Mona Farida Lumbantoruan : Aplikasi Mikrokontroler AT89S51 sebagai BASIS pada Simulasi Palang Kereta Api dengan Tampilan Running Text, 2009.
Mode 2 merupakan pencacahpewaktu auto-reload. Register TL1TL0 bekerja sebagai pencacah 8-bit TH1TH0 digunakan untuk menahan suatu nilai tertentu yang akan
disimpan ke TL1TL0 pada setiap TL1TL0 terjadi luapan, yaitu ketika berguling dari FFh ke 00, dan akan membangkitkan pulsa untuk pengiriman dan penerimaan data pada port
serial. •
Mode 3
Untuk pencacah 1, pengubahan ke mode 3 akan menghentikanpencacah 1, yang merupakan cara lain menggunakan TR1 TCON.6 untuk menghentikan dan menjalankan
pencacah 1.
Untuk pencacah 0, TH0 sebagai pencacah 8 bit yang diaktifkan oleh bit TR1 dan jika terjadi luapan bit TF1 akan diset 1. sedangkan bit TR1 dan bit TF1 tidak dapat digunakan
untuk mengendalikan pencacah 1. TL0 sebagai pencacah 8 bityang dikendalikan oleh bit Gate
0, CT,TR0,TF0.
2.1.1.4 Interupsi dari pewaktu atau pencacah
Interupsi ini terjadi pada saat pewaktu atau pencacah terjadi luapan, maka flag TF0 atau TF1 akan diset 1, kemudian interupsi akan dibangkitkan dan setelah pelayanan interupsi di
jalankan flag TF0 dan TF1 akan diset kembali ke 0.
2.1.1.5 Komunikasi Serial Asinkron
Mona Farida Lumbantoruan : Aplikasi Mikrokontroler AT89S51 sebagai BASIS pada Simulasi Palang Kereta Api dengan Tampilan Running Text, 2009.
MCS51 dilengkapi dengan sarana komunikasi data seri, sebagai anggota keluarga MCS51. AT89C51 juga mempunyai sarana itu selengkapnya. Sarana komunikasi seri
tersebut bisa bekerja dalam 4 macam mode, 1 mode bekerja sebagai sarana komunkasi seri sinkron, tiga lainnya merupakan sarana komunikasi seri asinkron.
Keempat macam mode kerja tersebut adalah :
o Mode 0 - bekerja sebagai sarana komunikasi data seri sinkron, data seri dikirim dan
diterima melalui kaki RxD, sedangkan kaki TxD dipakai untuk menyalurkan clock yang diperlukan komunikasi data sinkron. Data ditransmisikan per 8 bit dengan kecepatan
transmisi data Baud rate tetap, sebesar 112 frekuensi kerja dari AT89C51.
o Mode 1- mode ini dan 2 mode berikutnya merupakan sarana komunikasi seri
asinkron. Data seri dikirim melalui kaki TxD, dan diterima dari kaki RxD. Data ditransmisikan per 10 bit, terdiri atas 1 bit Start ’0
, 8 bit data dan 1 bit stop ’1 . Kecepatan transmisi data Baud Rate ditentukan lewat Timer 1, bisa diatur untuk berbagai
kecepatan.
o Mode 2 - Data seri dikirim melalui kaki TxD, dan diterima dari kaki RxD. Data
ditransmisikan per 11 bit, terdiri atas 1 bit Start ’0 , 8 bit data, 1 bit data tambahan bit
ke 9 dan 1 bit stop ’1 . Kecepatan transmisi data Baud Rate hanya bisa dipilih 132
atau 164 frekuensi kerja dari AT89C51.
o Mode 3 - Data seri dikirim melalui kaki TxD, dan diterima dari kaki RxD. Data
ditransmisikan per 11 bit, terdiri atas 1 bit Start ’0 , 8 bit data, 1 bit data tambahan bit
ke 9 dan 1 bit stop ’1 . Sesungguhnya Mode 2 dan 3 sama persis, perbedaannya adalah
Mona Farida Lumbantoruan : Aplikasi Mikrokontroler AT89S51 sebagai BASIS pada Simulasi Palang Kereta Api dengan Tampilan Running Text, 2009.
kecepatan transmisi data Baud Rate mode 3 ditentukan lewat Timer 1, bisa diatur untuk berbagai kecepatan, persis sama dengan mode 1.
Dari keempat mode kerja yang ada, mode 1 adalah mode yang paling banyak dipakai, mode inilah yang setara dengan komunikasi seri asinkron dipakai pada PC maupun
modem.
2.1.1.6 Pengaturan Kecepatan Transmisi