Softe 8051 Editor, Assembler, Simulator IDE Software Downloder

Mona Farida Lumbantoruan : Aplikasi Mikrokontroler AT89S51 sebagai BASIS pada Simulasi Palang Kereta Api dengan Tampilan Running Text, 2009. INC R0 R0=R0+1 …………….

2.2.2 Softe 8051 Editor, Assembler, Simulator IDE

Instruksi-instruksi yang merupakan bahasa Assembly tersebut dituliskan pada sebuah editor, yaitu 8051 editor, assembler, simulator IDE. Tampilannya adalah sebagai berikut: Gambar 2.9 8051 Editor, Assembler, Simulator IDE Setelah program selesai ditulis, kemudian di-save dan kemudian diassemble di- compile. Pada saat di-assemble akan tampil pesan peringatan dan kesalahan. Jika masih ada kesalahan atau peringatan, itu berarti ada kesalahan dalam penulisan perintah atau ada nama subrutin yang sama, sehingga harus diperbaiki terlebih dahulu sampai tidak ada pesan kesalahan lagi.Software 8051IDE ini berfungsi untuk merubah program yang kita tuliskan ke dalam bilangan heksadesimal, proses perubahan ini terjadi pada saat peng- compile-an. Bilangan heksadesimal inlah yang akan dikirimkam ke mikrokontroler.

2.2.3 Software Downloder

Mona Farida Lumbantoruan : Aplikasi Mikrokontroler AT89S51 sebagai BASIS pada Simulasi Palang Kereta Api dengan Tampilan Running Text, 2009. Untuk mengirimkan bilangan-bilangan heksadesimal ini ke mikrokontroler digunakan software ISP-Flash Programmer 3.0a yang dapat didownload dari internet. Tampilannya seperti gambar berikut ini. Gambar 3.0 ISP-Flash Programmer 3.a Cara menggunakannya adalah dengan meng-klik open file untuk mengambil file heksadesimal dari hasil kompilasi 8051IDE, kemudian klik write untuk mengisikan hasil kompilasi tersebut ke mikrokontroler. Mona Farida Lumbantoruan : Aplikasi Mikrokontroler AT89S51 sebagai BASIS pada Simulasi Palang Kereta Api dengan Tampilan Running Text, 2009. Mona Farida Lumbantoruan : Aplikasi Mikrokontroler AT89S51 sebagai BASIS pada Simulasi Palang Kereta Api dengan Tampilan Running Text, 2009. BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Perancangan Alat 3.1.1 Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok dari rangkaian palang otomatis ini ditunjukkan pada gambar 3.1. berikut ini: Gambar 3.1. Diagram Blok Rangkaian Keterangan dari diagram blok: Palang kereta api otomatis ini dirancang hanya sebatas simulasi. Pada palang ini terdapat 14 blok rangkaian utama yang mempunyai fungsi masing-masing. Terdapat 4 Sensor kanan luar Sensor kanan dalam Sensor kiri luar Sensor kiri dalam Penguat sinyal Penguat sinyal Penguat sinyal Penguat sinyal M IK R O K O N T R O L E R A T 8 9 S 5 1 Jembatan H 1 Jembatan H 2 Buzzer MOTOR 1 MOTOR 2 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7 P0.2 P0.3 P0.0 P0.1 P3.1 Mona Farida Lumbantoruan : Aplikasi Mikrokontroler AT89S51 sebagai BASIS pada Simulasi Palang Kereta Api dengan Tampilan Running Text, 2009. buah sensor yaitu: sensor kanan luar berfungsi untuk mendeteksi kereta api yang datang dari sebelah kanan, sensor kanan dalam berfungsi untuk memberitahukan kepada mikrokontroler bahwa seluruh badan kereta api yang dating dari sebelah kanan sudah seluruhnya melewati palang, sensor kiri luar berfungsi untuk mendeteksi kereta api yang datang dari sebelah kiri, dan sensor kiri dalam berfungsi untuk memberitahukan kepada mikrokontroler bahwa seluruh badan kereta api yang dating dari sebelah kiri sudah seluruhnya melewati palang. Pada palang kereta api otomatis ini sensor yang digunakan adalah sensor inframerah. Sensor ini terletak tidak jauh dari palang dan menghadap rel sehingga dapat mendeteksi adanya kereta api yang lewat. Sensor ini terhubung pada P1.4, P1.5, P1.6, dan P1.7 dari mikrokontroler AT89S51 sehingga dapat bekerja sesuai dengan yang telah terprogram. Output dari sensor akan dikuatkan kembali oleh penguat sinyal sebelum masuk ke mikrokontroller. Hasil penguatan sensor yang telah diolah oleh penguat sinyal inilah yang akan di kirimkan oleh mikrokontroller. Mikrokontroller AT89S51 yang merupakan otak dari keseluruhan system berfungsi untuk mengolah semua data yang masuk. Untuk mengendalikan pergerakan motor, digunakan sebuah rangkaian driver penggerak motor DC yaitu jembatan H. Jembatan H ini akan memutar motor DC searahberlawanan jarum jam bila diberi pulsa 1 atau 0. Dengan demikian pergerakan motor dapat dikendalikan melalui program. Pin-pin jembatan H ini dihubungkan ke P0.0, P0.1, P0.2, dan P0.3 dari mikrokontroler AT89S51. Alarm berfungsi untuk memberitahukan bahwa kereta api sedang lewat dan dihubungkan ke pin Mona Farida Lumbantoruan : Aplikasi Mikrokontroler AT89S51 sebagai BASIS pada Simulasi Palang Kereta Api dengan Tampilan Running Text, 2009. VCC 5V Infra Me rah 100 ฀ 100 ฀ Infra Me rah 100 ฀ P3.1 pada mikrokontroler AT89S51 sehingga akan bekerja sesuai dengan yang telah terprogram.

3.1.2 Perancangan Sensor Inframerah