSITIF

2590 224136

6708100 7471,2


(45)

Makna Dari Setiap Jawaban Pernyataan Kuesioner Yang Positif

2. Kemitraan dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan petani.

a. Kemitraan dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan petani dapat dinyatakansangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :

• kemitraan mampu mempermudah kinerja petani dalam melakukan usaha tani nya.

• Pihak Yang Bermitra melakukan diskusi bersama dalam memecahkan permasalahan yang ada.

• Dengan adanya kemitraan membantu petani memudahkan memasarkan hasil panennya.

• Dengan adanya kemitraan mampu membantu petani meningkatkan produksi hasil panen.

b. kemitraan dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan petani dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. kemitraan dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan petani dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.


(46)

d. kemitraan dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan petani dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. kemitraan dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan petani dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

3. Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi.

a. Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :

• Harga yang ditawarkan eksportir lebih tinggi dari pada tengkulak.

• Harga yang ditawarkan eksportir sesuai dengan harga yang diinginkan oleh petani.

• Harga yang ditawarkan eksportir dapat meningkatkan pendapatan petani. • Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas barang komoditi petani. b. Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi dapat

dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi dapat dinyatakan Ragu-Raguapabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.


(47)

d. Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Eksportir membeli hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

4. Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang di hasilkan petani.

a. Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang di hasilkan petani dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :

• Pihak eksportir melakukan pengawasan saat petani menyortir hasil panennya.

• Petani dan pihak eksportir telah memiliki kesepakatan mengenai kualitas dan kuantitas produk pertaniannya.

• Dengan adanya kemitraan mendorong petani untuk menghasilkan produk yang terbaik dari produksi hasil panennya.

• Petani yakin akan hasil panennya karena sudah ada pelatihan sebelumnya. b. Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang di hasilkan

petani dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.


(48)

c. Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang di hasilkan petani dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang di hasilkan petani dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteteria di atas.

e. Produk yang dikirim ke eksportir adalah produk terbaik yang di hasilkan petani dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

5. Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani.

a. Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani dapat dinyatakan sangat setuju apabila dapat memenuhi empat kriteria berikut :

• Adanya kepercayaan pihak eksportif terhadap kualitas hasil panen petani. • Kemampuan petani untuk menghasilkan poduksi panen yang telah

disepakati.

• Adanya dukungan kemitraan kepada petani sehingga petani selalu mampu memberikan hasil produksi yang terbaik kepada pihak eksportir.

• Tidak adanya hambatan/maslah yang di hadapi petani dalam pengiriman hasil panen.

b. Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.


(49)

c. Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Eksportir selalu menerima hasil panen yang dipasok petani dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu ddari kriteria di atas.

6. Kemitraan Agribisnis adalah terobosan terbaru dalam bidang pertanian.

a. Kemitraan Agribisnis adalah terobosan terbaru dalam bidang pertanian dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :

• Kehadiran kemitraan memberikan inovasi baru kepada petani.

• Kemitraan mampu mengatasi masalah-masalah yang di hadapi petani. • Kemitraan mampu merubah pandangan petani dalam mengelola lahan

pertaniannya.

• Kemitraan mampu meningkatkan kinerja petani.

b. Kemitraan Agribisnis adalah terobosan terbaru dalam bidang pertanian dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Kemitraan Agribisnis adalah terobosan terbaru dalam bidang pertanian dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.


(50)

d. Kemitraan Agribisnis adalah terobosan terbaru dalam bidang pertanian dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Kemitraan Agribisnis adalah terobosan terbaru dalam bidang pertanian dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

7. Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat di pasarkan sampai ke luar negeri.

a. Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat di pasarkan sampai ke luar negeri dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :

• Hasil panen petani dapat di terima dengan baik oleh konsumen di luar negeri.

• Menandakan Terjalinnya kemitraan yang baik dengan pihak eksportir • Mampu mempromosikan tanaman holtikultura yang ada di daerah

Kabupaten Karo khususnya yang berasal dari Dokan. • Kemitraan mampu menumbus pasar dunia khususnya Asia

b. Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat di pasarkan sampai ke luar negeri dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.


(51)

c. Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat di pasarkan sampai ke luar negeri dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat di pasarkan sampai ke luar negeri dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Petani merasa bangga hasil pertaniannya dapat di pasarkan sampai ke luar negeri dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

8. Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani

a. Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :

• Intensitas petani ke lahan semakin tinggi semenjak adanya kemitraan. • Dengan adanya kemitraan hasil produksi petani semakin berkualitas.

• Dengan adanya kemitraan petani mendapatkan inovasi baru di bidang pertanian.

• Program kemitraan yang terjalin menambah pengalaman pertanian dalam mengusahakan usaha taninya.


(52)

b. Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Program kemitraan yang dilakukan memberikan dorongan dan semangat bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

9. Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut.

a. Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :

• Adanya saling kepercayaan dari pihak eksportir dan petani dalam menjalankan kemitraan

• Komunikasi yang terjalinantara pihak eksportir dan petani bersifat transfaran.

• Adanya kenginan dari petani dan pihak eksportir untuk menciptakan kerja sama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.


(53)

• Adanya keseimbangan intensif dan resiko yang diterima kedua belah pihak b. Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut dapat

dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Petani mengharapkan kemitraan agribisnis ini terus berlanjut dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

10.Dalam proses produksi,eksportir selalu aktif memantau perkembangan produksi di lahan.

a. Dalam proses produksi,eksportir selalu aktif memantau perkembangan produksi di lahan dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :

• 3x setahun • 2x setahun • 1x setahun


(54)

b. Dalam proses produksi,eksportir selalu aktif memantau perkembangan produksi di lahan dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Dalam proses produksi,eksportir selalu aktif memantau perkembangan produksi di lahan dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Dalam proses produksi,eksportir selalu aktif memantau perkembangan produksi di lahan dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Dalam proses produksi,eksportir selalu aktif memantau perkembangan produksi di lahan dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

11.Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi mitra petani.

a. Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi mitra petani dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut ini :

• Perusahaan eksportir mampu membantu menyelesaikan masalah-masalah yang di hadapi petani.

• Sarana dan prasarana yang tersedia selama menjalin kemitraan bermanfaat bagi petani.


(55)

• Pengetahuan dan pelatihan yang diperoleh oleh petani dari kemitraan berdampak baik bagi usaha tani petani

• Petani dan pihak eksportir menerima keuntungan selama terjalinnya kemitraan.

b. Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi mitra petani dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi mitra petani dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi mitra petani dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi mitra petani dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

12.Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin di antara petani dan eksportir.

a. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :


(56)

• Pemerintah mempromosikan hasil komoditi petani kepada perusahaan yang ingin bermitra.

• Pemerintah menjembatani dalam proses kemitraan.

• Pemerintah melakukan pelatihan kepada petani mengenai kemitraan. • Pemerintah memberikan pengawasan kepada pihak yang bermitra.

b. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas. 13.Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten

Karo.

a. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :


(57)

• Adanya inovasi baru yang di berikan pihak eksportir kepada petani

• Adanya kemitraan komoditi pertanian di Kabupaten Karo di kenal di pasar nasional maupun internasional

• Mampu memberikan dorongan dan semangat bagi petani di Kabupaten Karo untuk meningkatkan produktivitas usaha taninya.

b. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.


(58)

. Daftar Nama-Nama Anggota Gapoktan Tani Maju ,Desa Dokan ,Kecamatan Merek ,Kabupaten Karo

NAMA GAPOKTAN

Persadaan Sembiring Maju Jaya Paten Tarigan Maju Jaya Jembal Tarigan Maju Jaya Komando Perangin-nangin Maju Jaya Cokong Barus Juma Kineppen Sahat Barus Juma Kineppen Gunung Bangun Juma Kineppen Edi Sembiring Juma Kineppen Kalpin Sembiring Hidup Baru Ir. Marthin Tarigan Hidup Baru Andreas Sinuligga Hidup Baru Tenaga Sembiring Hidup Baru Bima Kaban Hidup Baru Antonius Sembiring Juma Singkelem Indra Tarigan Juma Singkelem Adi karo sekali Juma Singkelem Untung Tarigan Juma Singkelem Rasmi br. Barus Wanita '' Sukses Tani Efrida Surbakti Wanita '' Sukses Tani Tamber Malem Wanita '' Sukses Tani Maureen Sembiring Wanita '' Sukses Tani Swasta Ginting Juma Jahen

Jasa Ginting Juma Jahen Elia Ginting Juma Jahen Jasman ginting Juma Jahen Pinoja Tarigan Juma Jahen Jahya Tarigan Juma Simpang Sarwedi Tarigan Juma Simpang Imanuel Ginting Juma Simpang Romanus Ginting Juma Simpang


(59)

Lampiran 2. Karakteristik Petani Sampel

Nomor Sampel Luas Lahan (Ha) Umur ( Tahun) Lama Bertani (Tahun) Pendidikan Terakhir

1 2 Ha 55 30 SMA

2 1 Ha 50 25 SMA

3 2.5 Ha 38 15 SMA

4 0.5 Ha 60 30 SMP

5 0.5 Ha 44 15 SMA

6 0.5 Ha 55 24 SMA

7 1 Ha 50 15 SMA

8 2 Ha 52 25 SMP

9 3 Ha 50 30 SMP

10 2 Ha 40 20 S1

11 3 Ha 39 7 SMA

12 1 Ha 41 13 SMA

13 1.5 Ha 47 20 SMA

14 0.5 Ha 57 23 SMA

15 1.5 Ha 45 10 SMA

16 0.5 Ha 44 20 SMA

17 0.5 Ha 39 10 SMA

18 2 Ha 50 7 S1

19 2 Ha 48 11 SMA

20 0.7 Ha 40 9 SMA

21 0.5 Ha 53 15 SMA

22 1.5 Ha 48 15 SMA

23 0.5 Ha 54 20 SMA

24 1 Ha 45 14 SMA

25 2.5 Ha 57 25 SD

26 0.5 Ha 42 10 SMA

27 1 Ha 56 10 SMP

28 1 Ha 47 16 SMA

29 1 Ha 37 8 SMA


(60)

Lampiran 3. Penilaian Indikator

Nomor Sampel Penilaian Indikator Total Skor

Pernyataan Positif Peryataan Negatif Peryataan Positif Peryataan Negatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A A A A B A B A A A A A A A A A A B A B B A B 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 86

2 A A A B A A B B B B B A A B B B A B B B B C B 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 76

3 B A A B A A A A A B B A B A A A C A A A A A A 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 85

4 A B A A B A A A A A A A A A A A B A B A A A A 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 88

5 A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 91

6 A B A A B A A A A A A A A A A A B A B A A A A 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 88

7 A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 91

8 A A A B A B A A A C A A B B A A A A B B B A B 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 82

9 A B A A B A A A A A A A A A A A B A B A A A A 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 88

10 A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 91

11 A A A A A A A A A A A B A A A B A A A A A A A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 90

12 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92

13 A B A A A A B A A B A A A A A A B A A A A A A 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 88

14 A A A A B A A A A A A B A A A B B B A A A A B 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 86

15 A A B A A A A A A A A A B B A A A B B B A A A 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 86

16 A A A A A A A A A A A A A A A A B A B A A A A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 90

17 A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 91

18 A B A A A A A B B A A A A A B A A A A B A A A 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 87

19 A A A A A A A A A B A A A A A A B A A A A A A 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 88

20 A A A A B A B A A A A A A A A A A B A B B A B 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 86

21 A A A B A A B B B B B A A B B B A B B B B C B 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 76

22 B A A B A A A A A B B A B A A A C A A A A A A 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 85

23 A B A A A A B A A B A A A A A A B A A A A A A 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 88

24 A A A A B A B A A A A A A A A A A B A B B A B 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 86

25 B A A B A A A A A B B A B A A A C A A A A A A 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 85

26 A A A B A B A A A C A A B B A A A A B B B A B 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 82

27 A B A A B A A A A A A A A A A A B A B A A A A 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 88

28 A A B A A A A A A A A A B B A A A B B B A A A 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 86

29 A A A B A A B B B B B A A B B B A B B B B C B 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 76


(1)

• Pengetahuan dan pelatihan yang diperoleh oleh petani dari kemitraan berdampak baik bagi usaha tani petani

• Petani dan pihak eksportir menerima keuntungan selama terjalinnya kemitraan.

b. Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi mitra petani dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi mitra petani dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi mitra petani dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Petani senang bermitra dengan perusahaan eksportir yang saat ini menjadi mitra petani dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

12.Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin di antara petani dan eksportir.

a. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan sangat


(2)

• Pemerintah mempromosikan hasil komoditi petani kepada perusahaan yang ingin bermitra.

• Pemerintah menjembatani dalam proses kemitraan.

• Pemerintah melakukan pelatihan kepada petani mengenai kemitraan.

• Pemerintah memberikan pengawasan kepada pihak yang bermitra.

b. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan tidak

setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Pemerintah turut banyak berperan dalam proses kemitraan yang sekarang sedang terjalin di antara petani dan eksportir dapat dinyatakan sangat

tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.

13.Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo.

a. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo dapat dinyatakan sangat setuju apabila memenuhi empat kriteria berikut :


(3)

• Adanya inovasi baru yang di berikan pihak eksportir kepada petani

• Adanya kemitraan komoditi pertanian di Kabupaten Karo di kenal di pasar nasional maupun internasional

• Mampu memberikan dorongan dan semangat bagi petani di Kabupaten Karo untuk meningkatkan produktivitas usaha taninya.

b. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo dapat dinyatakan setuju apabila memenuhi tiga dari empat kriteria di atas.

c. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo dapat dinyatakan Ragu-Ragu apabila memenuhi dua dari empat kriteria di atas.

d. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo dapat dinyatakan tidak setuju apabila memenuhi satu dari empat kriteria di atas.

e. Kegiatan kemitraan mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Karo dapat dinyatakan sangat tidak setuju apabila tidak memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas.


(4)

. Daftar Nama-Nama Anggota Gapoktan Tani Maju ,Desa Dokan ,Kecamatan Merek ,Kabupaten Karo

NAMA GAPOKTAN

Persadaan Sembiring Maju Jaya

Paten Tarigan Maju Jaya

Jembal Tarigan Maju Jaya

Komando Perangin-nangin Maju Jaya

Cokong Barus Juma Kineppen

Sahat Barus Juma Kineppen

Gunung Bangun Juma Kineppen

Edi Sembiring Juma Kineppen

Kalpin Sembiring Hidup Baru

Ir. Marthin Tarigan Hidup Baru

Andreas Sinuligga Hidup Baru

Tenaga Sembiring Hidup Baru

Bima Kaban Hidup Baru

Antonius Sembiring Juma Singkelem

Indra Tarigan Juma Singkelem

Adi karo sekali Juma Singkelem

Untung Tarigan Juma Singkelem

Rasmi br. Barus Wanita '' Sukses Tani Efrida Surbakti Wanita '' Sukses Tani

Tamber Malem Wanita '' Sukses Tani

Maureen Sembiring Wanita '' Sukses Tani

Swasta Ginting Juma Jahen

Jasa Ginting Juma Jahen

Elia Ginting Juma Jahen

Jasman ginting Juma Jahen

Pinoja Tarigan Juma Jahen

Jahya Tarigan Juma Simpang

Sarwedi Tarigan Juma Simpang

Imanuel Ginting Juma Simpang


(5)

Lampiran 2. Karakteristik Petani Sampel

Nomor Sampel Luas Lahan (Ha) Umur ( Tahun) Lama Bertani (Tahun) Pendidikan Terakhir

1 2 Ha 55 30 SMA

2 1 Ha 50 25 SMA

3 2.5 Ha 38 15 SMA

4 0.5 Ha 60 30 SMP

5 0.5 Ha 44 15 SMA

6 0.5 Ha 55 24 SMA

7 1 Ha 50 15 SMA

8 2 Ha 52 25 SMP

9 3 Ha 50 30 SMP

10 2 Ha 40 20 S1

11 3 Ha 39 7 SMA

12 1 Ha 41 13 SMA

13 1.5 Ha 47 20 SMA

14 0.5 Ha 57 23 SMA

15 1.5 Ha 45 10 SMA

16 0.5 Ha 44 20 SMA

17 0.5 Ha 39 10 SMA

18 2 Ha 50 7 S1

19 2 Ha 48 11 SMA

20 0.7 Ha 40 9 SMA

21 0.5 Ha 53 15 SMA

22 1.5 Ha 48 15 SMA

23 0.5 Ha 54 20 SMA

24 1 Ha 45 14 SMA

25 2.5 Ha 57 25 SD

26 0.5 Ha 42 10 SMA

27 1 Ha 56 10 SMP

28 1 Ha 47 16 SMA

29 1 Ha 37 8 SMA


(6)

Lampiran 3. Penilaian Indikator

Nomor Sampel Penilaian Indikator Total Skor

Pernyataan Positif Peryataan Negatif Peryataan Positif Peryataan Negatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A A A A B A B A A A A A A A A A A B A B B A B 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 86

2 A A A B A A B B B B B A A B B B A B B B B C B 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 76

3 B A A B A A A A A B B A B A A A C A A A A A A 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 85

4 A B A A B A A A A A A A A A A A B A B A A A A 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 88

5 A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 91

6 A B A A B A A A A A A A A A A A B A B A A A A 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 88

7 A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 91

8 A A A B A B A A A C A A B B A A A A B B B A B 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 82

9 A B A A B A A A A A A A A A A A B A B A A A A 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 88

10 A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 91

11 A A A A A A A A A A A B A A A B A A A A A A A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 90

12 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92

13 A B A A A A B A A B A A A A A A B A A A A A A 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 88

14 A A A A B A A A A A A B A A A B B B A A A A B 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 86

15 A A B A A A A A A A A A B B A A A B B B A A A 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 86

16 A A A A A A A A A A A A A A A A B A B A A A A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 90

17 A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 91

18 A B A A A A A B B A A A A A B A A A A B A A A 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 87

19 A A A A A A A A A B A A A A A A B A A A A A A 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 88

20 A A A A B A B A A A A A A A A A A B A B B A B 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 86

21 A A A B A A B B B B B A A B B B A B B B B C B 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 76

22 B A A B A A A A A B B A B A A A C A A A A A A 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 85

23 A B A A A A B A A B A A A A A A B A A A A A A 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 88

24 A A A A B A B A A A A A A A A A A B A B B A B 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 86

25 B A A B A A A A A B B A B A A A C A A A A A A 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 85

26 A A A B A B A A A C A A B B A A A A B B B A B 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 82

27 A B A A B A A A A A A A A A A A B A B A A A A 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 88

28 A A B A A A A A A A A A B B A A A B B B A A A 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 86

29 A A A B A A B B B B B A A B B B A B B B B C B 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 76