25
Kemudian asam lemak bebas akan diambil oleh sel adiposit sesuai dengan derajat konsentrasinya oleh suatu protein
transmembran. Bila asam lemak sudah masuk ke dalam adiposit maka akan membentuk pool asam lemak. Pool ini akan
mengandung asam lemak yang berasal baik dari yang masuk maupun yang akan ke luar.
9
2.1.12 Evaluasi dan Dampak Obesitas
2.1.12.1 Evaluasi Obesitas
Hal yang dilakukan jika anak datang dengan keluhan obesitas adalah mengukur terlebih dahulu menggunakan salah
satu dari tiga cara yang sudah disebutkan sebelumnya. Apabila kriteria obesitas sudah ditegakkan dengan menggunakan satu dari
tiga cara tersebut maka perlu dilakukan penelusuran riwayat obesitas dalam keluarga dan faktor pendukung lainnya aktivitas
fisik dan pola makan, selanjutnya melakukan juga penelusuran dampak penyakit yang mungkin terjadi. Penyakit yang terjadi
pada seseorang yang mengalami obesitas bergantung juga pada tingkat keparahan obesitasnya, makin parah obesitasnya makin
parah juga kemungkinan komplikasi yang akan terjadi.
4,18
2.1.12.2 Dampak Obesitas
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai dampak dari obesitas meliputi, penilaian risiko kardiovaskuler, obstructive
sleep apnea syndrome OSAS, gangguan fungsi hati, masalah ortopedik terutama yang berkaitan erat dengan berat badan yang
berlebih, kelainan kulit, potensi timbulnya gangguan psikiatri.
4
Faktor risiko kardivaskuler pada seseorang yang menderita obesitas harus memiliki tiga dari faktor lain yaitu : riwayat
keluarga dengan penyakit jantung atau kematian pada usia dini 55 tahun, dislipidemia LDL-kolesterol 160 mgdL, HDL-
26
kolesterol 35 mgdL dan peningkatan tekanan darah, merokok, adanya diabetes melitus, dan rendahnya aktivitas fisik.
19
Pada anak yang mengalami obesitas juga rentan terjadinya OSAS. Gejala yang timbul dari OSAS yaitu mengorok dan
mengompol. OSAS disebabkan oleh adanya penumpukan atau penebalan jaringan lemak di daerah faringeal yang diperberat
juga dengan adanya hipertrofi adenotonsilar. Karena adanya obstruksi nafas yang intermiten pada malam hari menyebabkan
berkurangnya oksigenasi otak sehingga di siang hari anak yang menderita OSAS cenderung mengantuk di sekolah. Cara untuk
menghilangkan OSAS diantaranya adalah dengan melakukan pengaturan makan sehingga bisa menurunkan berat badan,
adenotonsilektomi, dan pemakaian continous positive airway pressure CPAP.
4
Kelainan kulit pada anak yang mengalami obesitas terutama terjadi di daerah lipatan, kemungkinan penyakit kulit yang
diderita anak obesitas di antaranya adalah ruam panas, intertigo, dermatitis moniliasis, dan acanthosis nigricans pertanda dari
hipersensitivitas insulin, dan jerawat yang bisa menurunkan rasa percaya diri anak. Pada anak yang mengalami obesitas akan
mengalami juga masalah psikososial, hal ini disebabkan karena anak yang obesitas cenderung sering diejek oleh teman
sebayanya. Anak yang mengalami obesitas sering didapatkan rasa kurang ingin bermain, memisahkan diri dari tempat bermain,
tidak diikutkan dalam permainan, serta hubungan sosial canggung atau menarik diri dari kontak sosial.
4,20
27
2.1.13 Tata Laksana dan Pencegahan Obesitas
Obesitas adalah kalori yang masuk lebih banyak dari kalori yang dikeluarkan sehingga terjadi penumpukan lemak. Ada beberapa hal yang
bisa dilakukan untuk mencegah obesitas di antaranya : pengaturan diet, pengaturan aktivitas fisik anak, modifikasi perilaku, peran orang tua dalam
memantau hal tersebut, dan terapi intensif.
4
a. Pengaturan diet. Prinsip yang harus diterapkan dalam mengatur diet agar
kalori yang dibutuhkan anak sesuai. Anak masih membutuhkan kalori untuk berkembang sehingga retriksi kalori tidak perlu terlalu
ketat. Pengaturan diet pada anak tidaklah mudah. Pertama kali
yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah menumbuhkan motivasi anak untuk menurunkan berat badan, hal ini dilakukan
dengan syarat anak sudah mengetahui berat badan ideal yang sesuai dengan tinggi badan dan umurnya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk pengaturan diet anak melalui
“the traffic light diet”. Program ini dilakukan dengan cara memberi 3 macam label dengan 3 macam
warna, seperti green, yellow, dan red label. Green label merupakan makanan yang rendah kalori dan dapat dikonsumsi setiap hari
seperti buah-buahan, susu, dan sayur-sayuran, yellow label adalah makanan yang mengandung kalori sedang serta rendah lemak yang
boleh dimakan akan tetapi terbatas asupannya seperti hati ayam, bakso, dan daging kambing. Yang terakhir red label adalah
makanan yang tingi kalori serta tinggi lemak yang sangat dibatasi jumlah pengkonsumsiannya seperti sosis, corned beef, dan daging
bebek. Diet yang dilakukan dengan seimbang disertai juga komposisi makanan yang sesuai.