BAB IV KERANGKA KONSEP
NARAPIDANA LAPAS ANAK
KEADAAN KELUARGA Sosial ekonomi orang tua
Status perkawinan orang tua
HUKUMAN Tindak Pidana
Lamanya Hukuman
DEMOGRAFI Umur
Tingkat Pendidikan Tempat Tinggal
• SINDROM
DEPRESIF
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB V METODE PENELITIAN
V.1. RANCANGAN PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan rancangan studi cross sectional karena penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara variabel
bebas faktor resiko dengan variabel tergantung efek, dengan melakukan pengukuran sesaat.
V.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Mei sampai dengan 15 Juli 2008
V.3. POPULASI PENELITIAN Populasi target:
Narapidana Lembaga Pemasyarakatan yang berusia 12-21 tahun
Populasi terjangkau:
Narapidana Lembaga Pemasyarakatan yang berusia 12-21 tahun yang berada pada Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan.
V.4. SAMPEL DAN CARA PEMILIHAN SAMPEL Sampel penelitian:
Sampel penelitian adalah 274 orang narapidana anak yang memenuhi kriteria inklusi.
Cara pemilihan sampel:
Pemilihan sampel dilakukan dengan cara Simple Random Sampling yaitu peneliti menghitung terlebih dahulu jumlah populasi yang akan dipilih sampelnya.
Kemudian diambil sebagian dengan menggunakan tabel random.
V.5. ESTIMASI BESAR SAMPEL
Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan menurut rumus n = Z
2
P 1-p N d
2
N-1 + Z P1-P
Z = tingkat kepercayaan 95 1,96 P= perkiraan proporsi sindrom depresi pada narapidana lapas anak 0,5
Q= 1-P å 1-0,5 = 0,5
d= tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki å 0,05
n= 265 orang sampel minimum
Jumlah sampel adalah 265 orang sampel minimum
V.6. KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah anak yang berusia 12 sampai 21 tahun, dapat membaca, koperatif dan dapat diwawancarai
Kriteria eksklusi
1. Anak yang mempunyai komorbiditas dengan gangguan psikiatrik lain misalnya
gangguan psikotik, ansietas, sehubungan dengan zat. 2.
Anak yang menderita penyakit medis umum yang berat.
V.7. CARA KERJA :
1. Pemilihan narapidana dilakukan dengan cara simple random sampling dan
memenuhi kriteria inklusi serta terlebih dahulu mengisi inform consent dan kuesioner demografi.
2. Mengisi instrumen penelitian Children depression inventory dari KOVACK bila
ada yang tidak jelas dapat ditanyakan pada peneliti. 3.
Menentukan sindrom depresif. 4.
Data dikumpulkan kemudian ditabulasi dan diolah secara statistik. 5.
Dicari nilai proporsi yang memiliki sindrom depresif
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
V.8. IDENTIFIKASI VARIABEL 1.
Variabel tergantung : Sindrom depsesif pada narapidana lapas anak 2.
Variabel bebas : tindak pidana, lamanya hukuman, kelompok umur,
tingkat pendidikan, tempat tinggal, sosial ekonomi orang tua, status
perkawinan orang tua.
V.9. DEFINISI OPERASIONAL •
Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan mood yang mempunyai gejala utama afek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan dan kekurangan energi yang
menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunya aktifitas. Disamping itu gejala lainnya yaitu konsentrasi dan perhatian berkurang, harga diri dan kepercayaan
diri berkurang, pikiran bersalah dan tidak berguna, pandangan masa depan yang suram dan pesimistis, gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri,
tidur terganggu dan nafsu makan berkurang. •
Children depression inventory dari KOVACK adalah alat ukur untuk skrining depresif pada anak, cara penilaian adalah setiap jawaban dalam kelompok peryataan pikiran
dan perasaan mempunyai urutan nilai : 0,1,2. å normal, tidak ada gangguan
1 åkeadaan antara 0 dan 2
2 åbesar kemungkinan gangguan
Total skor adalah jumlah skor pada 27 pernyataan. Anak yang mengalami sindrom depresif adalah yang punya total skor
≥ 13 •
Terpidana adalah seseorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
• Hukuman adalah suatu perasaan tidak enak sengsara yang dijatuhkan oleh hakim
dengan vonis kepada orang yang telah melanggar KUHP •
Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lapas. •
Anak pidana adalah anak yang berdasarkan putusan pengadilan menjalankan pidana di Lapas Anak.
• Lapas Anak Medan adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana yang
berusia 12- 21 tahun dengan jenis kelamin laki-laki.
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
• Tindak pidana adalah perbuatan yang oleh aturan hukum pidana dilarang dan diancam
dengan pidana, terdiri dari psikotropikanarkotika, pencurian, penggelapan, pemalsuan, penipuan, pembunuhan, kesusilaan.
• Lamanya hukuman adalah lamanya anak menjalani hukuman didalam penjara yaitu
dibawah 6 bulan, 7 bulan-1 tahun, 1-1 ½ tahun, 1½ -2 tahun, 2-2½ tahun, 2½ -3 tahun.
• Umur adalah lamanya hidup sejak lahir yang dinyatakan dalam satuan tahun.
Kelompok umur responden pada saat dilakukan penelitian dibagi atas: 12-14 tahun, 15-18 tahun, 19-21 tahun.
• Pendidikan adalah jenjang pengajaran yang telah diikuti responden melalui
pendidikan formal. Pendidikan dibagi atas: Tidak sekolah, SD Sekolah Dasar, SMP Sekolah Menengah Pertama, SMU Sekolah Menengah Umum, PT
Perguruan Tinggi •
Tempat tinggal :kota Medan dan luar kota Medan •
Orang tua adalah ayah dan ibu narapidana lapas anak •
Status sosial ekonomi orang tua berdasarkan pendapatan per bulan, pendapatan perbulan dibagi atas: 1 juta, 1-2 juta, 2-3 juta.
• Status perkawinan orang tua: bercerai jandaduda, tidak bercerai.
• Penyakit medis umum yaitu penyakit-penyakit kardiovaskular, penyakit-penyakit
endokrin dan penyakit berat lainnya misalnya kanker.
V.10. MANAJEMEN DAN ANALISA DATA
Hasil yang didapat disusun dalam tabel distribusi, dilihat proporsi narapidana yang memiliki sindrom depresif. Untuk mencari hubungan antara sindrom depresif
dengan tindak pidana, lamanya hukuman dan faktor-faktor demografik digunakan uji hipotesis chi-square. Perbedaan dikatakan bermakna jika p 0,05 .
Pengolahan dan analisis statistik data dilakukan secara komputerisasi dengan dengan menggunakan alat bantu program Statistical Package for Social Sciences 15.
BAB VI KERANGKA OPERASIONAL
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
CHILDREN DEPRESSION
INVENTORY ≥
13 NARAPIDANA
LAPAS ANAK MEDAN
SUBYEK PENELITIAN
CHILDREN DEPRESSION INVENTORY DARI KOVACK
CHILDREN DEPRESSION
INVENTORY 13 KRITERIA
INKLUSI
SINDROM DEPRESIF KRITERIA
EKSKLUSI
ANALISIS DATA
BAB VII HASIL PENELITIAN
Pada penelitian ini sampel yang ikut serta dalam penelitian menurut kriteria inklusi sebanyak 274 orang narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan Anak
Medan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2008 sampai bulan Juli 2008. Penyajian hasil penelitian ini akan ditampilkan dalam bentuk tabel-tabel distribusi
frekuensi.
VII.1 KARAKTERISTIK SAMPEL PENELITIAN:
Tabel1. Karakteristik sampel penelitian dengan tindak pidana, lamanya hukuman,
umur, tingkat pendidikan, tempat tinggal, pendapatan orang tua per bulan.
Karakteristik Sampel n Tindak Narkotika 86 31,4
Pidana Pencurian 126 46,0
Penggelapan 23 8,4 Pemalsuan 4 1,5
Penipuan 9 3,3 Pembunuhan 12 4,4
Kesusilaan 14 5,1
Lamanya 6 bulan 20 7,3 Hukuman 7 bln - 1 tahun 103 37,6
1 - 1½ tahun 56 20,4 1½ - 2 tahun 38 13,9
2 - 2½ tahun 31 11,3 2½ - 3 tahun 26 9,3
Umur 12 - 14 tahun 0 0
15 - 18 tahun 157 57,3 19 - 21 tahun 117 42,7
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Sambungan...
Karakteristik Sampel n
Tingkat Tidak Sekolah 17 6,2 Pendidikan SD 85 31,0
SMP 93 33,9 SMU 72 26,2
PT 7 2,6
Tempat Medan 211 77,0 Tinggal Luar Medan 63 23,0
Pendapatan 1 Juta 186 67,9 Orang Tua 1 – 2 Juta 78 28,5
2 -- 3 Juta 10 3,6
Perkawinan Bercerai 92 33,6 Orang tua Tidak Bercerai 182 66,4
Total 274 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sampel yang paling banyak adalah tindak pidana pencurian yaitu sebanyak 126 orang 46,0, lamanya hukuman adalah 7 bulan- 1 tahun,
sebanyak 103 orang 37,6, pada kelompok umur 15 tahun sampai 18 tahun, yaitu sebanyak 157 orang 57,3, dengan tingkat pendidikan adalah SMP, sebanyak 93
orang 33,9, bertempat tinggal di Kota Medan, yaitu sebanyak 211 orang 77,0, yang mempunyai orang tua penghasilan dibawah 1 juta per bulan, yaitu sebanyak 186
orang 67,9 dan mempunyai orang tua yang status perkawinan tidak bercerai, yaitu sebanyak 182 orang 66,4.
VII.2. SINDROM DEPRESIF PADA NARAPIDANA LAPAS ANAK MEDAN
Tabel 2. Sindrom depresif pada narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Sindrom Depresif n
Tidak ada Sindrom Depresif 220 80,3 Sindrom Depresif 54 19,7
Total 274 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sampel yang paling banyak adalah narapidana Lapas Anak Medan yang tidak menderita sindrom depresif, sebanyak, 220 orang 80,3
dan yang mengalami sindrom depresif adalah 54 orang 19,7.
VII.3. MEAN
DAN STANDARD DEVIATION SD KOVACK PADA NARAPIDANA LAPAS ANAK MEDAN
Tabel 3. Mean dan Standad deviation Kovack pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak
KOVACK n MEAN SD
Tidak ada sindrom depresif 220 9,2 2,1 Sindrom Depresif 54 22,1 3,2
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Mean dan Standard Deviation Kovack pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak yang mengalami sindrom depresif adalah
22,1 SD 3,2 dan yang tidak mengalami sindrom depresif 9,2 SD 2,1.
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
VII.4. SEBARAN TINDAK PIDANA DENGAN SINDROM DEPRESIF
Tabel 4. Sebaran Tindak Pidana dengan Sindrom Depresif
Tindak Tidak mengalami Mengalami Pidana Sindrom depresif Sindrom depresif
n Mean SD p n Mean SD p Narkotika 68 30,9 9,0 2,1 0,65 18 33,3 22,7 4,0 7,83
Pencurian 97 44,1 9,5 2,0 29 53,7 21,8 3,0 Penggelapan 22 10,0 9,2 2,3 1 1,9 22,0 0
Pemalsuan 4 1,8 10,0 1,4 0 .0 0 0 Penipuan 8 3,6 10,0 1,7 1 1,9 26,0 0
Pembunuhan 9 4,1 9,3 2,3 3 5,6 21,3 0 Kesusilaan 12 5,5 8,1 2,3 2 3,7 21,0 0
Total 220 100 54 100 X
2
6,256, p = 0,395
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tindak pidana yang paling banyak mengalami sindrom depresif adalah tindak pidana pencurian, sebanyak 29 orang 53,7, diikuti
oleh narkotika, sebanyak 18 orang 33,3 dan tindak pidana pembunuhan, sebanyak 3 orang 5,6. Tidak terdapat perbedaan bermakna sindrom depresif pada narapidana
Lapas Anak Medan dalam melakukan tindak pidana. Mean tindak pidana pencurian yang mengalami sindrom depresif 21,8 SD 3,0 lebih
tinggi di bandingkan yang tidak mengalami gangguan depresif 9,5 SD 2,0. Mean tindak pidana narkotika yang mengalami sindrom depresif 22,7 SD 4,0 lebih tinggi di
bandingkan yang tidak mengalami gangguan depresif 9,0 SD 2,1.
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
VII.5. SEBARAN LAMANYA HUKUMAN DENGAN SINDROM DEPRESIF
Tabel 5. Sebaran Lamanya Hukuman dengan Sindrom Depresif
Lamanya Tidak mengalami Mengalami Pidana Sindrom depresif Sindrom depresif
n Mean SD p n Mean SD p
6 bln 14 6,4 10,2 1,4 0,065 6 11,1 22,6 4,6 0,614 7 bln - 1 thn 81 36,8 9,6 2,2 22 40,7 22,3 3,0
1 - 1½ thn 48 21,8 8,7 2,4 8 14,8 20,8 3,1 1½ - 2 thn 29 13,2 8,7 2,1 9 16,7 22,6 3,2
2 - 2½ thn 28 12,7 9,5 1,8 3 5,6 24,3 5,7 2½ - 3 thn 20 9,1 8,9 1,4 6 11,1 21,0 1,4
Total 220 100 54 100
X
2
5,094, p = 0,405
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sampel yang paling banyak mengalami sindrom depresif dalam menjalani lamanya hukuman adalah hukuman yang lamanya 7 bulan - 1
tahun, sebanyak 22 orang 40,7, diikuti oleh hukuman 1,5 tahun-2 tahun, sebanyak 9 orang 16,7 dan hukuman 1-1,5 tahun, sebanyak 8 orang 14,8. Tidak terdapat
perbedaan bermakna sindrom depresif pada narapidana Lapas Anak Medan dalam menjalani lamanya hukuman.
Mean yang lamanya hukuman 7 bulan - 1 tahun yang mengalami sindrom depresif 22,3 SD 3,0 lebih tinggi dari pada yang tidak mengalami sindrom depresif 9,6 SD 2,2. Mean
lamanya hukuman 1,5 tahun - 2 tahun yang mengalami sindrom depresif 22,6 SD 3,2 lebih tinggi dari pada yang tidak mengalami sindrom depresif 8,7 SD 2,4.
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
VII.6. SEBARAN UMUR DENGAN SINDROM DEPRESIF
Tabel 6. Sebaran umur dengan Sindrom Depresif
Umur Tidak mengalami Mengalami Sindrom depresif Sindrom depresif
n Mean SD p n Mean SD p
15 - 18 thn 130 59,1 9,2 2,0 0,556 27 50,0 21,7 2,9 0,371 19 - 21 thn 90 40,9 9,3 2,2 27 50,0 22,5 3,6
Total 220 100 54 100 X
2
1,465 p = 0,226
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan sindrom depresif antara kelompok umur 15 - 18 tahun dengan kelompok umur 19-21 tahun, yaitu sebanyak 27
orang 50,0. Tidak terdapat perbedaan bermakna sindrom depresif pada narapidana Lapas Anak Medan dalam kelompok umur.
Mean kelompok umur 19-21 tahun yang tidak mengalami sindrom depresif 22,5 SD 3,6
lebih tinggi dibanding yang mengalami sindrom depresif 9,3 SD 2,2.
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
VII.7. SEBARAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN SINDROM DEPRESIF
Tabel 7. Sebaran Tingkat Pendidikan dengan Sindrom Depresif
Tingkat Tidak mengalami Mengalami Pendidikan Sindrom depresif Sindrom depresif
n Mean SD p n Mean SD p
Tidak Sekolah 14 6,4 9,8 1,6 0,224 3 5,6 21,6 3,0 0,849 SD 62 28,2 9,2 2,1 23 42,6 21,8 2,8
SMP 75 34,1 9,6 2,0 18 33,3 22,2 3,9 SMU 62 28,2 8,8 2,3 10 18,5 22,9 3,3
PT 7 3,2 9,4 2,2 0 0,0 22,1 3,2
Total 220 100 54 100
X
2
6,214, p = 0,184
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sampel dengan tingkat pendidikan yang paling banyak mengalami sindrom depresif adalah tingkat pendidikan SD, sebanyak 23 orang
42,6, diikuti oleh tingkat pendidikan SMP, sebanyak 18 orang 33,3 dan tingkat pendidikan SMU, sebanyak 10 orang 18,5. Tidak terdapat perbedaan bermakna
sindrom depresif pada narapidana Lapas Anak Medan dengan tingkat pendidikan. Mean tingkat pendidikan SD yang mengalami sindrom depresif 21,8 SD 2,8 lebih tinggi
dibandingkan yang tidak mengalami sindrom depresif 9,2 SD 2,1. Mean tingkat pendidikan SMP yang mengalami sindrom depresif 22,2 SD 3,9 lebih tinggi
dibandingkan yang tidak mengalami sindrom depresif 9,6 SD 2,0.
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
VII.8. SEBARAN TEMPAT TINGGAL DENGAN SINDROM DEPRESIF
Tabel 8. Sebaran Tempat Tinggal dengan Sindrom Depresif
Tempat Tidak mengalami Mengalami Tinggal Sindrom depresif Sindrom depresif
n Mean SD p n Mean SD p
Medan 166 75,5 9,2 2,0 0,556 45 83,3 22,2 3,3 0,533 Luar Medan 54 24,5 9,3 2,2 9 16,7 22,0 3,3
Total 220 100 54 100 X
2
1,520 p = 0,146
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sampel dengan tempat tingal yang paling banyak mengalami sindrom depresif adalah yang bertempat tinggal di dalam kota Medan, yaitu
sebanyak 45 orang 83,3. Tidak terdapat perbedaan bermakna sindrom depresif pada narapidana Lapas Anak
Medan dengan tempat tinggal. Mean yang bertempat tinggal di Kota Medan yang mengalami sindrom depresif 22,2 SD
3,3 lebih tinggi dibandingkan yang tidak mengalami sindrom depresif 9,2 SD 2,0.
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
VII.9. SEBARAN SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN SINDROM DEFRESIF
Tabel 9. Sebaran Sosial Ekonomi Orang Tua dengan sindrom depresif
Pendapatan Tidak mengalami Mengalami per bulan Sindrom depresif Sindrom depresif
n Mean SD p n Mean SD p
1 Juta 141 64,1 9,2 2,1 0,664 45 83,3 21,8 3,1 0,138 1 – 2 Juta 70 31,8 9,2 2,1 8 14,8 23,5 3,4
2 -- 3 Juta 9 4,1 9,8 2,2 1 1,9 27,0 0
Total 220 100 54 100
X
2
7,364 p = 0,025
Dari tabel dapat dilihat bahwa sampel dengan pendapatan orang tua per bulan yang paling banyak mengalami sindrom depresif adalah yang pendapatan orang tuanya per bulan 1
juta rupiah, sebanyak 45 orang 83,3. Terdapat perbedaan bermakna sindrom depresif pada narapidana Lapas Anak Medan dengan sosial ekonomi orang tua.
Mean pendapatan orang tuanya per bulan 1 juta rupiah, yang mengalami sindrom depresif 21,8 SD 3,1 lebih tinggi dibandingkan yang tidak mengalami sindrom depresif
9,2 SD 2,1.
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
VII.10. SEBARAN STATUS PERKAWINAN ORANG TUA DENGAN SINDROM DEPRESIF
Tabel 10. Sebaran Status Perkawinan Orang Tua dengan Sindrom Depresif
Status Tidak mengalami Mengalami Perkawinan Sindrom depresif Sindrom depresif
n Mean SD p n Mean SD p
Bercerai 73 33,2 9,1 2,0 0,119 19 35,2 21,8 2,9 0,290 Tidak Bercerai 147 66,8 9,3 2,1 35 64,8 22,3 3,4
Total 220 100 54 100 X
2
0,078 p = 0,449
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sampel status perkawinan orang tua yang paling banyak mengalami sindrom depresif adalah status perkawinan orang tua yang tidak
bercerai, sebanyak 35 orang 64,8. Tidak terdapat perbedaan bermakna sindrom depresif pada narapidana Lapas Anak Medan dengan status perkawinan orang tua.
Mean status perkawinan orang tua yang tidak bercerai, yang mengalami sindrom depresif 21,8 SD 2,9 lebih tinggi dibandingkan yang tidak mengalami sindrom depresif 9,3 SD
2,1.
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
Adhayani Lubis : Sindrom Depresif Pada Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Medan, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB VIII PEMBAHASAN