BAB II PEMBAHASAN
A. Data Perusahaan
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan
bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak
dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang direncanakan penulis:
Nama Perusahaan : Burger Weenak
Bidang Usaha : Industri Makanan
Jenis Produk : Burger Hijau, Hotdog, Friend Fries
Alamat Perusahaan : Jl. Bahagia Gg. Budi Utomo No 6 Medan
Nomor Telepon : 085 762 644 644
Alamat E-mail : burgerweenakgmail.com
Facebook, Twitter : Burger Weenak, BurNak
Mulai Berdiri : 01 Desember 2012
Universitas Sumatera Utara
B. Biodata Pemilik
Nama : Emya Chrisna Br Sembiring
Jabatan : Pimpinan
Tempat dan tanggal Lahir : Ujung Bandar, 31 Juli 1990
Alamat Rumah : Jl. Bahagia Gg. Budi Utomo No 6 Medan
Nomor Telepon : 085 762 644 644
Alamat E-mail : emya.cuteyahoo.com
Facebook Twitter : Burger Weenak BurNak
Pendidikan Terakhir : Diploma
C. Struktur Organisasi Burger Weenak
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas – batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan keterkaitan
antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan suatu bisnis diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh
aktivitas maupun kegiatan bisnis tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan bisnis yang telah
ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam bisnis. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat
tercapai.
Universitas Sumatera Utara
Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
serangkaian kegiatan itu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.
Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan
ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur
perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerja sama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit.
Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu.
Adapun struktur organisasi dari burger hijau ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Burger Weenak
Gambar 2.1 di atas menjelaskan bahwa untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam
Yuli
Staf Produksi
Emya Pimpinan
Sabet Staf Administrasi
Keuangan Viana
Staf Pemasaran
Universitas Sumatera Utara
pengelolaan rencana ini. Ke depannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi usaha
yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.
Uraian Tugas
Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit yang terdiri dari :
a. Pimpinan
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu.
Job description : 1.
Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha Burger Weenak. 2.
Merencanakan dan menyusun program kerja 3.
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu.
4. Membina karyawan.
Kualifikasi: Minimal sedang berkuliah, usia minimal 20 tahun, mutu pribadi, disiplin, motivasi kerja tinggi, perhatian, mandiri, mampu mempengaruhi orang
lain, mampu membuat keputusan, bersikap adil dan bertanggung jawab.
b. Staf Produksi
Job Description : 1.
Memonitor pelaksanaan rencana produksi. 2.
Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan tenaga kerja dan peralatan.
Universitas Sumatera Utara
Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, loyal.
c. Staf Administrasi dan Keuagan
1. Melakukan pengecekan harga-harga pada produk-produk yang telah
diproduksi dan memeriksa laporan keuangan terhadap barang-barang produksi yang telah laku terjual.
2. Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan
3. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan. Kualifikasi: Telah berpengalaman di bidangnya, mutu pribadi; perhatian, disiplin,
motivasi tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, teliti.
d. Staf Pemasaran
1. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran, meliputi; pembuatan dan
stock usaha, distribusi, penetapan dan pengendalian harga, pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran
2. Menentukan pasar sasaran
3. Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta
mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar. 4.
Memahami kebutuhan konsumencalon konsumen serta memberikan jalan keluar.
Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, loyal.
Universitas Sumatera Utara
D. Aspek Pasar dan Pemasaran D1. Produk yang Dihasilkan
Produk berupa makanan cepat saji jenis burger ini dibuat sedemikian rupa sehingga bisa memuaskan pelanggan dan menarik simpati bagi calon pembeli.
Kami mengembangkan produk ini berbeda, yaitu dalam penyajiannya kami membuatnya menjadi kaya akan bumbu-bumbu dan hadir dengan konsep global
warming yaitu dengan cara dibungkus dengan daun pisang sehinnga memiliki aroma daun pisang serta daun pandan sebagai pewarna dari roti burger itu sendiri.
Ada beberapa variasi menu yang dihasilkan dari usaha burger hijau ini akan tetapi ada 2 dua produk yang menjadi andalan dari usaha Burger Weenak ini.
a. Beef Greenburger Cheese
Salah satu menu andalan dari usaha burger ini adalah “Beef Greenburger Cheese” yaitu burger yang berwarna hijau beraromakan daun pandan dan
aroma daun pisang serta dengan tambahan keju sebagai pelengkap. Harga dari menu ini yaitu sebesar Rp 8.000,-
Gambar 2.2 : Beef Greenburger Cheese Sumber : www.google.com 2011
Universitas Sumatera Utara
b. Beef Greenburger
Menu andalan lainnya yang dihasilkan dari Burger Weenak ini adalah “Beef Greenburger”. Menu ini tidak jauh berbeda dengan menu andalan
yang sebelumnya yang membedakannya yaitu menu ini tidak menambahkan keju sebagai pelengkapnya .Harga untuk menu ini adalah
Rp 7.000,-
Gambar 2.3 : Beef Greenburger Sumber : www.google.com 2011
Selain menu-menu andalan di atas, ada beberapa menu lain yang tersedia di Burger Weenak antara lain :
1. Burger Original
Usaha burger ini juga menyediakan burger original bagi konsumen yang kurang menyukai burger berwarna hijau sebagai produk andalan dari
usaha tersebut dengan harga Rp 7.000,-
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 : Burger Original Sumber : www.google.com 2011
2. Hotdog
Hotdog atau yang kita kenal sebagai sosis juga tersedia di dalam daftar usaha burger ini dengan harga Rp 6.000,-
Gambar 2.5 : Hotdog Sumber : www.google.com 2011
3. French Fries
Burger Weenak ini juga menyediakan kentang goreng atau French Fries dengan harga Rp 5.000,-
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 : French Fries Sumber : www.google.com 2011
4. Aneka Minuman Segar
Sebagai pelengkap dari makanan yang disediakan, Burger Weenak juga menyediakan berbagai jenis minuman yang segar. Harga yang ditawarkan
untuk setiap porsi minuman ini adalah Rp5.000,-
Gambar 2.7 : Aneka Minuman Segar Sumber : www.google.com 2011
Universitas Sumatera Utara
D2. Keunggulan Kompetitif Produk Burger Weenak :
1. Roti burger produk ini lain dari roti burger yang lain karena
warnanya yang hijau.
2.
Menggunakan bahan-bahan yang alami.
3.
Kebersihan dan kenyamanan yang dijamin.
4. Penyajiannya yang menarik dan hadir dengan konsep global
warming dan rasanya yang enak.
5.
Harga relative murah.
6. Daging yang digunakan adalah daging yang dibuat sendiri dari
daging cincang.
Selain keunggulan-keunggulan yang di atas ada beberapa pelayanan yang diberikan sebagai ciri khas dari burger “Burger Weenak” antara lain :
1. Menerapkan pelayanan 5S Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan
Santun . 2.
Memberikan potongan harga untuk even-even tertentu atau untuk pembelian dalam jumlah yang banyak.
3. Dapat menerima pesanan dalam jumlah besar.
Semua pelayanan tersebut ditujukan dengan maksud menarik simpati pelanggan sehingga mereka akan tetap nyaman berlangganan.
D3. Gambaran Pasar
Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan pangan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman, karena manusia tidak bisa bertahan hidup
tanpa ketersediaan pangan. Permintaan pasar yang “demam” akan makanan asing
Universitas Sumatera Utara
dan cepat saji membuat Burger Weenak optimis produk yang dijual dapat diterima di masyarakat dengan menu-menu andalan dan beda dari yang lain.
Tampil dengan konsep global warming dan beda dari produk burger yang lain, usaha Burger Weenak ini mampu menembus persaingan pasar yang ramai dengan
jenis-jenis makanan yang lain, baik makanan tradisional maupun makanan asing. Untuk mengatasi adanya persaingan antar sesama produk maupun produk
yang berbeda tetapi masih dalam satu jenis Burger Weenak melakukan kegiatan promosi untuk mendukung penjualan usaha ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengikuti pameran dengan mendirikan stand makanan
2. Pemberian diskon pembelian produk Burger Weenak untuk awal
pembukaan. 3.
Brosur daftar harga, selebaran. 4.
Facebook, Twitter 5.
Promosi langsung ke konsumen,dimana konsumen disuruh untuk mencoba memakannya dengan harapan mereka akan selalu ingat akan rasa burger
hijau tersebut dan diharapkan menjadi media promosi ke orang lain.
D4. Target Pasar
Dalam berbagai jenis usaha apapun baik jasa, dagang maupun industri kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik mungkin karena
tingkat kepentingannya yang sangat tinggi. Dan pemasaran sendiri berarti suatu sistem keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
Universitas Sumatera Utara
dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha mikro inipun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah
sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar
Burger Weenak ini terdiri beberapa faktor: a.
Faktor Geografis : Jl. Bahagia Gg. Budi Utomo No 6 Medan
b. Faktor Demografis :1. Usia ; Segala Usia
2. Jenis Kelamin ; pria dan wanita 3. Agama ; Semua agama
Bidikan pasar di area kampus tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan ladang
yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan. Area kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga
terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda. Peluang ini
dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak kos biasanya lebih menyukai hal-hal yang berbau cepat dalam penyajian cepat saji serta dapat pula sebagai alternatif
makanan lain jika bosan terhadap menu sehari-hari. Usaha burger ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena peminatnya yang
hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa menikmatinya.
Universitas Sumatera Utara
D5. Trend Perkembangan Pasar
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang
dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk
yang unik. Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan
ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat
pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena
dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu
produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.
Diperkirakan untuk kawasan Harjosari terdapat minimal 950.000 orang yang tinggal disana. Dan untuk di area kampus jumlah terbanyak adalah mahasiswa.
Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda sedangkan dikalangan kaum muda tersebut sedang demam makanan asing maka permintaan barang akan selalu ada,
bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya untuk malam minggu, hari minggu, ataupun hari libur.
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku
Universitas Sumatera Utara
dan akan mempengaruhi biaya operasional usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku serta gaji para karyawan yang akan berimbas
pada harga produk usaha burger hijau ini. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha
burger hijau ini. Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan
perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga
yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya
tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami sangat yakin akan dapat mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan yang besar.
D6 . Proyeksi Penjualan
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan
dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas
produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu tahun, bulan, minggu, hari, atau jam. Untuk perencanaan
strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 1 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.
Dengan mengambil asumsi bahwa proyek burger hijau ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 20 bungkus maka omset
Universitas Sumatera Utara
yang diharapkan adalah Rp.130.000,-hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga burger sesuai dengan harga yang ditetapkan setiap menunya dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “Burger Weenak” Per Hari No
Nama Menu Banyak Unit
Jumlah Harga Rp
1 Beef Greenburger Cheese
5 8.000
40.000 2
Beef Greenburger 4
7.000 28.000
3 Burger Original
2 7.000
14.000 4
Hotdog 3
6.000 18.000
5 French Fries
2 5.000
10.000 6
Aneka Minunan 4
5.000 20.000
Total 20 130.000
Dengan tabel proyeksi penjualan per hari seperti di atas maka dapat disimpulkan Burger Weenak menjual kurang lebih 600 burger pada bulan pertama
penjualan usaha ini. Berikut adalah proyeksi penjualan Burger Weenak dalam 1 satu tahun ke depan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan “Burger Weenak”
No Bulan
Penjualan dalam unit
1 I
600 2
II 610
3 III
615 4
IV 590
5 V
618 6
VI 623
7 VII
630 8
VIII 645
9 IX
650 10
X 635
11 XI
642 12
XII 657
Dari gambar tabel 2.2 di atas memperlihatkan proyeksi penjualan burger hijau setiap bulannya .Pada bulan pertama permintaan burger hijau sebanyak 600 unit
bungkus yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 20 bungkus. Dan pada bulan berikutnya terjadi kenaikan dan penurunan permintaan ini dapat disebabkan
adanya kenaikan inflasi ataupun pertumbuhan ekonomi pada bulan-bulan tertentu yang sedang tidak baik.
Universitas Sumatera Utara
Grafik 2.1 Proyeksi Penjualan Burger Weenak Strategi Pemasaran Burger Weenak
Banyaknya persaingan di kawasan kampus yang menjadi lokasi usaha burger hijau ini mengharuskan melakukan strategi pemasaran yang dapat meningkatkan
penjualan burger hijau tersebut. Strategi pemasaran yang akan dibuat haruslah mencakup perkiraan akan hasil yang diharapkan dan mempertimbangkan
alternative ke depan. Untuk memperkenalkan jenis usaha baru yang akan dibuka, maka usaha
burger ini juga menerapkan strategi pemasaran yang telah terorganisir dengan seksama demi meningkatkan penjualan produk ke depannya. Berbagai usaha
pemasaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Promosi penjualan
a. Mengikuti pameran dengan mendirikan stand makanan
b. Pemberian diskon pembelian produk Burger Weenak untuk awal
pembukaan. c.
Promosi langsung ke konsumen. 2.
Iklan a.
Brosur daftar harga b.
Iklan di media cetak lokal c.
Selebaran 3.
Jejaring Sosial Untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan dari produk terbaru
maka Burger Weenak akan menyampaikan informasi tersebut lewat jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Konsumen dapat melihat produk-produk yang
tersedia diakun Facebook yaitu “Burger Weenak” dan di Twitter yaitu “BurNak”. Usaha ini dilakukan untuk mempermudah penjualan dari usaha burger ini..
Dalam akun jejaring sosial ini akan ditampilkan segala macam koleksi menu yang ada di Burger Weenak. Tidak hanya sekedar informasi berupa data-data atau
karekteristik tentang spesifikasi produk tertentu, akan tetapi juga menampilkan gambar secara jelas yang terdapat di album Facebook Burger Weenak maupun
“twitpic”. Dengan begitu pelanggan ataupun calon pelanggan dapat bisa menilai langsung dari menu yang tersedia. Akun ini juga sebagai sarana untuk
menyampaikan kritik dan saran dari konsumen atau pelanggan dari Burger Weenak.
Universitas Sumatera Utara
D7. Analisis Pesaing
Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 5 lima
kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para
pesaing yang ada. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan
kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.
a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk usaha burger hijau ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut
pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda seperti roti bakar, pizza, kebab dan sebagainya. Masuknya
menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan produk burger hijau ini.
b. Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada
Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan
sebagainya. Untuk usaha burger hijau ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area kampus sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan
turunnya permintaan akan produk ini.
Universitas Sumatera Utara
c. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Dalam usaha burger hijau ini yang menentukan harga berada di tangan usaha Burger Weenak, ini disebabkan usaha ini hadir untuk pertama kalinya di
Medan dan belum ada pesaing yang memiliki ciri-ciri dan konsep yang sama dengan yang ditawarkan Burger Weenak ini.
d. Saluran Distribusi
Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat seperti tersedianya produk burger hijau pada moment yang tepat bagi konsumen,
dan juga akan tersedianya produk burger hijau di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial.
Makanan seperti burger hijau ini adalah salah satu makanan ringan, alangkah baiknya jika lebih dekat dengan masyarakat, agar terpenuhi permintaan
dan memaksimalkan keuntungan, maka dalam pemasaran dan penjualan Burger Weenak
hanya menggunakan 1 satu saluran distribusi. 1
Zero Level Channel: dari produsen langsung ke konsumen
Gambar 2.8 : Saluran Pemasaran Burger Weenak
Gambar 2.8 menjelaskan bahwa saluran yang digunakan oleh Burger Weenak adalah saluran No Channel atau Zero level channel yaitu saluran yang
pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini tidak memiliki perantara, dikarenakan usaha burger hijau ini “menjajakan” produknya dengan
Produsen Konsumen
Universitas Sumatera Utara
cara mendirikan warung atau café sehingga konsumen datang langsung untuk membeli produk Green Burger Hijau ini.
Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha burger ini terdapat pesaing dari produk yang sejenis dan yang tidak sejenis.
Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dari kompetitor di sekitar Jalan SM Raja sebagai berikut :
Tabel 2.3 Analisis Pesaing PESAING
KEUNGGULAN KELEMAHAN
Usaha Gorengan
Usaha Ayam Penyet
Usaha Bakso 1.Harga lebih ekonomis
2.Lebih ringan untuk di jual.
1.Lebih mengenyangkan.
1. Sudah dikenal oleh masyarakat.
2. Harganya yang terjangkau.
1. Kurang menyehatkan 2. Kurang higienisnya
produk yang dihasilkan.
1. Harganya lebih mahal 2. Sudah banyak
dipasaran. 1. Kurang higienis.
2. Adanya isu “daging tikus” dalam bakso.
3. Kurang menyehatkan karena adanya penyedap
rasa.
Universitas Sumatera Utara
E. Aspek Produksi E1. Proses produksi
Proses produksi dari usaha kami ini dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan cara pemanggangan dagingnya yang mengikuti selera
dari pelanggan misalnya : setengah matang, matang ataupun sampai garing. Kemudian roti yang sudah matang disajikan dengan dibungkus menggunakan
daun pisang agar mendukung konsep global warming yang menjadi konsep usaha kami ini. Berikut adalah skema proses produksi dari usaha Burger Weenak ini :
Universitas Sumatera Utara
SKEMA PROSES PRODUKSI
Gambar 2.9 : Skema Proses Produksi Burger Weenak
Roti dibelah 2 lalu dioleskan dengan mentega
dan dipanggang bersamaan dengan daging dan telur.
Daging dan telur yang sudah matang diangkat lalu
diletakkan di atas salah satu belahan roti
Lalu tambahkan sayuran dan saus di atasnya
matang
Tambahkan belahan roti lainnya sebagai pelengkap
dan dibungkus dengan daun pisang.
Masukan ke dalam mikrowave selama 5 menit
dan sajikan ke pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Penjelasan Skema 1.
Skema di atas merupakan tahapan produksi Burger Weenak secara umum,
setelah burger dibelah 2 lalu dioleskan mentega lalu dipanggang sampai berwarna kecokelatan.
2. Selanjutnya panggang juga daging dan telur sampai matang atau sesuai
selera yang diminta oleh konsumen. 3.
Setelah daging dan telur matang dan roti sudah berwarna kecokelatan letakkan 1 belahan roti lalu taruh daging di atas belahan roti tersebut
beserta dengan sayuran selada, mentimun, tomat, keju dan saus tomat dan mayonaisenya.
4. Pada tahap keempat ini, letakkan belahan roti yang lain di atas semua
bahan yang sudah disediakan, kemudian bungkus dengan daun pisang dan masukkan ke dalam mikrowave selama 5 lima menit.
5. Tahap terakhir ialah sajikan ke pelanggan dan jika take away dibawa
pulang dibungkus dengan kantongan.
E2. Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah dihitung berdasarkan kebutuhan per minggu:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4 Bahan Baku Per Minggu
No Uraian
Banyak Jumlah Harga Rp
1 Daging giling
35 kg 11.000
385.000 2
Roti 30 bungkus
2.000 60.000
3 Saus tomat
6 botol 5.000
30.000 4
Mayonaise 5 bungkus
6.000 30.000
5 Mentimun
4 kg 3.000
12.000 6
Selada 0,3 kg
5.000 1.500
7 Tomat
1 kg 4.000
4.000 8
Sosis 4 pack
5.000 20.000
9 Margarine
2 bungkus 7.000
14.000 10
Telur 100 biji
850 85.000
Total 641.500
E3. Peralatan yang dibutuhkan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan
dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan. Adapun peralatan yang dibutuhkan yaitu :
Tabel 2.5 Peralatan
Universitas Sumatera Utara
No Peralatan Mesin
Jumlah Unit
Harga Jumlah Harga
1 Mikrowave
1 1.000.000
1.000.000 2
Alat pemanggang daging 1
750.000 750.000
3 Pisau
1 5.000
5.000 4
Tabung gas 1
100.000 100.000
5 Gas 3 kg
1 15.000
15.000 Total 1.870.000
Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak lay-out yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air,
telepon, internet.
Tabel 2.6 Biaya Sarana Penunjang Jenis Biaya
Jumlah Biaya
1. Listrik
Rp 50.000,- 2.
Air Rp 30.000,-
3. Telefon
Rp 40.000 Total Biaya Sarana Penunjang :
Rp 120.000,-
Universitas Sumatera Utara
F. Analisis Sumber Daya Manusia SDM