Masa depan: merasa tak ada harapan, murung terhadap masa depan

Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 perempuan lebih sering depresi daripada remaja laki-laki. Perasaan depresi pada anak dan remaja lebih sering ditunjukkan dengan perasaan mudah tersinggung atau mudah marah. 16 Gejala gangguan depresif pada usia remaja mirip dengan orang dewasa berupa: 16 1. Anhedonia Tidak dapat merasakan kesenangan atau kepuasan dalam kehidupan sehari-harinya 2. Gangguan kognitif mengenai: a. Dirinya: menyalahkan dirinya, menyesali dirinya, merasa bersalah, merasa tak berharga b. Dunia sekitarnya: merasa tak tertolong, putus asa pada situasi kehidupan

c. Masa depan: merasa tak ada harapan, murung terhadap masa depan

3. Perubahan tingkah laku Perubahan tingkah laku berupa agitasi yang berat sampai menarik diri dan stupor 4. Perubahan fisiologis Perubahan fisiologis berupa nafsu makan yang kurang, berat badan menurun dan gangguan pola tidur. Beberapa kuesioner yang dapat digunakan untuk skrining depresi pada anak adalah Pediatric Symptom Checklist 3,18 , Center for Epidemiological Studies Depression Scale for Children 16,19 , Children’s Depression Inventory dari Kovax 20,21,22 , Children’s Depression Scale, dan Depression Self-Rating Scale. 20 III.2. TINDAK PIDANA Pengertian hukuman adalah suatu perasaan tidak enak sengsara yang dijatuhkan oleh hakim dengan vonis kepada orang yang telah melanggar undang-undang hukum pidana. 23 Dalam hukum yang ada di Indonesia tidak ada diatur secara tegas mengenai pengertian anak. Hal ini dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut: a Pengertian anak menurut Hukum Pidana Dalam hukum pidana khususnya Pasal 45 berbunyi: bahwa jika seseorang yang belum dewasa dituntut karena perbuatan yang dikerjakannya ketika umurnya belum enam belas, hakim boleh memerintahkannya supaya sitersalah dikembalikan kepada orang tuanya, wali atau pemeliharanya dengan tidak dikenakan suatu hukuman, yakni jika perbuatan itu masuk bagian kejahatan atau salah satu pelanggaran. 24 Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 b Pengertian anak menurut Hukum Perdata Menurut hukum perdata Pasal 330, menyebutkan bahwa mereka yang mencapai umur genap 21 tahun dan tidak lebih dahulu telah kawin dan apabila perkawinan itu dibubarkan sebelum umur mereka tidak kembali lagi dalam kedudukan yang belum dewasa dan mereka yang belum dewasa tidak berada di bawah kekuasaan orang tua atau dibawah perwalian. 25 c Pengertian anak menurut Kesepakatan antara Departemen Sosial dengan Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia. Anak pelaku tindak pidana adalah anak yang melakukan tindak pidana yang telah mencapai umur 12 tahun tetapi belum mencapai 18 tahun dan belum pernah menikah. Apabila anak itu di dalam Lapas masih dalam menempuh pendidikan atau menurut Undang-undang Kesejahteraan memungkinkan bisa sampai umur 21 tahun. 26 d Pengertian anak menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak Dalam ketentuan umum pasal 1 yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 1 Terhadap kejahatan yang dilakukan oleh anak nakal, Undang-Undang No 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan anak telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga kejahatan yang dilakukan anak hanya dijatuhkan pidana atau tindakan yang ditentukan dalam Undang-Undang. Pidana yang dapat dijatuhkan kepada anak nakal adalah pidana penjara. 25 Jika seseorang dinyatakan bersalah oleh pengadilan, maka ia dikirim ke Lembaga Pemasyarakatan. Hal ini berarti, bahwa peradilan telah memutuskan: Kebebasan akan dibatasi untuk jangka waktu tertentu. 27 Dalam buku Hukum Pidana, Lembaga Pemasyarakatan dapat dikatakan mempunyai 4 empat fungsi, yaitu: 1. Melindungi Protective Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 2. Menghukum Punitive 3. Memperbaiki Reformative 4.Rehabilitasi Rehabilitation. 28 III.3. PENGARUH PEMIDANAAN TERHADAP ANAK Pemidanaan sangat berpengaruh terhadap jiwa dan masa depan anak sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. Ketika anak masuk dalam Lembaga Pemasyarakatan maka anak menyadari dirinya dalam keadaan terkekang, jauh dari orang tua, keluarga dan orang orang yang dikenalnya serta memasuki dunia baru yang tertutup. 27 Setelah anak dinyatakan bersalah dan harus dipenjarakan maka anak tersebut akan mempunyai problem mental seperti perasaan bersalah terus menerus, perasaan selalu diatur dan anak-anak akan merasa rendah diri, merasa dianggap penjahat. Hal ini akan berakibat buruk terhadap perkembangan jiwa anak. 29 Penyebab utama depresi pada remaja adalah kehilangan objek yang dicintai. Oleh karena perkembangan dan keterbatasan yang ada pada remaja, maka bentuk kehilangan objek yang dicintai berbeda dengan orang dewasa. Pada remaja penyebab depresi yang paling sering adalah yang berasal dari lingkungan, misalnya: 1. Perpisahan yang terjadi secara beruntun 2. Kehilangan yang terjadi tiba-tiba 3. Penolakan 4. Berkurangnya perhatian lingkungan. 30 Pemidanaan dan hukuman merupakan contoh dari model stres dalam hidup Life stress model. Orang lebih cenderung untuk mengalami gangguan depresif bila mereka menanggung tanggung jawab dari peristiwa yang tidak diinginkan, seperti masalah dengan hukum. 12 Seseorang yang menjalani tidak pidana tanpa mengalami gangguan depresif dalam menjani hukumannya biasanya mempunyai perilaku anti sosial. Perilaku antisosial dimulai dengan masalah tingkah laku yang serius dan persisten pada masa remaja awal. Masalah tingkah laku merupakan prediksi gangguan kepribadian antisosial. 32 Gambaran utama gangguan kepribadian antisosial merupakan pola perilaku yang mengabaikan norma-norma sosial atau pelanggaran hak-hak orang lain, perilaku impulsif disertai dengan tidak adanya perasaan bersalah atau penyesalan. Sering tidak bertanggung jawab Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 dan penuh kebohongan. 32,33 Perilaku antisosial tidak menunjukkan adanya cemas atau gangguan depresif. 14 III.4. LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK MEDAN Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan sebagai mana Lapas anak lainnya yang ada di Indonesia seperti ditentukan dalam pasal 1 butir 3 Undang-Undang nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan adalah sebagai tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana. Lembaga Pemasyarakatan Lapas dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggungjawab langsung kepada Kanwil Departemen Hukum dan HAM. Kapasitas Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan hanya untuk menampung 350 orang tetapi pada saat ini penghuni Lapas sebanyak 850 orang dengan umur anak 12 sampai 21 tahun dengan jenis kelamin laki-laki. Kamar di Lapas Anak terdiri dari 4 empat blok yaitu: Blok A ; 8 kamar, ukuran 4 x 2 m, setiap kamar sebanyak 5-7 orang Blok B ; 17 kamar, ukuran 5,80 x 2,80 m, setiap kamar sebanyak 20-25 orang Blok C ; 15 kamar, ukuran 5,80 x 4,80 m, setiap kamar sebanyak 30-40 orang Blok D ; 12 kamar, ukuran 4 x 2 m, setiap kamar sebanyak 5-7 orang Susunan organisasi Lapas anak terdiri dari: A. Bagian tata usaha : melakukan urusan kepegawaian dan keuangan, surat menyurat dan perlengkapan rumah tangga. B. Seksi bimbingan dan kegiatan kerja: 1. Kegiatan rohani : ceramah keagamaan setiap hari 2. Bimbingan kerja : latihan menjahit, perabot rumah 3. Pendidikan : sekolah diluar maupun di dalam Lapas, latihan komputer 4. Olah raga : sepak bola, volli, tenis meja, senam kesegaran jasmani 5. Kesenian : latihan band, latihan kaligrafi 6. Kegiatan sosial : pramuka, kunjungan keluarga 7. Kesehatan : poliklinik kesehatan buka pagi dan sore hari C. Seksi administrasi dan tata tertib: mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan menerima laporan harian dan menegakkan tata tertib. D. Seksi kesatuan pengamanan: melakukan penjagaan keamanan.

BAB IV KERANGKA KONSEP