Terdapat dua jenis cendawan pembusuk kayu yaitu pembusuk coklat dan pembusuk putih. Cendawan pembusuk coklat secara selektif menyerang selulosa
dan hemiselulosa. Cendawan ini juga meninggalkan residu berwarna kecoklatan. Akibanya kayu yang terserang berubah warnanya menjadi kecoklat-coklatan atau
kemerah-merahan. Di samping itu, akaibat serangan cendawan pembusuk coklat kayu menjadi retak tegak lurus terhadap arah serat kayu.
Berbeda dengan cendawan pembusuk coklat, cendawan pembusuk putih mempunyai kemampuan untuk merusak lebih dahsyat. Akibat serangan
cendawan jenis ini kayu menjadi berwarna lebih muda pucat dibandingkan kayu warna normal. Jenis cendawan pembusuk kayu yang biasa ditemukan adalah
Paria incrasta dan Serpala lacrymans. Keduanya termasuk dalam kelas Basidiomycetes.
Ü
Cendawan Pewarna Kayu
Cendawan pewarna kayu termasuk kelas Ascomycetes. Cendawan ini sebenarnya tidak menurunkan tingkat kekuatan kayu, tapi menurunkan kualitas
kayu, terutama pada kayu yang akan digunakan sebagai bahan kayu lapis, mebel, bahan baku pulp, dan industri korek api.
Cendawan pewarna kayu mudah sekali menyerang kayu yang disimpan di tempat pengumpulan dan penimbunan kayu. Contoh spesies cendawan yang
sangat umum dijumpai adalah Cerotocytis pilifera.
b. Serangga Perusak Kayu
Kerusakan kayu oleh serangga terutama disebabkan oleh jenis rayap dan kumbang bubuk. Serangan dapat terjadi pada pohon yang masih berdiri, kayu
bulat yang sudah ditebang, kayu gergajian, dan produk peralatan dari kayu di dalam penyimpanan maupun dalam pemakaian.
Serangan ditandai dengan adanya lubang-lubang atau gerekan menyerupai saluran di permukaan kayu. Akibatnya penampilan kayu kurang menarik dan
kekuatannya menjadi menurun. Ü
Rayap
Berdasarkan tempat hidupnya, rayap perusak kayu dibedakan menjadi dua: rayap kayu kering dan rayap bawah tanah. Rayap kayu kering dapat memasuki
Ridwanti Batubara : Teknologi Pengawetan Kayu Perumahan dan Gedung dalam Upaya Pelestarian Hutan, 2006
USU Repository © 2006
kayu yang terbuka di atas tanah secara langsung dari udara. Untuk hidupnya tidak memerlukan tempat yang lembab dan tidak perlu masuk ke dalam tanah.
Dinamakan rayap kayu kering karena jenis rayap ini masih mampu hidup dalam kayu berkadar air relatif rendah sekitar 5-6 . Adanya serangan dapat dikenali
dari stuktur kayu yang menjadi tidak rata dan meninggalkan kotoran berbentuk butiran-butiran kecil.
Rayap bawah tanah masuk ke dalam kayu melalui dalam tanah atau melalui lorong-lorong pelindung yang dibangunnya. Untuk hidupnya diperlukan
kelembaban tertentu secara tetap. Contoh spesies rayap tanah yang sangat umum dijumpai adalah Coptotermes sp. Dan Macrotermes sp.
Ü
Kumbang bubuk
Seperti halnya rayap, kumbang bubuk kayu membuat lubang-lubang dalam kayu untuk mendapatkan makanan dan sebagai tempat berlindung. Dalam
penyerangannya, kumbang bubuk kayu meninggalkan bagian-bagian kayu yang tidak dicerna dalam bubuk halus. Larva kumbang bubuk menggerogoti kayu
secara tidak beraturan dan biasanya menyerupai saluran-saluran. Jika serangannya hebat, biasanya hanya sedikit kayu yang tersisa.
Beberapa jenis kumbang bubuk yang menyerang kayu dalam berbagai kondisi antara lain:
Ü Kumbang perabot rumah tangga
Kumbang ini dalam bahasa latinnya disebut Anobium punctatum. Tubuhnyza berwarna cokelat tua hampir mendekati hitam. Panjangnya sekitar 2-5 mm.
Larva enthung berwarna keputih-putihan, kecil, dan bengkok. ̇
Kumbang penunggu bangkai Kumbang penunggu bangkai Xestobium rufovillosum berwarna coklat
berbintik-bintik. Kepalanya agak lebar dan rata, panjang sekitar 6-8 mm. Larva serupa dengan kumbang perabot rumah tangga, yaitu berwarna keputih-
putihan. Lubang hasil gerekan berukuran lebih besar daripada lubang gerekan
kumbang perabot rumah tangga. Bubuk kayu yang dibornya mudah dikenali karena mengandung butiran-butiran yang jelas sekali terlihat.
Ridwanti Batubara : Teknologi Pengawetan Kayu Perumahan dan Gedung dalam Upaya Pelestarian Hutan, 2006
USU Repository © 2006
̇ Kumbang zat tepung
Kumbang zat tepung Lyctus brunneus berwarna coklat kemerah-merahan hingga hitam dengan panjang kurang lebih 2 mm. Larva kecil dan berwarna
keputih-putihan. Badan kumbang ini berupa dua bagian terpisah yang dilengkapi dua buah antena yang melebar pada bagian ujungnya.
̇ Kumbang bertanduk panjang
Kumbang bertanduk panjang Hylotrupes bajulus berukuran panjang 6-20 mm Bentuknya mudah dikenal dengan dua buah bintik mengkilat di atas
kepala dan rambut-rambut putih di sayapnya. Bubuk kayu yang dibornya mengandung serpihan-serpihan kayu sangat kecil.
̇ Kumbang penggerek semat
Kumbang penggerek semat Ambrosia beetle termasuk dalam keluarga Scolytidae dan Platypodidae. Ukuranya panjang sekitar 4-8 mm. Larvanya
hanya hidup di dalam kayu yang belum dikeringkan. Kumbang ini juga sebagai vektor penyebar jenis jamur yang meninggalkan noda hitam.
c.
Cacing Laut Marine Borers
Penggunaan kayu yang berhubungan langsung dengan air laut atau air payau, misalnya dermaga, dapat mengalami kerusakan akibat dari binatang
penggerek yang biasa dikenal dengan istilah cacing laut. Berdasarkan ciri dalm struktur umum dan cara penyerangan kayu,
binatang penggerek kayu di laut dibedakan menjadi dua yaitu kerang penggerek Molluscan borers dan kepiting penggerek Crustacean borers
Ü
Kerang penggerek
Terdapat tiga jenis kerang penggerek kayu yang paling penting yaitu teredo, bankia, dan martesia. Jenis teredo dan bankia meliputi beberapa spesies
yang sepintas lalu bentuknya menyerupai cacing, begitu pula dalam sifatnya maka secara umum dikenal sebagi cacing kapal, sedangkan jenis martesia bentuknya
menyerupai kerang. Meluasnya serangan cacing kapal terjadi pada saat telur cacing menetas
menjadi larva. Larva-larva yang kecil dan halus ini berenang bebas dalam air dan pada permukaan kayu yang terendam. Setelah mengalami periode perkembangan
Ridwanti Batubara : Teknologi Pengawetan Kayu Perumahan dan Gedung dalam Upaya Pelestarian Hutan, 2006
USU Repository © 2006
yang sangat cepat, kerang penggerek dapat melekatkan diri pada kayu dan mulai menyerang kayu dengan cara menggerek.
Setelah berada di dalam kayu, kerang penggerek akan bertambah besar dengan cepat dan mengembangkan tubuhnya yang khas seperti cacing. Untuk
menyesuaikan dengan tubuhnya yang semakin membesar cacing kapal ini akan membesarkan salurannya. Dalam kondisi yang cocok bagi pertumbuhannya,
cacing kapal dapat mencapai 1-4 kali dari ukuran normal, sedangkan diameternya dapat mencapai 1 inci, tergantung pasa spesiesnya.
Selama cacing kapal berkembang di dalam kayu, lubang masuknya hanya sedikit membesar sehingga meskipun dari luar tampak adanya sedikit lubang, tapi
bagian dalam kayu sudah banyak saluran dan lubang kayu yang menyerupai sarang lebah. Akibat serangan cacing kapal ini, kekuatan kayu menjadi menurun
secara drastis. Kerang penggerek jenis martesia bentuknya mirip dengan kerang kecil.
Tubuhnya sama sekali tertutup dalam suatu kulit berkatup dua, tetapi dalam struktur umum dan dalam penyerangannya terhadap kayu mirip dengan cacing
kapal. Kerusakan kayu akibat serangan martesia cenderung lebih cepat jika dibandingkan dengan kerusakan akibat cacing kapal.
Ü
Kepiting penggerek
Kepiting penggerek mempunyai struktur dan penampakan yang berbeda dengan kerang penggerek demikian juga cara menyerang dan merusaknya
Kepiting penggerek dalam hidupnya dapat bergerak bebas, tidak pernah mengalami kungkungan dalam kayu. Kerusakan yang ditimbulkan akibat
serangan kepiting penggerek relatif kecil jika dibandingkan dengan serangan yang diakibatkan oleh cacing laut.
2. Faktor Non biologis