Pelayanan farmasi klinis adalah praktek kefarmasian berorientasi kepada pasien lebih dari orientasi kepada produk, dengan penerapan pengetahuan dan keahlian farmasi
dalam membantu memaksimalkan efek obat dan meminimalkan toksisitas bagi pasien secara individual.
Tujuan pelayanan farmasi klinis adalah meningkatkan keuntungan terapi obat dan mengoreksi kekurangan yang terdeteksi dalam proses penggunaan obat karena itu tujuan
farmasi klinis adalah meningkatkan dan memastikan kerasionalan, kemanfaatan dan keamanan terapi obat.
Menurut SK MenKes No.436MenKesSKVI1993 pelayanan farmasi klinis meliputi:
• Melakukan konseling • Monitoring Efek Samping Obat MESO
• Pencampuran obat suntik secara aseptik • Menganalisa efektivitas biaya secara farmakoekonomi
• Penentuan kadar obat dalam darah • Penanganan obat sitostatika
• Penyiapan Total Parenteral Nutrisi TPN • Pemantauan dan pengkajian penggunaan obat
• Pendidikan dan penelitian Aslam, 2002.
2.9 Central Sterilization Supply Department CSSD
Central Sterilization Supply Department CSSD atau Instalasi Pusat Pelayanan
Sterilisasi merupakan satu unitdepartemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan
xxii
proses pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan dalam kondisi steril.
Berdirinya CSSD di rumah sakit dilatar belakangi oleh: • Besarnya angka kematian akibat infeksi nosokomial
• Kuman mudah menyebar, mengkontaminasi benda dan menginfeksi manusia di lingkungan rumah sakit.
• Merupakan salah satu pendukung jaminan mutu pelayanan rumah sakit, maka peran dan fungsi CSSD sangat penting.
CSSD merupakan pusat pelayanan kebutuhan steril untuk seluruh unit-unit rumah sakit yang membutuhkan. Dengan adanya CSSD di rumah sakit bertujuan:
• Mengurangi infeksi nosokomial dengan menyediakan peralatan yang telah
mengalami pensortiran, pencucian dan sterilisasi dengan sempurna. •
Memutuskan mata rantai penyebaran kuman di lingkungan rumah sakit. •
Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan.
Adapun fungsi CSSD di rumah sakit adalah: •
Menyediakan peralatan dan bahan steril untuk tindakan medis dan penunjang medis.
• Tempat dilakukan proses desinfeksi, sterilisasi alat dan bahan habis pakai
steril. •
Mendistribusikan alat dan bahan habis pakai steril. •
Mendokumentasikan semua kegiatan harian jumlah instrument atau jumlah bahan habis pakai yang disterilkan.
xxiii
BAB III TINJAUAN KHUSUS BADAN PELAYANAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN
3.1. Kilas Sejarah Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan
Rumah sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan didirikan tanggal 11 Agustus 1928 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama GEMENTA ZIEKEN HUIS yang
peletakan batu pertamanya dilakukan oleh seorang bocah berumur 10 tahun bernama Maria Constanta Macky anak dari Walikota Medan saat itu dan diangkat sebagai Direktur
Dr. W. Bays. Selanjutnya dengan masuknya Jepang Ke Indonesia Rumah Sakit ini diambil dan
berganti nama dengan SYURITSU BYUSONO INCE dan sebagai direktur dipercayakan kepada putra Indonesia Dr. Raden Pirngadi Gonggo Putra yang akhirnya ditabalkan
menjadi nama rumah sakit ini. BPK RSU Dr. Pirngadi Medan adalah rumah sakit kelas B Pendidikan yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan medis spesialis dasar, spesialis luas dan beberapa subspesialis.
BPK RSU Dr. Pirngadi Medan terletak di Jl. Prof. H. M. Yamin, kelurahan Perintis kecamatan Medan Timur. Kepegawaian BPK RSU Dr. Pirngadi Medan meliputi
tenaga medis, apoteker, tenaga keperawatan, tenaga gizi, tenaga non medis dan tenaga umum.
3.2. Struktur Organisasi
xxiv