23
Batak Karo yang keras kepala dan budak Afrika yang melupakan daerah asalnya. Dalam bagian buku ini menjelaskan bagaimana orang Nias dengan cerita mitos
tentang asal usul orang Nias yang merupakan keturunan anjing. Akibatnya dalam percakapan sehari-hari, mereka dikatakan keturunan anjing dan babi. Bahkan ada
sajak yang mengejek orang Nias atau keturunan campuran orang Nias yang bunyinya, “ Nieh kumudee; uroe bee buy, malam bee asee.’’ Artinya orang Nias yang makan
buah mengkudu; bau seperti babi disiang hari, seperti bau anjing dimalam hari. berdasarkan itu penulis menjadikan buku ini sebagai reverensi untuk menggambarkan
munculnya streotip-streotip buruk tentang orang Nias.
1.5 Metode Penelitian
Penelitian mengenai “Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Nias di Sibolga 1971-2000”, merupakan suatu penelitian historis. Penelitian ini diarahkan untuk
meneliti, mengungkapkan dan menjelaskan peristiwa masa lampau sehingga jelas diarahkan kepada metode sejarah yang bersifat kualitatif. Tujuan dari penelitian
historis ini yaitu menemukan dan mendeskripsikan secara analisis serta menapsirkan tentang Kehidupan Sosial Budaya Etnis Nias di Sibolga. Penelitian yang saya
lakukan termasuk dalam penelitian sejarah lokal yang bersifat sosial budaya. Dalam penelitian akan dibahas mengenai suatu hubungan yang terjalin antara masyarakat
Nias dengan masyarakat Sibolga yang majemuk. Dalam penulisan sejarah pemakaian metode sejarah sangat penting. Metode
penelitian ini dimaksudkan untuk merekontruksi masa lampau manusia sehingga
24
menghasilkan suatu karya ilmiah yang bernilai. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yaitu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dari peninggalan
masa lampau
12
Setelah memperoleh sumber-sumber yang diperlukan, tahap berikutnya adalah kritik Sumber. Pada tahap ini sumber-sumber relevan yang telah diperoleh
. Ada beberapa tahapan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi.
Tahap pertama adalah heuristik. Tahapan ini merupakan proses pengumpulan sumber-sumber historis yang berhubungan dengan topik yang di teliti. Dalam hal ini
penuli menggunakan studi pustaka dan pengumpulan data-data primer melalui wawancara. Dalam studi pustaka penulis akan mengumpulkan data-data sekunder
yang berhubungan dengan topik ini baik dalam bentuk buku, skripsi, tesis, disertasi, jurnal dan lainnya. Untuk mengumpulkan sumber pustaka maka penulis melakukan
kunjungan ke Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Daerah Sumatera Utara, Perpustakaan Tengku Lukman Sinar dan Perpustakaan daerah Kota
Sibolga. Untuk mendukung data-data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka yang telah dilakukan maka penulis juga akan melakukan pengumpulan data-data
primer melalui wawancara. Sebelum melakukan wawancara, penulis terlebih dahulu melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang dianggap dapat memberi masukan
terhadap topik yang diteliti, baik dari masyarakat, pemerintahan, tokoh masyarakat dan orang Nias yang ada di Sibolga.
12
Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terj. Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1985,hlm. 39
25
diverifikasi kembali untuk mengetahui keabsahannya.
13
Tahap selanjutnya adalah tahap interpretasi. Merupakan tahapan penafsiran- penafsiran terhadap sumber yang telah dikritik. Dalam tahap ini penulis melakukan
analisis dan sintesa. Analisis berarti menguraikan. Dari proses analisis telah diperoleh fakta-fakta. Kemudian data-data yang diperole disintesakan sehingga memperoleh
sebuah kesimpulan Agar memperoleh
kredibilitas maka kritik sumber dilakukan dalam dua tahap yaitu kritik eksternal dan internal. Kritik eksternal dilakukan mencakup seleksi dokumen, apakah dokumen
tersebut dapat digunakan atau tidak dalam penelitian. Kemudian juga menyoroti tampilan fisik dokumen, mulai dari ejaan yang digunakan, jenis kertas, stempel atau
apakah dokumen tersebut telah diubah atau masih asli.
14
. Historigrafi atau penulisan sejarah merupakan tahap akhir dari seluruh rangkaian dari metode penelitian sejarah. Dari tahapan-tahapan sebelumnya
maka diakhiri dengan penulisan fakta-fakta secara kronologis dan dituangkan dalam bentuk skripsi.
13
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995, hlm. 99
14
Ibid, hlm. 100
26
BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SIBOLGA TAHUN 1971-2000
2.1 Letak Geografi