Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertukaran Ion

Gambar 4. berikut ini merupakan tempat terikatnya ion kedalam struktur resin amberlite IR 120 Na dimana kedudukan dari ion natrium Na + akan ditempati oleh ion ThNO 3 4 . Gambar 4. Tempat terikatnya ion thorium nitrat dengan resin amberlite IR 120 Na

2.4.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertukaran Ion

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pertukaran ion Dofner, 1995 adalah : 1. pH Ada penukar ion penguraian gugus ionogenik tidak peduli pH, ada pula yang sangat dipengaruhi oleh pH sesuai kekuatan asam basanya. Gugus OH fenolik atau asam karboksilat tidak terurai pada pH rendah, maka kapasitas penukarannya baru optimum pada pH larutan alkali dan pH efektif penukar ion untuk jenis anion basa kuat pada rentang pH 0 – 14. 2. Kecepatan aliran Kecepatan aliran mempengaruhi proses pertukaran ion. Semakin cepat debit aliran yang ditetapkan dalam proses pertukaran ion, semakin sedikit banyaknya ion yang dapat dipertukarkan. Sedangkan semakin lambat kecepatan aliran yang ditetapkan dalam proses pertukaran ion, semakin besar banyaknya ion yang dipertukarkan. Hal ini dikarenakan 26 semakin cepat aliran maka semakin sedikit waktu kontak antara bahan dengan resin penukar ion. 3. Konsentrasi ion terlarut Semakin tinggi konsentrasi ion larutan yang akan dipertukarkan, semakin lambat kecepatan aliran sehingga makin banyak ion yang dipertukarkan pada reaksi pertukaran ion dan semakin rendah konsentrasi ion larutan yang akan dipertukarkan, sedikit ion yang dipertukarkan. 4. Tinggi media penukar ion Semakin tinggi media penukar ion yang terdapat dalam kolom pertukaran, semakin banyak ion dalam larutan yang akan dipertukarkan. Hal ini disebabkan semakin tinggi resin yang dipergunakan maka semakin banyak resin dalam kolom resin. 5. Suhu Pertukaran ion dipengaruhi suhu, akan tetapi secara praktis peningkatan suhu tidak cukup untuk menyebabkan pertambahan laju proses. Operasi suhu tinggi baru bermanfaat bila larutan semula memang pada suhu tersebut atau bila larutan terlalu kental pada suhu ruang. 6. Adsorpsi Adsorpsi merupakan fenomena yang berkaitan erat dengan permukaan dimana terlibat antara molekul yang bergerak cairan atau gas dengan molekul yang relatif diam yang mempunyai permukaan atau antar muka Hermanto, 2006. Adsorbat adalah substansi yang dipindahkan dari 27 fase cair dipermukaan. Adsorben adalah fase padat dimana akumulasi penyerapan berlangsung. Adsorpsi ion sangat dipengaruhi oleh sifat dari adsorben. Ion-ion yang terpolarisasi akan diserap pada permukaan adsorben yang terdiri dari molekul-molekul atau ion-ion polar. Oleh karena itu adsorpsi ion tersebut juga adsorpsi polar. Daerah yang mempunyai suatu muatan tertentu akan menyerap ion-ion yang berlawanan muatan sedangkan ion-ion yang bermuatan sama tidak langsung diserap tetapi tinggal diikat ion-ion terserap. Adanya gaya elektrostatik kemudian membentuk lapisan dobel elektrik dengan ion-ion yang diserap pada permukaan adsorben. Proses adsorpsi terjadi jika adsorban dimasukkan ke dalam larutan senyawa, maka pada permukaan adsorban terjadi kenaikan konsentrasi senyawa secara berangsur-angsur atau bertahap, sementara itu terjadi pengurangan konsentrasi pada larutan. Hal ini terus berlangsung sehingga terjadi kesetimbangan antara laju adsorpsi dan laju desorpsi. Faktor-faktor yang mempengaruhi adsorpsi : 1 Sifat fisik dan kimia dari adsorben : luas permukaan, ukuran pori-pori, komposisi kimia dan sebagainya. 2 Sifat kimia dari adsorbat : ukuran molekul, polaritas molekul, komposisi kimia dan sebagainya. 3 Sifat dari fase cair : pH, suhu dan sifat-sifat dari fase gas seperti suhu dan tekanan. 4 Konsentrasi dari adsorbat untuk fase cair. 28 5 Waktu kontak antara absorbat dengan adsorben.

2.5. Analisis Low Background Counting LBC