HASIL PENELITIAN Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan terhadap 40 gigi premolar rahang atas yang dibagi dalam empat kelompok perlakuan, dan setiap kelompok di preparasi dengan kavitas klas V. Kelompok I menggunakan sistem adhesif self-etching primer dan Stress Decreasing Resin SDR sebagai intermediate layer. Kelompok II menggunakan sistem adhesif total-etch dan Stress Decreasing Resin SDR sebagai intermediate layer. Kelompok III menggunakan sistem adhesif self-etching primerdanresin komposit flowable sebagai intermediate layer. Kelompok IV menggunakan sistem adhesif total-etchdan resin komposit flowable sebagai intermediate layer. Sebelum dilakukan pengujian, dilakukan proses thermocycling dengan menggunakan waterbath. Thermocycling adalah sebuah proses untuk mensimulasikan perubahan suhu pada rongga mulut. Pada proses thermocycling ini, dipakai suhu 5°C dan 55°C. Kemudian uji celah mikro dilakukan terhadap sampel dengan melihat penetrasi zat warna menggunakan streomikroskop dengan pembesaran 20 x. Hasil yang diperoleh adalah berupa panjang penetrasi zat warna methylene blue 2 melalui tepi restorasi yang dikategorikan dalam skor kebocoran 0-3, dimana skor 0 menunjukkan tidak ada penetrasi zat warna, skor 1 menunjukkan penetrasi zat warna hingga ½ dinding kavitas, skor 2 menunjukkan penetrasi zat warna hingga lebih dari ½ dinding kavitas dan skor 3 menunjukkan penetrasi zat warna mencapai dinding aksial kavitas. Hasil pengamatan terhadap celah mikro pada kelompok I menggunakan sistem adhesif self-etching primer dan Stress Decreasing Resin SDR sebagai intermediate layer,diperoleh 2 sampel yang berskor 0; 3 sampel yang berskor 1; 2 sampel berskor 2 dan 3 sampel berskor 3. Pada kelompok II yang menggunakan sistem adhesif total-etch dan Stress Decreasing Resin SDR sebagai intermediate layer, diperoleh 6 sampel yang berskor 0; 2 sampel yang berskor 1 dan 2 sampel berskor 2. Pada kelompok III yang menggunakan sistem adhesif self-etching primerdan resin komposit flowable sebagai intermediate layer,diperoleh 3 sampel yang berskor 1; 4 sampel yang berskor 2 dan 3 sampel yang berskor 3. Pada kelompok IV menggunakan sistem adhesif total-etch dan resin komposit flowable sebagai intermediate layer,dipeoleh 5 sampel yang berskor 0; 4 sampel yang berskor 1; dan 1 sampel yang berskor 2 Tabel 3. Tabel 3. Hasil Pengamatan Celah Mikro Kelompok Sistem Adhesif + Intermediate Layer Skor Celah mikro 1 2 3 I SEP+SDR 2 3 2 3 II TE+SDR 6 2 2 III SEP+Flow 3 4 3 IV TE+Flow 5 4 1 Keterangan 1. SEP= self-ething primer 2. TE= total-etch 3. SDR= Stess Decreasing Resin 4. Flow= Resin komposit flowable Seluruh sampel diamati dan dilakukan pengambilan foto streomikroskop dari empat kelompok sebanyak. Dua sampel dari kelompok I yang menunjukkan penetrasi zat warna dengan skor 1 dan skor 2Gambar 25 A dan B, dua sampel dari kelompok II yang menunjukkan penetrasi zat warna dengan skor 0 dan skor 1Gambar 26 A dan B, dua sampel dari kelompok III yang menunjukkan penetrasi zat warna dengan skor 1 dan skor 3Gambar 27 A dan B, sertadua sampel dari kelompok IVyang menunjukkan penetrasi zat warna dengan skor 0 dan skor 1Gambar 28 A dan B. A B Gambar 25.Arah panah menunjukkan penetrasi zat warna dari foto stereomikroskop pada kelompok IA 1. Skor 1 penetrasi zat warna melibatkan ½ dinding aksial, 2. SDR3. Nanohybrid dan B 1.Skor 2 penetrasi zat warna melibatkan lebih dari ½ dinding kavitas 2.SDR3. Nanohybrid A B Gambar 26.Arah panah menunjukkan penetrasi zat warna dari foto stereomikroskop pada kelompok IIA 1. Skor 0 tidak ada penetrasi zat warna 2. SDR 3. nanohybrid dan B 1. Skor 1 penetrasi zat warna melibatkan ½ dinding aksial 2. SDR 3. Nanohybrid A B Gambar 27.Arah panah menunjukkan penetrasi zat warna dari foto stereomikroskop pada kelompok IIIA 1. Skor 1 penetrasi zat warna melibatkan ½ dinding kavitas 2. SDR 3. Nanohybrid dan B 1. Skor 3 Penetrasi melibatkan dinding aksial 2. SDR 3. Nanohybrid Gambar 28.Arah panah menunjukkan penetrasi zat warna dari foto stereomikroskop pada kelompok IVA 1. Skor 0 tidak ada penetrasi zat warna 2. SDR 3. Nanohybrid dan B 1. Skor 2penetrasi zat warna melibatkan lebih ½ dinding kavitas 2. SDR 3. Nanohybrid A B Hasil pengamatan skor celah mikro dengan stereomikroskop pembesaran 20x dianalisis dengan uji statistik Kruskal Wallis Test untuk melihat perbedaan di antara seluruh kelompok perlakuan terhadap celah mikro. Hasil uji statistik dengan Kruskal Wallis Test dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 4. Nilai Means dan nilai P dari semua grup Kelompok N X ± SD Asymp. Sig. I SEP+SDR 10 1.6500 ± 1.15590 0.6500 ± 0.88349 2.0000 ± 0.81650 1,2500 ±0,94868 .0004 II TE+SDR 10 IIISEP+Flow IVTE+Flow 10 10 Keterangan : A. SEP= self-etching primer B. TE= total-etch C. SDR= Stess Decreasing Resin D. Flow= Resin komposit flowable Dari tabel 4 terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan p0.05 di antara empat kelompok perlakuan terhadap celah mikro yaitu p=0.004. Kemudian analisis statistik dilanjutkan dengan menggunakan Mann-Whitney Test untuk melihat perbedaan di antara kelompok I dan II, kelompok I dan III,kelompok I dan IV, kelompok II dan III,kelompok II dan IV serta kelompok III dan IV. Hasil uji statistik dengan Mann-Whitney Test dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Uji Statistik dengan Mann-Whitney Test Kelompok Skor Celah Mikro I dan II I dan III I dan IV II dan III II dan IV III dan IV 0,048 0,431 0,048 0,004 0,866 0,002 Keterangan a. Kelompok I= SEP + SDR b. Kelompok II= TE+ SDR c. Kelompok III= SEP + Flow d. Kelompok IV = TE + Flow Dari tabel 5 terlihat bahwa terdapat perbedaan celah mikro yang signifikan p0.05 antara kelompok Idan kelompok II yaitu p=0.048; kelompok I dan kelompok III tidak terdapat perbedaan yang signifikan p0.05 yaitu p= 0.431; kelompok I dan kelompok IV terdapat perbedaan yang signifikan p0.05 yaitu p=0.048. Kelompok II dan kelompok III terdapat perbedaan yang signifikan p0.05 yaitu p=0.004; kelompok II dan kelompok IV tidak terdapat perbedaan yang signifikan p0.05 yaitu p=0.866 serta kelompok III dan kelompok IV terdapat perbedaan yang signifikan p0.05 yaitu p=0.002

BAB 6 PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas I dengan Sistem Adhesif Total Etch Two Step Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 60 92

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) dan Resin Flowable sebagai Intermediate Layer pada Restorasi Klas V Resin Komposit Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 30 96

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 11 98

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) dan Resin Flowable sebagai Intermediate Layer pada Restorasi Klas V Resin Komposit Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 0 17

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 0 13

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 1 5

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 1 15

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 2 3

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas I dengan Sistem Adhesif Total Etch Two Step Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 2 17

PENGARUH STRESS DECREASING RESIN (SDR) SEBAGAI INTERMEDIATE LAYER RESTORASI KLAS I DENGAN SISTEM ADHESIF TOTAL ETCH TWO STEP TERHADAP CELAH MIKRO (IN VITRO)

0 0 14