2.5 Metode Evaluasi Celah Mikro
Mikroskop stereo adalah salah satu cara untuk menilai tingkat celah mikro pada permukaan interfasial restorasi gigi melalui penetrasi warna. Kerja mikroskop
stereo melibatkan dua set sistem optik, yang pada gilirannya menghasilkan pembentukan dua jalur cahaya yang berbeda. Tujuan dari konfigurasi lensa adalah
untuk menciptakan gambar tiga dimensi yang lebih jelas. Dengan demikian, dibandingkan dengan mikroskop lain yang memberikan gambar dua dimensi,
mikroskop stereo lebih unggul. Prinsip kerja alat ini ilmiah hampir mirip dengan stereo lainnya. Dalam
mikroskop majemuk, gambar diperbesar dari sampel di bawah pengamatan dibentuk oleh pencahayaan ditransmisikan. Dalam istilah sederhana, cahaya melewati
spesimen dan kemudian mencapai mata. Di sisi lain, sebuah mikroskop stereo bekerja dengan cara iluminasi tercermin. Di sini, cahaya tidak mengirimkan melalui objek,
tapi dipantulkan kembali untuk membentuk gambar 3D dari sampel. Secara rinci, mikroskop stereo memiliki pembesaran objek 1x atau 2x, okuler
10x atau 15x dan pembesaran total sampai 30x, memiliki 2 lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan 3 di mensi dari pengamatan 2 mata, memiliki bidang
penglihatan yang luas dan jarak kerja yang panjang.Dengan demikian benda yang diamati cukup jauh, sehingga mikroskop ini dapat digunakn untuk pembedahan.
Benda yang diamati dapat kering atau dalam medium air, tebal maupun tipis. Namun mikoskop stereo tidak di lengkapi dengan kondensor maupun alat pengatur halus
serta difragma.
Gambar 11. Steromikroskop
2.6 Kerangka Teori
Restorasi Resin Komposit Klas V
adaptasi yang sulit dan sisa enamel yang sedikit menyebabkan kekuatan bonding yang kurang baik dan tidak mampu menahan stress shrinkage pada saat polimerisasi
Penanganan “mengurangi polimerisasi shrinkage”
Sistem Adhesif Intermediate Layer
Self- etchingprime
Total- Etch
Resin Komposit flowable
Stress Decreasing Resin SDR
Stress yang dihasilkan selama polimerisasi
1,4Mpa Stress yang dihasilkan
selama polimerisasi1,4M
pa Perlekatan enamel dan
dentin lemah Perlekatan enamel dan
dentin kuat
celah mikro
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka konsep
3.2 Hipotesis Penelitian Hipotesis untuk penelitian ini adalah
Celah Mikro ? Restorasi Resin Komposit klas V
Sistem adhesive self-etching primer +
Stress decreasing resin SDR sebagai intermediate layer
Sistem adhesive total-etch +
Stress decreasing resin SDR sebagai intermediate layer
Sistem adhesive self-etching primer +
resin komposit flowable sebagai intermediate layer
Sistem adhesive total-etch +
Stress decreasing resin SDR sebagai intermediate layer