Bahan Non Hukum Sumber Bahan Hukum

Ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah kewarisan, baik secara langsung maupun tidak langsung di dalam Al-Qur’an dapat dijumpai dalam beberapa surah dan ayat, yaitu sebagai berikut. 31 1. Menyangkut tanggung jawab orang tua dan anak ditemui dalam QS. Al- Baqarah 2 ayat 233. “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih sebelum dua tahun dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” 2. Menyangkut harta pusaka dan pewarisnya ditemui dalam QS. An-Nisa’ 4 ayat 33, QS. Al-Anfal 8 ayat 75, dan QS. Al-Ahzab 33 ayat 6. Terjemahan QS. An-Nisa’ 4 ayat 33 menyebutkan: “Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta yang ditinggalkan ibu bapak dan karib kerabat, Kami jadikan pewaris-pewarisnya. Dan jika ada orang-orang yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka, maka berilah kepada mereka bahagiannya. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.” Terjemahan QS. Al-Anfal 8 ayat 75 menyebutkan: “Dan orang-orang yang beriman sesudah itu, kemudian brhijrah dan berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu juga. Orang-orang yang mempunyai hubungan itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang kerabat di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” Terjemahan QS. Al-Ahzab 33 ayat 6 menyebutkan: “Nabi itu hendaknya lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak waris mewarisi di dalam Kitab Allah daripada orang- 31 Ibid, hlm. 20-34.