Enny Maulidna Sembiring : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Dari Unit Perebusan Yang Terdapat Pada Air Kondensat Dan Air Kolam Fat Fit Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di Ptpn Iii Pks Rambutan Tebing
Tinggi, 2008. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengolahan kelapa sawit menjadi minyak sawit Crude Palm Oil : CPO dan minyak inti sawit Crude Palm Kernel Oil : CPKO pada dasarnya merupakan
suatu proses pengolahan tandan buah segarTBS. Pengolahan TBS di pabrik bertujuan untuk memperoleh minyak sawit
yang berkualitas baik. Proses tersebut berlangsung cukup panjang dan memerlukan kontrol yang cermat.. Dimana tahap- tahap proses pengolahan TBS
mempengaruhi proses pada tahap berikutnya. Salah satu tahap proses pertama pada pengolahan kelapa sawit adalah proses perebusan.
Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap pada temperatur sekitar 135
o
C dan tekanan 2,0–2,8 kg cm
2
Selain itu kehilanghan minyak juga disebabkan oleh : buah lewat masak, buah restan dilapangan, stagnasi pabrik dan penanganan di loading ramp. Oleh
sebab itu, untuk mencapai hasil yang optimal baik dari segi kuantitas maupun selama 80–90 menit. Proses
perebusan dilakukan secara bertahap dalam tiga puncak tekanan agar diperoleh hasil yang optimal.Fauzi, 2004
Dalam proses perebusan, semakin tinggi tekanan perebusan maka semakin cepat waktu perebusan. Tekanan yang tinggi dengan sendirinya memberikan
temperatur yang tinggi. Pada temperatur yang terlalu tinggi dapat merusak kualitas dan juga mengurangi rendemen minyak sawit dan inti sawit . Pada proses
perebusan juga perlu dilakukan pengurasan udara agar udara bisa keluar dan diganti oleh uap air sebagai media rebusan.Pahans,2008
Enny Maulidna Sembiring : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Dari Unit Perebusan Yang Terdapat Pada Air Kondensat Dan Air Kolam Fat Fit Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di Ptpn Iii Pks Rambutan Tebing
Tinggi, 2008. USU Repository © 2009
kualitas yang dimana juga di pengaruhi kondisi dari peralatan pabrik. Fauzi,2004
Kehilangan minyak kelapa sawit yang terlalu tinggi di unit perebusan yang terdapat pada air kondensat dapat mempengaruhi hasil akhir kelapa sawit,
sehingga perlu dilakukan analisis kehilangan minyak kelapa sawit yang terdapat pada air kondensat, dengan menggunakan metode ekstraksi sokletasi. Ekstraksi ini
lebih efisien karena dengan alat ini pelarut yang dipergunakan dapat diperoleh kembali. Standart kehilangan minyak kelapa sawit ditetapkan oleh pabrik adalah
0,7 .Ketaren,1986 Air kondensat dari hasil perebusan akan dialirkan ke kolam fatfit. Kolam
fat fit ini merupakan tempat pembuangan terakhir dari semua pembuangan cair di pabrik kelapa sawit ini.
Dari uraian di atas, maka karya ilmiah ini saya beri judul : “ Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Di Unit Perebusan Yang Terdapat Pada
Air Kondensat Dan Air Kolam Fat Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi”
Enny Maulidna Sembiring : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Dari Unit Perebusan Yang Terdapat Pada Air Kondensat Dan Air Kolam Fat Fit Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di Ptpn Iii Pks Rambutan Tebing
Tinggi, 2008. USU Repository © 2009
1.2. Permasalahan