Matapencaharian Drs. Samsul Tarigan.

50 rumah itu, selebihnya hanya penumpang sementara, menunggu ada rumah yang akan ditempati. Akan tetapi tidak jarang mereka tinggal dalam waktu yang lama, satu tahun bahkan dua tahun. 52 Hal ini dipicu oleh rasa persaudaraan mereka yang tinggi, merasa senasib diperantauan mendorong mereka untuk tidak segan-segan membantu sesama mereka. Kebersamaan inilah yang patut dicontoh dari Etnis Nias. 53 Pada masa peralihan fungsi pelabuhan Sibolga, Orang Nias yang terlibat dalam kegiatan pelabuhan banyak yang beralih ke Pedalaman Sibolga. Mereka bekerja sebagai penyadap karet, penebang kayu, dan bertani di kebun-kebun milik

3.4 Matapencaharian

Sejarah migrasi Etnis Nias ke Sibolga dibawah oleh Kolonial Belandamereka dipekerjakan sebagai budak dengan sistem kontrak. Mereka diperkerjakan dipelabuhan sebagai kuli angkut di pelabuhan, membuka hutan untuk membangun jalan, perumahan masyarakat dan sarana lain yang mendukung kegiatan pelabuhan Sibolga. Di tahun 1971 adalah masa peralihan pelabuhan Sibolga yang biasanya pelabuhan Sibolga sebagai transit barang ekspor-import beralih pada sektor perikatanan. Orang Nias yang biasanya terlibat dalam kegiatan pelabuhan akhirnya kehilangan pekerjaan mereka. Mereka tidak berkeinginan untuk kembali kekampung halaman mereka. Mereka lebih memilih untuk tinggal menetap di Sibolga. 52 Wawancara dengan ibu Melda Mendrofa, tanggal 14 Mei 2015 53 Wawancara dengan ibu Luminar Hutauruk, tanggal 14 Mei 2015 51 masyarakat setempat. Sementara mereka yang tetap tinggal di pesisir Sibolga mereka bermata pencaharian sebagai buruh penyortir ikan dipelabuhan, tukang becak dayung, kuli bangunan dan sebagainya. Mereka sangat jarang bekerja sebagai nelayan mereka tidak memiliki keterampilan dibidang itu. Hingga ada istilah bagi mereka “anak pulo yang tak bisa berenang”. 54 Dalam penjelasan sebelumnya bagaimana Etnis Nias datang ke Sibolga. banyak di antara mereka yang datang karena memiliki hutang adat, pelanggar hukum Hingga tahun 1970-an sangat jarang dari mereka yang bekerja pada bidang formal. Hal ini disebabkan masih banyak mereka yang belum berpendidikan dan masih adanya streotip-streotip buruk mengenai Etnis Nias. Adanya anggapan bahwa mereka yang berwatak keras, pemarah dan jahat. Pandangan seperti itu menyebabkan mereka sedikit disisihkan dalam kehidupan masyarakat. Selain itu ada pula kelompok etnis yang merasa mendominasi. Meraka merasa etnisnya lebih banyak, lebih maju, sehingga merasa lebih pantas mendominasi pada segala bidang tata kehidupan di sibolga. Hal ini mengakibatkan sangat jarang Etnis Nias yang berkerja di bidang formal. Setelah tahun 1980 mereka sudah banyak yang berpendidikan dan bekerja sebagai pegawai dipemerintahan maupun di perusahaan swasta, dibidang medis, dan bekerja di bidang pertahanan atau keamanan.

3.5 Budaya dan Bahasa