Rumusan Masalah Hipotesis PENDAHULUAN

6 idiopatik, sedangkan obesitas yang terjadi karena adanya sebab yang jelas disebut obesitas endogen. 4 Tabel 2.1.2.1 Klasifikasi Obesitas Obesitas Idiopatik Obesitas Endogen 90 kasus 10 kasus Perawakan tinggi umumnya 50 th persentil TBU Perawakan pendek umumnya 50 th persentil TBU Riwayat obesitas umunya positif Riwayat obesitas umumnya negatif Fungsi mental normal Fugsi mental seringkali retardasi Usia tulang : normal atau advanced Usia tulang : terlambat delayed Pemeriksaan fisis umumnya normal Terdapat stigmata pada pemeriksaan fisis Sumber : Damayanti, 2011

2.1.3 Manifestasi Klinis Obesitas

Seseorang yang menderita obesitas biasanya mudah dikenali, terutama pada anak-anak. Ciri yang khas pada obesitas diantaranya adalah wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher pendek, payudara membesar karena adanya deposit lemak, kedua tungkai membentuk X serta pangkal paha bergesekan dan menempel yang akan menimbulkan ulserasi, dan perut yang membuncit. Pada anak laki-laki penis terlihat kecil karena tertutup oleh jaringan lemak burried penis. 4 Distribusi lemak pada obesitas juga mempengaruhi bentuk fisik seseorang yang menderitanya. Pada obesitas terdapat 3 bentuk distribusi lemak yaitu apple shape body andorid, pear shape body gynoid, dan intermediate. Pada apple shape body, distribusi lemak cenderung bertumpuk pada bagian atas tubuh dada dan pinggang, bentuk tubuh seperti ini juga berisiko tinggi mengalami penyakit kardiovaskular hipertensi dan diabetes. Pear shape body distribusi lemak cenderung lebih banyak pada bagian bawah pinggul dan paha. Sedangkan bentuk tubuh intermediate lemak terdistribusi ke seluruh bagian tubuh secara hampir merata. 4 7

2.1.4 Pengukuran Obesitas

Penentuan obesitas pada anak bisa dilakukan menggunakan 3 metode, yaitu : 4 1. Menggunakan kurva Centers for Disease and Prevention CDC. Jika menggunakan cara ini yang dilakukan adalah mengukur berat badan dan hasilnya dibandingkan dengan berat badan ideal sesuai tinggi badan BBTB. Disebut sebagai obesitas, jika berat badan menurut tinggi badan di atas persentil 90 atau 120 dibandingkan berat badan ideal. 2. Pengukuran Body Mass Index BMI atau Indeks Massa Tubuh IMT. The World Health Organization WHO 1997, The National Institutes of Health di tahun 1998, dan The Expert Committee on Clinical Guidelines for overweight in adolescent Preventive Service merekomendasikan penggunaan BMI atau IMT sebagai tolak ukur obesitas pada anak di atas 2 tahun. Cara yang dilakukan untuk pengukuran IMT, yaitu : IMT = Berat Badan BB Tinggi Badan dalam meter m 2 Setelah mendapatkan hasil IMT, selanjutnya menentukan klasifikasi IMT tersebut dengan menggunakan tabel klasifikasi obesitas Asia- Pasifik oleh WHO untuk usia 18 tahun ke atas. Tabel 2.1.4.1 Indeks Massa Tubuh Sumber : WHO, 2000 NO. Indeks Massa Tubuh IMT Status 1 18.5 Underweight 2 18.5-22.9 Normal Weight 3 23-24.9 Overweight 4 25 Obesitas

Dokumen yang terkait

Gambaran Pola Makan Dan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di SMP Harapan 1 Medan Dan SMP Negeri 10 Medan Tahun 2004

0 32 88

Pengaruh Perilaku Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Pada Pelajar Smu Methodist Medan Tahun 2009

2 53 114

Hubungan tingkat aktivitas dan perilaku makan dengan kejadian obesitas pada siswa-siswi Madrasah Ibtida’iyah Pembangunan Jakarta

4 38 83

Hubungan Tingkat Aktivitas dan Perilaku Makan dengan Kejadian Obesitas Pada Siswa-Siswi Madrasah Ibtida’iyah Pembangunan Jakarta. 2014.

0 14 83

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Selera Makan di Rumah pada Siswa/Siswi Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2015

2 34 143

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Obesitas Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 16

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS ANAK PADA SISWA SD DEK PADANG TAHUN 2011.

0 0 10

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH

0 1 5

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE GENITAL DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH KUDUS

1 2 8

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT OBESITAS DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA SISWA-SISWI DI MAN 2 SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Antara Tingkat Obesitas dengan Tingkat Depresi Pada Siswa-Siswi Di MANA 2 Sleman Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 13