Asfriyati: Prilaku Seksual Remaja Santri di Pesantren Purba Baru Tapanuli Selatan serta Faktor2 yg Mempengaruhinya, 2002
USU Repository ©2006
1.2. Perumusan Masalah
Masalah seksual di kalangan remaja semakin meningkat dan faktor-faktor yang dapat memparuhi perilaku seksual adalah diri remaja itu sendiri, keluarga maupun lingkungan. Oleh
sebab itu perlu diketahui sejauhmana prilaku remaja santri di pesantren khususnya pesantren Purba Baru serta apakah faktor karakteristik remaja santri, keluarga , lingkungan
rnempengamhi prilaku seksual remaja santri.
3
Asfriyati: Prilaku Seksual Remaja Santri di Pesantren Purba Baru Tapanuli Selatan serta Faktor2 yg Mempengaruhinya, 2002
USU Repository ©2006
BAB II TINJAUAN PUSTAIKA
2.1. Pengertian remaja
Defenisi sebagai remaja menurut WHO adalah suatu masa dimana : 1. Individu berkembang dari saat pertama ia menunjukkan tanda - tanda seksual
sekunder sampai saat mencapai kematangangan seksual. 2. Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-
kanak menjadi dewasa. 3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh dengan keadaan
yang relatif lebih mandiri
Umur pada masa remaja ditetapkan pada usia 10 - 20 tahun. Dengan membagi menjadi 2 bagian dimana remaja awal pada usia 10 - 14 tahun dan remaja akhir 15 -20 tahun .
Mendefinisikan remaja untuk masyarakat Indonesia sama sulitnya dengan menetapkan defenisi remaja secara umum. Masalahnya adalah karena Indonesia terdiri dari berbagai
macam suku, adat dan tingkat sosial ekonomi maupun pendidikan. secara umum batasan utusan remaja di Indonesia adalah 11 - 24 tahun dan belum menikah dengan pertimbangan -
pertimbangan sebagai berikut : Sarlito, 2001 , a.
Usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda - tanda seksual sekunder mulai nampak Kriteria fisik
4
Asfriyati: Prilaku Seksual Remaja Santri di Pesantren Purba Baru Tapanuli Selatan serta Faktor2 yg Mempengaruhinya, 2002
USU Repository ©2006
b.
Di banyak masyarakat Indonesia usia 11 tahun sudah dianggap akil baligh baik menunit adat maupun agama sehingga masyarakat tidak lagi
memperlakukan mereka sebagai anak-anak Kriteria Sosial .
c. Pada usia 21 tahun mulai ada tanda- tanda penyempumaan perkembangan
jiwa seperti tercapainya identitas diri, tercapainya fase genital dari perkembangan psikoseksual dan tercapainya puncak perkembangan kognitif
maupun moral Kriteria Psikologik
d. Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimum yaitu untuk memberikan
peluang bagi mereka yang sampai batas usia tersebut masih menggantungkan diri pada orang tua, belum mempunyai hak - hak penuh sebagai orang
dewasa Secara adat. tradisi
e. Status perkawinan sangat menentukan karena arti perkawinan masih sangat
penting di masyarakat secara menyeluruh. Seseorang yang sudah menikah pada usia berapapum dianggap dan diperlakukan sebagai orang dewasa
penuh baik secara hukum, maupun dalam kehidupan masyarakat dan keluarga. Karena itu remaja dibatasi khusus untuk yang belum menikah .
2.2. PRILAKU SEKSUAL REMAJA 2.2.1 Pengertian prilaku seksual remaja dan permasalahannya