Konsumsi bahan bakar spesifik

53 Gambar 4.4 Grafik Torsi vs putaran untuk beban 25 kg.

4.2.3 Konsumsi bahan bakar spesifik

Konsumsi bahan bakar spesifik Specific fuel consumption, Sfc dari masing–masing pengujian pada tiap variasi beban dan putaran dihitung dengan menggunakan persamaan berikut : Sfc = B f P x m 3 . 10 dimana : Sfc = konsumsi bahan bakar spesifik gkW.h . f m = laju aliran bahan bakar kgjam Besarnya laju aliran massa bahan bahan bakar . f m dihitung dengan persamaan berikut : 3600 10 . . 3 x t V sg m f f f f − = 54 dimana : f sg = spesific gravity biodiesel = 0,8624 f V = Volume bahan bakar yang diuji dalam hal ini 100 ml. f t = waktu untuk menghabiskan bahan bakar sebanyak volume uji detik. Dengan memasukkan harga f sg , harga f t yang diambil dari percobaan sebelumnya harga f V yaitu sebesar 100 ml, maka laju aliran bahan bakar untuk pengujian dengan menggunakan bahan bakar biodiesel B-04 : Beban : 10 kg Putaran : 1000 rpm . f m = 402 10 . 100 8624 , 3 − x x 3600 = 0,772298 kg jam Dengan diperolehnya besar laju aliran bahan bakar, maka dapat dihitung harga konsumsi bahan bakar spesifiknya Sfc. Untuk pengujian dengan menggunakan bahan bakar biodiesel B-04 : Beban : 10 kg Putaran : 1000 rpm Sfc = 52333 , 10 772298 , 3 x = 1475,739031 gkWh Dengan cara yang sama untuk setiap jenis pengujian, pada putaran dan beban yang bervariasi, maka hasil perhitungan Sfc untuk kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 55 Tabel 4.4 Konsumsi bahan bakar spesifik sfc dengan bahan bakar biodiesel B-04 dan solar . Dengan Bahan Bakar Biodiesel B-04 Beban Statis kg Putaran rpm Konsumsi Bahan Bakar Spesifik sfc grkWh 10 1000 1475,739 1400 232,827 1800 144,047 2200 133,757 2600 127,826 2800 123,902 25 1000 1419,251 1400 305,953 1800 174,380 2200 135,165 2600 120,917 2800 117,707 Perbandingan harga Sfc untuk masing-masing pengujian pada setiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.5 Grafik Sfc vs putaran untuk beban 10 kg. 56 Dengan Bahan Bakar Solar Beban Statis kg Putaran rpm Konsumsi Bahan Bakar Spesifik sfc grkWh 10 1000 1307,9739933 1400 295,0528217 1800 296,5178748 2200 360,1280158 2600 360,1220005 2800 344,8525849 25 1000 129,2438787 1400 111,7850750 1800 117,5978084 2200 118,8994084 2600 132,4586669 2800 133,7610046 Perbandingan harga Sfc untuk masing-masing pengujian pada setiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.6 Grafik Sfc vs putaran untuk beban 25 kg. 57 • Pada pembebanan 10 kg gambar 4.5, Sfc terendah terjadi pada saat menggunakan biodiesel B-04 pada putaran 2800 rpm yaitu sebesar 123,902111 gkWh. Sedangkan Sfc tertinggi terjadi saat tanpa menggunakan biodiesel B-04 pada putaran 1000 rpm yaitu sebesar 1475,739031 gkWh. • Pada pembebanan 25 kg gambar 4.6, Sfc terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan Solar pada putaran 1400 rpm yaitu 111,7850750 gkWh. Sedangkan Sfc tertinggi terjadi pada saat mesin menggunakan bahan bakar biodiesel B-04 pada putaran 1000 rpm sebesar 1419,2514 gkWh. Besarnya Sfc sangat dipengaruhi oleh nilai kalor bahan bakar lihat Tabel 4.1, semakin besar nilai kalor bahan bakar maka Sfc semakin kecil dan sebaliknya. Adanya kecendrungan peningkatan Sfc dengan kenaikan putaran poros pada beban konstan disebabkan oleh waktu periode persiapan pembakaran yang pendek, sehingga pencampuran bahan bakar dengan udara tidak berlangsung dengan baik. Penambahan beban pada putaran poros konstan sedikit mengurangi Sfc karena adanya kandungan oksigen yang terikat langsung pada biodiesel membantu pembakaran, sehingga pembakaran berlangsung relatif lebih baik.

4.2.4 Rasio perbandingan udara bahan bakar AFR