Kesimpulan EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN SEBAGAI KONSEKUENSI JAMIMAN

79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari latar belakang, hasil penelitian dan pembahasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tata cara eksekusi hak tanggungan adalah pemberian hak tanggungan sebagai jaminan pelunasan utang tertentu, dan pemberian hak tanggungan dengan pembuatan akta pemberian hak tanggungan. Pemberian hak tanggungan wajib didaftarkan pada Kantor Pertanahan, dan sebagai bukti adanya Hak Tanggungan. Sertifikat hak tanggungan, atas kesepakatan pemberi dan pemegang Hak Tanggungan, penjualan obyek Hak Tanggungan dapat dilaksanakan dibawah tangan, Pelaksanaan penjualan dibawah tangan tersebut hanya dapat dilakukan setelah lewat 1 satu bulan sejak diberitahukan secara tertulis oleh pembeli dan atau pemegang hak tanggungan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan diumumkan sedikit-dikitnya dalam 2 dua surat kabar yang beredar di daerah yang bersangkutan dan atau media massa setempat, Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan wajib dibuat dengan akta notaris atau akta PPAT, mencantumkan secara jelas obyek Hak Tanggungan, jumlah utang dan nama serta identitas kreditornya, nama dan identitas debitur apabila debitur bukan pemberi Hak Tanggungan; Eksekusi dimulai dengan teguran dan berakhir dengan pelelangan tanah yang dibebani dengan Hak tanggungan. Setelah dilakukan pelelangan terhadap tanah yang dibebani Universitas Sumatera Utara Hak tanggungan dan uang hasil lelang diserahkan kepada Kreditur, janji untuk menjual atas kekuasaan sendiri dilakukan melalui pelelangan oleh Kantor Lelang Negara atas permohonan pemegang hak tanggungan pertama, dalam rangka eksekusi, dan bukan merupakan putusan dari Kantor Lelang Negara. Penjualan lelang benda tetap harus di umumkan dua kali dengan berselang lima belas hari di harian yang terbit di kota itu atau kota yang berdekatan dengan obyek yang akan dilelang. 2. Eksekusi hak tanggungan sebagai konsekuensi jaminan kredit untuk perlindungan hukum bagi kepentingan kreditur di Medan merupakan dalam Undang-Undang Hak Tanggungan perlindungan hukum diberikan seimbang kepada semua pihak yang terlibat dalam pembebanan Hak Tanggungan, Kreditur, Debitur dan pihak ketiga, tetapi dalam praktek perlindungan hukum yang sangat diperlukan adalah untuk kepentingan Kreditur yang menghendaki uang yang dipinjamkan kembali sesuai perjanjian setelah Debitur cidera janji atau karena alasan-alasan tertentu Debitur tidak bisa melunasi utangnya. Dan eksekusi Hak Tanggungan yang mendasarkan pada Grosse Akta Pengakuan Utang dan Sertifikat Hak Tanggungan melalui Pengadilan Negeri merupakan salah satu cara yang dapat memberikan perlindungan hukum kepada Kreditur, dengan mengatasi kendalakendala yang ada. Eksekusi Hak Tanggungan dapat dilaksanakan dengan menjual seluruh atau sebagian harta kekayaan Debitur yang merupakan jaminan melalui lelang, dan hasil lelang sebagian Universitas Sumatera Utara atau sepenuhnya akan diambil untuk membayar lunas utang kepada Kreditur setelah dikurangi biaya eksekusi dan biaya lelang. 3. Penyelesaian yang dilakukan jika terjadi masalah dalam eksekusi hak tanggungan yakni dilakukan koordinasi antara kepala desa, pelaksana eksekusi dan aparat keamanan terkait sebelum eksekusi dilaksanakan supaya lokasi obyek eksekusi diamankandisterilkan lebih dahulu dari kemungkinan-kemungkinan pihak tereksekusi mengerahkan masa untuk menghalag-halangi jalannya eksekusi dan menambah jumlah aparat keamanan, sehingga kalau lokasi obyek eksekusi sudah diamankan lebih dahulu maka pelaksanaan eksekusi dapat berjalan dengan lancar. Mengadakan sosialisasi masalah eksekusi kepada masyarakat melalui penyuluhan hukum dengan lembaga-lembaga terkait, agar masyarakat bisa mengerti dan memahami tentang hukum sehingga tahu apa yang menjadi hak dan kewajibannya.

B. Saran