7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.3 Natrium Borohidrida NaBH
4
NaBH
4
merupakan reduktor yang larut dalam air. NaBH
4
merupakan agen pereduksi umum untuk aldehida, keton, asam klorida dan anhidrida. Mempunyai
selektivitas kimia yang tinggi atau reduktor cukup kuat. Oleh karena itu, kekuatan reduksi dari NaBH
4
bisa untuk mereduksi asam, ester, halida, amida, lakton dan fungsi laktam. NaBH
4
menjadi sangat populer sebagai reduktor pilihan dalam sintesis bahan aktif skala besar dalam aplikasi reduksi aldehidaketon Fessenden.,
1986. Adapun spesifikasi dari NaBH
4
adalah sebagai berikut :
Sinonim
: Sodium borohydride, Natrium borohydride
Berat Molekul : 37,85
Densitas
: 1,07 gcm
3
Bentuk
: kristal padat
Warna : putih
Titik didih
: 500
o
C
Titik leleh : 400
o
C Beberapa kelebihan NaBH
4
sebagai agen pereduksi antara lain : Aman dalam hal penyimpanan, penggunaan dan penanganan
Pelarut yang biasa digunakan seperti air dan metanol
2.4 Reaksi Reduksi
Secara umum, konsep tentang reaksi reduksi terdapat 3 deskripsi pengertian. Pertama, konsep reaksi reduksi didasarkan pada keterlibatan oksigen.
Reaksi yang melepaskan oksigen dinamakan reaksi reduksi Gebelein, 1997. Contoh reaksi reduksi:
Pelepasan oksigen dari senyawanya - 2Fe
2
O
3
4Fe + 3O
2
- 2Ag
2
O 4Ag + O
2
Kedua, reaksi reduksi ditinjau dari serah terima elektron. Reaksi reduksi menerima elektron.
Contoh : reaksi antara Na dan Cl
2
membentuk NaCl
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada reaksi ini Na melepaskan 1 elektron, lalu diterima Cl - 2Na + Cl
2
2NaCl atau Na + ½Cl
2
NaCl Serah terima elektron yang terjadi:
- Na
Na
+
+ e Na melepas elektron oksidasi
- ½Cl2 + e
Cl- Cl menerima elektron reduksi
Dan yang ketiga, reaksi reduksi didasarkan pada perubahan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi biloks atau bo adalah bilangan yang menunjukkan
muatan yang disumbangkan oleh atom unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya. Misalnya pada NaCl yang terbentuk melalui ikatan ion, maka
bilangan oksidasi Na adalah +1 dan bilangan oksidasi Cl adalah -1. Untuk senyawa HCl yang terbentuk melalui ikatan kovalen, H lebih elektropositif
mempunyai bilangan oksidasi +1, sedangkan Cl lebih elektronegatif mempunyai bilangan oksidasi -1 Gebelein, 1997.
Sedangkan dalam bidang sintesis organik, reaksi reduksi merupakan salah satu transformasi yang penting, dimana reduksi adalah meningkatnya kerapatan
elektron suatu karbon disebabkan oleh terbentuknya suatu ikatan antara C dengan atom yang kurang elektronegatif seperti H atau dengan memutus ikatan antara C
dengan atom elektronegatif sepeti O, N, atau halogen Murry, 2008 dan natrium borohidrida NaBH
4
sebagai reduktor yang umum Saeed et al., 2006.
2.5 Identifikasi
2.5.1 Kromatografi
Kromatografi didefinisikan sebagai prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi diferensial dinamis dalam sistem yang terdiri dari dua fase
atau lebih, salah satu diantaranya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan di dalamnya zat-zat itu menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan
adanya perbedaan dalam adsorpsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion. Dengan demikian masing-masing zat dapat
diidentifikasi atau ditetapkan dengan metode analitik Departemen Kesehatan, 1995.
Teknik kromatografi umum membutuhkan zat terlarut terdistribusi diantara dua fase, satu diantaranya diam fase diam, yang lainnya bergerak fase