2. Institusi, area atau bidang kegiatan yang melibatkan lembaga kesejahteraan
soasial dan berbagai profesi kemanusiaan yang menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial dan pelayanan sosial.
3. Aktifitas yakni suatu kegiatan-kegiatan atau usaha yang terorganisir untuk
mencapai kondisi sejahtera Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia tersebut diperlukan suatu
usaha untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Salah satu untuk meningkatkan kesejahteraan sosial manusia adalah memperbaiki nilai-nilai yang ada di masyarakat,
meningkatkan kebutuhan jasmani dan rohani. Kaitannya dengan penelitian pernikahan di bawah umur adalah, bahwa remaja yang menikah di bawah umur
belum siap untuk memenuhi kebutuhan jasmani yaitu seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan, karena pada masa remaja tersebut mereka masih belum mandiri
untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan mereka masih dibantu oleh orang tua, dari situlah ketidaksiapan untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan dan tidak terpenuhinya
kebutuhan- kebutuhan tersebut akan sulit untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga yang menikah di bawah umur dan dapat menimbulkan masalah baru seperti
tidak harmonisnya keluarga karena adanya kesenjangan ekonomi dalam keluarga tersebut.
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Dalam kajian terhadap penelitian terdahulu, peneliti memilih dua penelitian yang terkait dengan konteks penelitian. Penelitian pertama, penelitian yang
dilakukan oleh Rafika Dyah Ayu 2014 mahasiswa Universitas Jember Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
, penelitiannya tentang “Pernikahan Usia Dini Bagi Perempuan di Desa Klabang Kecamatan Tegal Ampel”. Dari hasil penelitian
tersebut dapat ditemukan bahwa penelitian terdahulu yang dilakukan di Desa Klabang Kecamatan Tegal Ampel, pernikahan dini yang terjadi bagi perempuan
membawa faktor dan dampak terhadap pelaku pernikahan usia dini, faktornya yaitu
terdiri dari faktor pendidikan orangtua, ekonomi keluarga, Stigma masyarakat tentang perawan tua, kesiapan anak dalam menjalani pernikahan dilihat dari segi
pendidikan, ekonomi dan sosial budaya, sedangkan dampaknya yaitu tekanan psikologis pasca pernikahan, kesiapan fisik dalam perspektif medis dan sosial
budaya. Perbedaan diantara penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu, penelitian terdahuluinforman pokoknya adalah fokus pada anak perempuan,
sedangkan pada penelitian ini yaitu informan pokoknya adalah remaja pasangan suami- istri yang menikah di usia muda tidak terfokus pada perempuan saja karena
laki- laki ada juga yang menikah di usia muda. Penelitian kedua, penelitian yang dilakukan oleh Retno Sulistyowati 2014,
Mahasiswa Universitas Jember Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik “Faktor- faktor Penyebab Orang Tua Menikahkan Anak Perempuannya Pada Usia Dini”. Dalam
penelitian ini peneliti menjelaskan penyebab meningkatnya pernikahan pada usia muda yaitu faktor- faktor dari orang tuanya yang menikahkan anak perempuannya
pada usia dini yaitu faktor Internal yang terdiri dari faktor ekonomi, pendidikan dan Agama. Sedangkan faktor Eksternalnya yaitu, faktor sosial dan budaya. Dalam
penelitian ini telah ditemukan bahwa diantara fakta eksternal dan faktor internal yang paling mendukung meningkatnya pernikahan usia dini yaitu faktor Eksternal. Adat
atau kebiasaan dari nenek moyang masih mendarah daging dikalangan masyarakat tersebut dan adanya dorongan dari orang tua agar anaknya untuk menikah cepat yaitu
nikah usia muda.
2.6 Alur Pikir Konsep Penelitian