PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ANALISA PENELITIAN PENUTUP METODE PENELITIAN

12

I.4. SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN

Sistematika penulisan penelitian ini adalah

BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian, kerangka penelitian, kerangka pemikiran, definisi konsep dan defenisi operasional.

BAB III : METODE PENELITIAN

Berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisa data.

BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Berisikan tentang gambaran umum tentang lokasi penelitian.

BAB V : ANALISA PENELITIAN

Berisikan tentang uraian data yang diperoleh dalam penelitian dan beserta analisanya

BAB VI : PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian Universitas Sumatera Utara 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Persepsi

Di dalam kehidupan bahwa setiap manusia tidak dapat lepas dari lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Sejak manusia dilahirkan, pada hakekatnya secara langsung telah berhubungan dengan dunia sekitarnya. Mulai saat itu pula manusia secara langsung menerima stimulus dari luar dirinya, dan ini berkaitan dengan stimulus. Pada dasarnya persepsi merupakan suatu proses yang terjadi dalam pengamatan seseorang terhadap orang lain. Persepsi terhadap suatu objek yang ada disekitar manusia pada dasarnya berbeda antara satu dengan yang lain karena sebagai makhluk individu setiap manusia memiliki pandangan yang berbeda sesuai dengan tingkat pengetahuannya dan pemahamannya. Bertambah tinggi pengetahuan dan pemahan seseorang terhadap objek yang dipersepsikan maka semakin baik bentuk persepsi orang tersebut terhadap objek, begitu pula sebaliknya Hall, 1993:125. Persepsi secara etimologi diartikan sebagai pandangan terhadap suatu objek tertentu Purwodarminta,1984:24. Persepsi juga bisa diartikan sebagai proses, pemahaman terhadap sesuatu informasi yang disampaikan oleh orang lain yang sedang saling berkomunikasi, berhubungan atau bekerjasama, jadi setiap orang tidak terlepas dari proses persepsi. Agar lebih jelas, dibawah ini terdapat beberapa pengertian mengenai persepsi yang dikemukan beberapa ahli, seperti : Universitas Sumatera Utara 14 1. Le Boueuf 1992 : 48, yang menyatakan bahwa persepsi adalah pemahaman kita terhadap apa yang kita alami. Penafsiran kita terhadap apa yang kita lihat dan kita dengar dengan dipengaruhi oleh kombinasi antara pengalaman masa lalu, keadaan, serta psikologi yang benar-benar sama.bagi setiap orang, apa yang dipersepsikan itulah kenyataannya. 2. Kimbal Young, persepsi adalah sesuatu yang menunjukkan aktivitas merasakan, mengidentifikasikan dan memahami objek baik fisik maupun sosial Walgito, 1986 : 89. Definisi ini menekankan bahwa persepsi akan timbul setelah seseorang atau kelompok orang terlebih dahulu merasakan kehadiran suatu objek dan setelah dirasakan akan menginterprestasikan objek yang dirasakan tersebut. 3. William James Adi, 1994 :55 yang mengatakan bahwa persepsi terbentuk atas dasar data-data yang kita proses dari lingkungan yang diserapkan oleh indra kita serta sebagian lainnya diperoleh dari pengolahan ingatan memori kita dan kemudian diolah kembali berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami tentang lingkungannya baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Sementara itu yang dimaksud dengan proses kognitif adalah proses atau kegiatan mental yang disadari seperti berfikir, mengetahui, memahami, dan kegiatan konsepsi mental berupa sikap, kepercayaan, dan Universitas Sumatera Utara 15 pengharapan yang kesemuanya merupakan faktor penentu atau yang mempengaruhi prilaku. Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja. Tentu ada faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor ini yang menyebabkan mengapa dua orang yang melihat sesuatu mungkin memberi interprestasi yang berbeda tentang yang dilihatnya itu. Secara umum dapat dikatakan bahwa terdapat 3 faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Pertama : Diri orang yang bersangkutan sendiri. Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interprestasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia diperngaruhi oleh karakteristik, minat, pengalaman, dan harapan. Kedua : Sasaran persepsi tadi tersebut. Sasaran itu mungkin berupa orang, benda, atau peristiwa. Sifat-sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya. Dengan kata lain, gerakan,suara, ukuran, tindak tanduk dan ciri-ciri lain dari sasaran persesi turut menentukan cara pandang orang melihatnya. Ketiga : Faktor situasi. Persepsi harus dapat dilihat secara kontekstual yang berarti dalam situasi mana persepsi itu tibul perlu pula mendapat perhatian. Situasi merupakan fakta yang turut berperan dalamn pertumbuhan persepsi seseorang Siagian,1989:101 Sejalan dengan ini, Kasali 1994:23 mengemukakan faktor-faktor yang juga menentukan persepsi yaitu : a. Latar Belakang Budaya b. Pengalaman Masa Lalu c. Nilai – nilai Yang Dianut Universitas Sumatera Utara 16 d. Berita-berita yang berkembang Menurut Rukminto, di dalam membicarakan persepsi maka ada beberapa hal yang penting yaitu : 1. Impression Formation Proses dimana informasi tentang orang lain diubah menjadi pengetahuan pemikiran yang relatif menetap orang tersebut. Sedangkan Impression Formation ini terbentuk melalui : a. Pengkategorian Klasifikasi berdasarkan teori kepribadian yang implisit Implicit personality Theory b. Mempertimbangkan kombinasi segi positif dan negatif. c. Praduga streotip 2. Attribution Morgan King, Weisz dan Schopler melihat bahwa Attribution dan inferences terjadi karena manusia tidak mempunyai akses untuk mengetahui pikiran, motif maupun perasaan seseorang. Dengan membuat atribusi berdasarkan perilaku tertentu yang dilakukan seseorang, kita dapat meningkatkan kemampuan kita yang akan dilakukan orang tertentu pada saat yang lain. 3. Social Relationship. Kehadiran orang lain mempengaruhi tingkah laku. Bentuk tingkah laku dapat terbentuk karena : a. Imitasi peniruan b. Komformitas mirip imitasi tetapi ada sanksi jika tidak ditiru. Universitas Sumatera Utara 17 c. Kepatuhan banyak diterapkan dalam militer, dengan tingkat sanksi yang berat. d. Perhatian yaitu suatu pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas ditentukan kapada sesuatu atau sekelompok objek. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa apa yang diterima seseorang itu dari panca inderanya merupakan satu faktor yang berperan dalam persepsi. Adapun beberapa faktor tersebut antara lain : 1. Objek yang dipersepsikan Objek menimbulkan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar manusia yang dipersepsikan, tetapi juga dapat datang dari luar manusia yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar manusia. 2. Alat indera, syaraf dan pusat susuna syaraf. Alat indera atau Reseptor merupakan alat untukmenerima stimulus. Disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan motoris. 3. Perhatian Untuk menyadari atau mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagi suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian Universitas Sumatera Utara 18 merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas manusia yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Walgito, 1990:70-71 Sedangkan proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut. Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus menegani alat indera atau reseptor. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan kesyaraf sensoris ke otak. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga manusia menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar, atau apa yang diraba. dirasakan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terakhir dari persepsi adalah manusia menyadari tentang apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba dirasakan, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera. Proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya.

II.2. Persepsi Masyarakat Terhadap Rental PlayStation

Persepsi masyarakat terhadap kehadiran rental PlayStation ini adalah suatu yang menunjukkan aktivitas merasakan, menginterprestasikan dan memahami suatu objek tertentu, dimana seseorang atau sekelompok orang merasakan kehadiran objek tersebut, dalam hal ini adalah merasakan, menginterprestasikan dan memahami keberadan tempat rental Play Station di daerahnya. Universitas Sumatera Utara 19 Menurut J.L Gillin dan J.P Gilllin masyrakat diartikan sebagai kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Sedangkan menurut Auguste Comte, masyarakat merupakan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hukum-hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan yang tersendiri. Masyarakat dapat membentuk kepribadian yang khas bagi manusia, sehingga tanpa adanya kelompok manusia, manusia tidak akan mampu untuk dapat berbuat banyak dalam kehidupannya. Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat adalah wadah hidup bersama dari individu-individu yang mempunyai kebiasaan, tradisi dan sikap yang terjalin dan terikat dalam hubungan interaksi dan interaksi sosial. Secara ringkas, kumpulan individu baru dapat disebut sebagai masyarakat jika telah memenuhi empat syarat utama yaitu : 4. Dalam kumpulan manusia harus ada ikatan perasaan dan kepentingan. 5. Mempunyai tempat tinggalatas daerah yang sama atau mempunyai kesatuan ciri kelompok tertentu 6. hidup bersama dalam jangka waktu yang cukup lama 7. Dalam kehidupan bersama itu terdapat aturan-aturan atau hukum yang mengatur prilaku meraka dalam mencapai tujuan dan kepentingan bersama. Dengan demikian, berarti masyarakat bukan sekedar kumpulan manusia sesama tanpa ikatan, akan tetapi terdapat hubungan fungsional Universitas Sumatera Utara 20 antara satu sama lainnya. Setiap individu mempunyai kesadaran atau keberadaannya di tengah-tengah individu lainnya. Sistem pergaulan didasarkan atas kebiasaan atau lembaga kemasyarakatan yang bersangkutan. Antara pembangunan dan lingkungan hidup terjalin hubungan yang saling isi mengisi. Pembangunan tergantung kepada lingkungan dan lingkungan tergantung pada pembangunan. Oleh karena itu Prof. Dr. Otto Soemarwoto menyatakan bahwa pembangunan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidup. Interaksi antara pembangunan dan lingkungan hidup membentuk sistem ekologis yang disebut ekosistem. Soemarwoto, 1992:102-103. Masyarakat dan pembangunan saling berkaitan. Pembangunan dalam pengertian umum sering dinyatakan sebagai usaha untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan kepada norma – norma tertentu. Perubahan-perubahan yang direncanakan dengan pendayagunaan potensi alam, manusia dan sosial budaya inilah yang disebut dengan pembangunan. T.R Batten dalam bukunya Communities and Their Development memberikan batasan pengertian pembangunan suatu proses dimana orang atau masyarakat mulai mendiskusikan dan menentukan kegiatan mereka kemudia merencanakan dan mengerjakan bersama-sama untuk memenuhi keinginan tersebut. Brattha, 1991:67. Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana persepsi seseorang terhadap objek-objek tertentu, seperti perubahan lingkungan atau situasi lain, sikap yang muncul positif yakni cenderung menyenangi, Universitas Sumatera Utara 21 mendekati, mengharapkan suatu objek muncul sikap negatif yakni menghindari, membenci suatu objek Adi,1994:178-179. Apabila dikaitkan dengan sikap masyarakat terhadap pembangunan yang memberikan suatu pra pemahaman, penerimaan maupun rasa suka masyarakat akan pembanguanan menjadi positif apabila mereka menilai usaha-usaha pembangunan tersebut positif. Disamping itu partisipasi masyarakat di dalam kegiatan pembangunan yang dipelopori pemerintah akan lebih efektif apabila tumbuh dari masyarakat itu sendiri. Kesemua hal ini pada akhirnya akan menimbulkan persepsi positif masyarakat terhadap pembangunan. Besarnya partisipasi masyarakat pada pembangunan dapat dilihat melalui persepsi masyarakatterhadap objek pembangunan tersebut. Dalam hal ini rental PlayStation merupakan salah satu wujud dari pembangunan khususnya pembangunan dibidang elektronik. Keberadaan rental PlayStation menimbulkan berbagai macam persepsi dikalangan masyarakat. Ada yang beranggapan bahwa usaha rental PlayStation merupakan suatu bentuk hiburan yang sedang populer saat ini. Namun ada juga yang bersanggapan bahwa rental PlayStation kerap dijadikan sebagai sarana tempat perjudian dimana melibatkan kebanyakan anak-anak remaja dan dewasa yang terlibat didalamnya.adapun persepsi yang timbul dalam mayarakat terhadap keberadaan rental PlayStation yaitu : 1. Berkolerasi dengan kriminalitas seperti terjadinya perkelahian akibat dari perjudian tersebut 2. Menimbulkan kelalaian dalam waktu seperti terjadinya bolos sekolah meninggalkan pekerjaan rumah dan lain-lain Universitas Sumatera Utara 22 3. Pemborosan uang dan buang uang sia-sia dan akbat dari hal tersebut ada dijumpai seorang mengambil atau mencuri uang orang tuanya dikarenakan untuk bermain permainan tersebut.

II.3. Usaha Rental PlayStation

suatu sarana hiburan yang menyediakan fasilitas permainan tiga dimensi yaitu Game animasi yang mana menyewakan mesin game kepada penyewa dengan durasi perjam PlayStation bahasa Jepang : Pureisut ēshon adalah konsol permainan grafis dari era 32-bit dan merupakan generasi kelima keluaran Sony. Pertama kali diproduksi oleh Sony sekitar tahun 1990. PlayStation diluncurkan perdana di Jepang pada 3 Desember 1994, di Amerika Serikat 9 September 1995 dan Eropa 29 September 1995. PlayStation menjadi sangat terkenal sehingga membentuk Generasi PlayStation. Dari sekian banyak game PlayStation, beberapa yang terkenal adalah: Tomb Raider, Final Fantasy, Resident Evil, Tekken, Winning Eleven, Ridge Racer, wipEout, Gran Turismo, Crash Bandicoot, Spyro, dan seri Metal Gear Solid. Pada 18 Mei 2004, Sony telah memproduksi 100 juta PlayStation dan PSOne ke seluruh dunia. Pada Maret 2004, sebanyak 7.300 judul permainan telah tersedia dengan jumlah akumulasi 949 juta. http:id.wikipedia.orgwikiPlayStation

II.4. Kerangka Pemikiran

Rental PlayStation yang dikenal dengan nama rental PS merupakan lahan bisnis yang sangat menguntungkan pada saat ini. Perkembangan Universitas Sumatera Utara 23 bisnis PlayStation di Kota Medan ini tentunya disebabkan karena alasan ekonomi. Maksudnya diberdirikan untuk tujuan mencari keuntungan di samping memberikan pelayanan hiburan kepada anak-anak, remaja dan dewasa dan terkadang juga orang tua yang saat ini membutuhkan suatu hiburan untuk mengisi kekosongan waktu. Dikarenakan semakin merebaknya dan banyaknya tempat-tempat rental PlayStation terkadang terjadi suatu tindak kriminal seperti perjudian yang disebabkan kurang puasnya pemain apabila suatu permainan itu tidak dilakukan dengan pertaruhan atau perebutan suatu hadiah bila memenangkan suatu pertandingan. Disini rental PlayStation dijadikan wadah sebagai tempat sarana perjudian tersebut. Selain itu rental PlayStation juga bisa melalaikan waktu seseorang dimana khususnya anak-anak yang rela atau mau bolos dari sekolah hanya untuk bermain PlayStation dengan kata lain mengakibatkan seseorang kecanduan. Oleh sebab itu peneliti ingin menggali lebih lanjut bagaimana sebenarnya Persepsi Masyarakat Kelurahan Helvetia Tengah Kota Medan terhadap kehadiran rental PlayStation di daerahnya. Adapun kerangka pemikiran sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 24 Dampak Permainan Keberadaan rental playstation Playstation di Kelurahan Helvetia Tengah kota Medan + Menghilangkan stress a. Pengetahuan masyarakat terhadap + Menambah kecerdasan berpikir rental playstation - Kecanduan b. Pemahaman tentang kegiatan yang - Kurang disiplin dilakukan didalamnya - Tindak Kriminal c. Pengetahuan terhadap bentuk - Tindak asosial pelayanan yang diberikan Persepsi masyarakat Kelurahan Helvetia Tengah Kota Medan Positif + Negatif - Universitas Sumatera Utara 25 II.5. Definisi Konsep Dan Definisi Operational II.5.1. Definisi Konsep Definisi konsep adalah perumusan masalah yang akan diteliti Bungin, 2001:140sedangkan menurut Amrin 2001 : 6 konsep merupakan unsur terpenting dalam penelitian yang merupakan suatu definisi, suatu abstraksi mengenai suatu gejala atau realita, atau suatu pengertian yang nantinya akan menjelaskan suatu gejala. Yang dimaksud dengan persepsi masyarakat terhadap kehadiran rental PlayStation di Kelurahan Helvetia Tengah yaitu sesuatu pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap rental PlayStation tersebut Maka yang menjadi batasan konsep dari penelitian adalah : 1. Persepsi adalah sesuatu yang menunjukkan aktivitas merasakan, menginterprestasikan dan memahami suatu ojek tertentu dimana seseorang atau sekelompok orang tela merasakan kehadiran objek tersebut 2. Masyarakat adalah sekelompok orang yang tinggal dalam suatu wilayah yang mempunyai tujuan bersama. Yang dimaksud dengan masyarakat disini ialah kepala keluarga 3. Rental PlayStation adalah suatu sarana hiburan yang menyediakan fasilitas permainan tiga dimensi yaitu game animasi yang mana menyewakan mesin game kepada penyewa dengan durasi perjam. Universitas Sumatera Utara 26

II.5.2. Definisi Operational

Definisi operasional adalah unsur yang memberikan bagaimana mengukur suatu variabel Singarimbun,1989:49 bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian di lapangan. Maka perlu operasionalisasi dari konsep-konsep yang digunakan untuk bertujuan menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dengan kata-kata yang dapat diuji dan diketahui kebenarannya oleh orang lain : Dalam penelitian ini, definisi operational adalah : Persepsi masyarakat terhadap kehadiran usaha rental PlayStation PS dapat diukur dari : 1. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai usaha rental PlayStation yaitu tentang apa, bagaimana dan untuk apa usaha rental PlayStation tersebut di bangun dan didirikan. Semakin baik pemahaman masyarakat terhadap kehadiran tempat usaha rental playstation maka bertambah positif persepsi yang diberikan masyarakat, dengan indikatornya : a. Pengetahuan masyarakat terhadap usaha rental PlayStation. 2. Pemanfaatan masyarakat terhadap kehadiran tempat usaha rental PlayStation yaitu frekuensi masyarakat yang memanfaatkan kehadiran usaha rental tersebut yang ada di lingkungannya, dengan indikatornya : a. Manfaat kehadiran tempat usaha Rental PlayStation. 3. Tanggapan masyarakat terhadap keberadaan tempat usaha rental PlayStation yaitu yang diawali dari penilaian menyenangi atau Universitas Sumatera Utara 27 penolakan, suka atau tidak suka, mengharapkan atau menghindari dari lingkungannya dengan indikator : a. Sikap masyarakat terhadap keberadaan usaha rental PlayStation. b. Sikap masyarakat terhadap pembangunan usaha rental PlayStation. Universitas Sumatera Utara 28

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. Tipe Penelitian Tipe penelitan ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan secara mendalam terhadap objek yang akan diteliti melalui pencarian data-data dan sumber informasi yang berkenaan dengan objek yang akan diteliti, menganalisa data serta menginterprestasikan kondisi-kondisi yang terjadi pada objek penelitian berdasarkan analisa data yang ada. Peneltian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena secara sistematis dan akurat mengenai fakta bagaimana sebenarnya persepsi masyarakat terhadap kehadiran rental Playstation di Kelurahan Helvetia Tengah Kota Medan III.2. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Helvetia Tengah tepatnya Blok I. Objek penelitiannya adalah masyarakat yang berada disekitar kawasan Blok I Helvetia Tengah Kota Medan terutama mereka yang berada disekitar tempat usaha rental PlayStation. Alasan penulis mengadakan penelitian di lokasi ini dikarenakan penulis melihat banyak anak-anak dan remaja yang kecanduan PlayStation berada di daerah ini serta di daerah ini terdapat juga rental PlayStation . Hasil dari survei dari penulis terdapat sekitar kurang lebih 5 tempat rental berada di daerah tersebut. Tempatnya beraneka ragam ada yang di ruko dan juga ada yang membuat rental tersebut didalam rumah. Dengan kehadiran rental ini banyak Universitas Sumatera Utara 29 ditemukan para pelanggannya anak-anak dan remaja yang dikarena fasilitas tersebut memang banyak disukai oleh golongan tersebut. Juga ditemukan kasus perjudian yang terjadi di fasilitas ini sehingga fasilitas ini tidak hanya sebagai tempat hiburan tetapi juga bisnis. banyak anak-anak yang rela meninggalkan aktivitas sekolahnya hanya dikarenakan untuk bermain di fasilitas ini. Banyak anak-anak dan remaja yang kecanduan PlayStation berada di daerah ini. Hal ini menimbulkan keingin tahuan penulis untuk melihat persepsi masyarakat terhadap keberadaan tempat usaha rental PlayStation dan apakah masyarakat telah ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengelolaan usaha rental tersebut . Selain itu juga kawasan penelitian ini sangat mudah dihubungi dan dijangkau oleh penulis, yang pada akhirnya sangat mempermudah bagi terlaksanannya penelitian. III.3. Populasi dan Sampel III.3.1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan universum dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data dalam penelitian Bungin, 2001:101. Menurut Nawawi,1996, populasi adalah keseluruhan objek yang terdiri dari manusia, benda,hewan, tumbuhan, gejala nilai atau sumber daya yang menerima karakter tertentu dalam suatu penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Blok I Kelurahan Helvetia Tengah Kota Medan yang berjumlah 1.280 jiwa Universitas Sumatera Utara 30 III.3.2. Sampel Menurut DR Irawan Soehartono, sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang di anggap dapat menggambarkan populasinya Soehartono, 2004 : 57. Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan teknik proporsional random sampling yang mana teknik ini digunakan pada populasi bertingkat strata, populasi area ataupun populasi cluster. Dalam teknik ini penulis mengambil wakil dari unit-unit populasi tersebut dengan perwalian yang berimbang dan diambil secara acak. Kelurahan Helvetia Tengah terdiri dari 22 lingkungan.menurut informasi yang penulis dapatkan bahwa banyak penggemar atau pecandu PlayStation berasal dari Blok I yaitu lingkungan 7 dan 8. Adapun perincian jumlah jiwa di dua lingkungan tersebut adalah sebagai berikut : Unit 1 Lingkungan 7 berjumlah 648 jiwa Unit 2 Lingkungan 8 berjumlah 632 jiwa Jumlah keseluruhan penduduk di Blok I adalah 1.280 jiwa yang terdiri dari :  Usia 1-5 Tahun : 2  Usia 6-10 Tahun : 4  Usia 11-20 Tahun : 20  Usia 21-30 Tahun : 12  Usia 31-40 Tahun : 25  Usia 41-50 Tahun : 20  Usia 51-60 Tahun : 7 Universitas Sumatera Utara 31  61 keatas : 10 Maka dalam hal ini penulis menggunakan prosentasi untuk menakar pembagian yang berimbang. Penulis menetapkan masing-masing unit diwakili oleh 10 jumlah seluruh unit, maka unit 1 diwakili oleh 64 jiwa, unit 2 diwakili masing-masing 63 jiwa. Maka total keseluruhan adalah 127 jiwa. III.4. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini akan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data atau informasi yang menyangkut masalah yang diteliti dengan mempelajari dan menelaah buku, majalah atau surat kabar dan bentuk tulisan lainnya yang ada reverensi dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan dengan mengumpulkan data langsung pada objek yang diteliti sebagai data primer Pengumpulan data ini ditempuh dengan cara : a. Kuisioner melalui wawancara langsung yakni peneliti langsung bertatap muka dengan responden.kuisioner tetap dipegang oleh pewawancara, lalu membacakan pertanyaan kepada responden, baik dengan atau tanpa option jawaban secara lengkap. Alasan penulis menggunakan wawancara langsung adalah agar peneliti Universitas Sumatera Utara 32 mendapat jawaban yang akurat, bahkan jawaban bohong pun dapat segera terdeteksi. III.5. Teknik Analisa Data Dalam penelitian ini, teknik analisa data yang dilakukan teknik deskriptif yaitu dengan memeriksa data yang diperoleh dari responden, kemudian dicari frekuensinya dan presentasenya untuk disusun dalam bentuk tabel serta selanjutnya dijelaskan secara kualitatif. Universitas Sumatera Utara 33

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN