Pengepresan Mekanis Ekstraksi dengan Pelarut

Enny Maulidna Sembiring : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Dari Unit Perebusan Yang Terdapat Pada Air Kondensat Dan Air Kolam Fat Fit Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di Ptpn Iii Pks Rambutan Tebing Tinggi, 2008. USU Repository © 2009 memecahkan dinding sel tersebut sehingga mudah ditembus oleh minyak atau lemak yang terkandung didalamnya. Menurut pengerjaanya rendering dibagi dalam dua cara, yaitu: a. Wet Rendering wet rendering adalah proses rendering dengan penambahan sejumlah air selama berlangsung proses tersebut. Cara ini dikerjakan pada ketel yang terbuka atau tertutup dengan menggunakan temperature tinggi serta serta tekanan 40 sampai 60 pound tekanan uap 40-60 psi. penggunaan temperature rendah dalam proses wet rendering dilakukan jika diinginkan flavor netral dari minyak atau lemak. b. Dry Rendering. Dry dering adalah cara rendering tanpa penambahan air selama proses berlangsung. Dry rendering dilakukan dalam ketel yang terbuka dan dilengkapi dengan steam jacket serta alat pengaduk aqiator. Bahan dimasukkan kedalam ketel tanpa penambahan air. Bahan tdipanaskan sambil diaduk, pemanasan dilakukan pada suhu 220 o F 105 o Pengepresan mekanis merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak, terutama untuk bahan yang berasal dari biji – bijian. Cara ini dilakukan untuk memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak tinggi 30-70. Pada C. ampas bahan yang telah diambil minyaknya akan diendapkan pada dasar ketel. Minyak atau lemak yang dihasilkan dipisahkan dari ampas yang telah mengendap dan pengambilan minyak dilakukan dari bagian atas ketel.

2.5.2 Pengepresan Mekanis

Enny Maulidna Sembiring : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Dari Unit Perebusan Yang Terdapat Pada Air Kondensat Dan Air Kolam Fat Fit Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di Ptpn Iii Pks Rambutan Tebing Tinggi, 2008. USU Repository © 2009 pengepresan mekanisme ini diperlukan perlakuan pendahulu sebelum minyak atau lemak dipisahkan dari bijinya. Dua cara umum dalam pengepresan mekanis yaitu: a. pengepresan Hydraulik pada cara pengepresan hydraulic, bahan dipress dengan tekanan sekitar 2000 poud inch 2 140,6 kgcm 2 = 136 atm banyaknya minyak atau lemak yang dapat diekstraksi tergantung dari lamanya pengepresan, tekanan yang dipergunakan, serta kandungan minyak dalam bahan asal. Sedangkan banyaknya minyak yang tersisa pada bungkil bervariasi sekitar 4-6 , tergantung dari lamanya bungkil ditekan dibawah tekanan hidraulik. b. pengepresan berulir cara ini memerlukan perlakuan pendahuluan yang terdiri dari proses pemasakan atau tempering. Proses pemasakan berlangsung pada temperature 240 o F 115,5 o C dengan tekanan sekitar 15-20 pound inch 2 penentuan kadar minyak atau lemak sesuatu bahan dapat dilakukan dengan menggunakan alat sokletasi. Dalam penentuan kadar minyak atau lemak, contohnya yang diuji harus cukup kering. Pada cara kering, bahan dibungkus atau ditempatkan dalam thimble, kemudian dikeringkan dalam oven untuk menghilangkan airnya. Pemanasan harus secepatnya dan dihindari suhu yang terlalu tinggi, untuk ini dianjurkan dengan vakum oven suhu 70 . kadar air minyak atau lemak yang dihasilkan berkisar sekitar 2,5-3,5 , sedangkan bungkil yang dihasilkan masih mengandung sekitar 4-5. Ketaren, 1986

2.5.3. Ekstraksi dengan Pelarut

a. Ekstraksi dengan alat soklet o C dengan tekanan vakum. Karena sampai kering maka pelarut yang dipilih harus bersifat Enny Maulidna Sembiring : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Dari Unit Perebusan Yang Terdapat Pada Air Kondensat Dan Air Kolam Fat Fit Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di Ptpn Iii Pks Rambutan Tebing Tinggi, 2008. USU Repository © 2009 yang tidak menyerap air. Apabila bahan masih mengandung air yang tinggi maka bahan pelarut akan sulit masuk kedalam jaringansel dan pelarut menjadi jenuh dengan air selanjutnya ekstraksi lemak kuran efisien. Selain itu adanya air akan menyebabkan zat-zat yang larut dalam air akan ikut pula terekstraksi bersama lemak sehingga analisa kurang mencerminkan yang sebenarnya. b. Ekstraksi dengan alat goldfisch ekstraksi dengan alat goldfisch sangat praktis dan mudah pemakaiannya. Bahan sampel yang telah dihaluskan dimasukan kedalam thimble dan dipasang dalam tabung penyangga yang pada bagian bawahnya berlubang. Bahan pelarut yang digunakan ditempatkan dalam beaker glass dibawah tabung penyangga. Bila beaker glass dipanaskan uappelarut akan naik dan didinginkan oleh kondensor sehingga akan mengembun dan menetes pada sampel demikian terus-menerus sehingga bahan akan dibasahi oleh pelarut dan lipida akan terekstraksi dan selanjutnya akan tertampung kedalam beaker glass kembali. c. Ekstraksi dengan botol babcock penentuan lemak dengan botol babcock sangatlah sederhana, sampel telah ditimbang dengan teliti dimasukkan kedalam botol babcock. Pada leher botol babcock ini telah dilengkapi dengan skala ukuran volume. Sampel yang dianalisa ditambah asam sulfat pekat 95 untuk merusak emulsi lemak sehingga lemak akan terkumpul menjadi satu pada bagian atas cairan. Pemisahan lemak dari cairannya dapat lebih sempurna bila dilakukan sentrifugasi. d. Ekstraksi dengan mojonnier. Pada penentuan kadar lemak dengan mojonnier, sampel yang dimasukkan kedalam tabung mojonnier dan ditambahkan etanol, ammonium hidroksida, kemudian diektraksi menggunakan campuran etil-eter dan petroleum eter 1:1. Untuk memperbesar ketelitian maka ekstraksi dikerjakan berulang-ulang. Hasil Enny Maulidna Sembiring : Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Dari Unit Perebusan Yang Terdapat Pada Air Kondensat Dan Air Kolam Fat Fit Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di Ptpn Iii Pks Rambutan Tebing

Dokumen yang terkait

Analisa Kehilangan Minyak Berdasarkan Perbedaan Tekanan Pada Ampas Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PKS Rambutan PTPN III Tebing Tinggi

10 57 49

Analisis Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi

34 157 51

Pengaruh Waktu, Temperatur Dan Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Pada Air Kondensat Dengan Perebusan Sistem Tiga Puncak Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Kebun Rambutan Tebing Tinggi

1 100 58

Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi

4 70 38

Penentuan Kadar Kehilangan Minyak ( Losis ) Dengan Metode Sokletasi Pada Air Kondensat Ptpn Iii Pabrik Kelapa Sawit Aek Nabara Selatan

0 0 11

Penentuan Kadar Kehilangan Minyak ( Losis ) Dengan Metode Sokletasi Pada Air Kondensat Ptpn Iii Pabrik Kelapa Sawit Aek Nabara Selatan

0 1 2

Penentuan Kadar Kehilangan Minyak ( Losis ) Dengan Metode Sokletasi Pada Air Kondensat Ptpn Iii Pabrik Kelapa Sawit Aek Nabara Selatan

0 1 3

Penentuan Kadar Kehilangan Minyak ( Losis ) Dengan Metode Sokletasi Pada Air Kondensat Ptpn Iii Pabrik Kelapa Sawit Aek Nabara Selatan

0 0 15

Penentuan Kadar Kehilangan Minyak ( Losis ) Dengan Metode Sokletasi Pada Air Kondensat Ptpn Iii Pabrik Kelapa Sawit Aek Nabara Selatan

0 1 1

Penentuan Kadar Kehilangan Minyak ( Losis ) Dengan Metode Sokletasi Pada Air Kondensat Ptpn Iii Pabrik Kelapa Sawit Aek Nabara Selatan

0 0 2