2.2.1.1 Faktor Pendidikan
Pendidikan adalah usaha atau tuntunan pertumbuhan manusia sejak sebelum lahir sampai dewasa. Baik itu dalam bidang jasmani maupun rohani.Setelah dewasa
tidak berarti pendidikan itu berhenti melainkan masih berlangsung sampai mati Soeparman, 1995:3. Pendidikan pada anak-anak sangat mempunyai peran yang
besar untuk menentukan kehidupannya, sebab pendidikan merupakan suatu proses pengembangan potensi, kemampuan dan kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi
oleh kebiasaan, kemudian disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan baik, didukung dengan alat media yang tersusun sedemikian rupa sehingga pendidikan
dapat digunakan untuk menolong orang lain atau dirinya dalam mencapai tujuan- tujuan yang telah ditetapkan Soewarno, 2006:20. Tidak terlepas itu juga peran
orang tua juga sangat dibutuhkan sebagai pendorong atau motivasi anak agar selalu mengembangkan potensi pada dirinya, seperti yang dijelaskan oleh Ratnawati,
2000:41 sebagai berikut: “Pendidikan yang utama adalah keluarga.Dibadingkan sekolah keluarga
sangat berperan bagi perkembangan anak. Pendidikan dalam keluarga sangat menentukan sikap seseorang karena orangtua menjadi basis nilai
bagi anak karena itu orang tua harus meluangkan waktu dan menyiasatinya agar setiap waktu yang diberikan untuk anak-anak
menjadi bermakna”. Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam hal memberikan
pendidikan bagi anaknya karena orang tua merupakan orang pertama yang harus memberikan pendidikan kepada anak dan mempunyai pengaruh besar terhadap
perkembangan anak. Orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar yang harus mereka lakukan untuk mengasuh, memelihara, membesarkan, melindungi, mendidik
dan menjamin kesehatan anak. Orang tua perlu membekali anaknya dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anaknya kelak,
sehingga pada masa dewasa mampu mandiri dan bermanfaat bagi kehidupan sosial, bangsa, dan agamanya. Pendidikan untuk anak merupakan prioritas utama dalam
kehidupannya, jika anak memiliki pendidikan yang rendah maka dia tidak dapat memiliki masa depan yang baik, karena dengan pendidikan setiap anak dapat
mengembangkan minat dan bakatnya untuk mencapai apa yang anak cita-citakan. Karena kurangnya pendidikan dari orang tua, mereka mengambil keputusan untuk
menikahkan anaknya di bawah umur, tidak heran jika di pedesaan banyak orang tua yang berpendidikan rendah dan akhirnya menikahkan anaknya di bawah umur.
2.2.1.2 Faktor Kemauan Sendiri