KERANGKA BERPIKIR KAJIAN PUSTAKA

dan budaya, meningkatkan kemampuan kognitif, serta meningkatkan pencapaian prestasi akademik anak.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Berdasarkan hasil observasi di SDN Tambakaji 01 Semarang teridentifikasi beberapa masalah dalam pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler seni tari tradisional yaitu, tarian yang diajarkan merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah di Indonesia. Pada proses pembelajaran ekstrakurikuler seni tari ini guru juga berusaha untuk menginternalisasi nilai-nilai kepada siswa dengan cara membiasakan siswa untuk bersikap positif . Pada pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler seni tari tradisional di SDN Tambakaji 01 Semarang siswa menunjukkan perilaku disiplin dengan datang tepat waktu dan membentuk barisan dengan tertib, siswa juga tidak membeda-bedakan teman ketika berbaris dalam kelompok, siswa memperhatikan dan merespon arahan guru agar dapat menari dengan benar, selama pembelajaran tidak ada siswa yang meninggalkan pembelajaran tanpa izin Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka didapatkan masalah berupa Ekstrakurikuler seni tari tradisional dapat membentuk karakter siswa. Menurut Abdurachman 1979:3 pembelajaran seni tari sendiri dapat berfungsi untuk menyaring pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa dan melalui seni tari siswa dapat memiliki kepribadian dan sikap yang sadar akan tata kehidupan dengan nilai-nilai indah serta jauh dari sifat-sifat yang merusak. Strategi pembelajaran pendidikan karakter dapat diintegrasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler Musfah dalam Fitri, 2012: 46. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mendukung pembentukan watak dan kepribadian siswa Wiyani, 2013:111. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan pokok bahasan yang dikaji peneliti yaitu tentang pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler seni tari tradisional dalam membentuk karakter siswa di SDN Tambakaji 01 Semarang. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata Moleong, 2012: 6. Pada pelaksanaannya, pembelajaran ekstrakurikuler seni tari tradisional terdiri dari kegiatan pra pembelajaran, awal pembelajaran, inti pembelajaran, dan akhir pembelajaran dan melibatkan komponen-komponen pembelajaran. Pada setiap tahap pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa terdapat bentuk karakter siswa yang terlihat. Karakter tersebut merupakan hasil dari pembiasaan dan bimbingan guru pada pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler seni tari tradisional. Adapun bentuk karakter yang diamati dalam pembelajaran tersebut adalah toleransi, disiplin, cinta tanah air, cinta damai, tanggung jawab, hormat dan santun, percaya diri. Gambaran kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir Identifikasi masalah: 1 Tari yang diajarkan tari tradisional 2 Guru membiasakan siswa untuk bersikap positif 3 Siswa membiasakan siswa selalu datang tepat waktu 4 Siswa tertib dalam membentuk barisan 5 Siswa tidak membeda-bedakan teman ketika berbaris dalam kelompok 6 Siswa memperhatikan dan merespon arahan guru 7 Siswa tidak meninggalkan pembelajaran tanpa izin Masalah: Ekstrakurikuler seni tari tradisional dapat membentuk karakter siswa Variabel yang diteliti: 1 Pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler seni tari tradisional pada siswa kelas tinggi 2 Bentuk karakter siswa kelas tinggi pada pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler seni tari tradisional Konsep Karakter dalam Seni Tari Pembelajaran seni tari berfungsi untuk menyaring pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa dan melalui seni tari siswa dapat memiliki kepribadian dan sikap yang sadar akan tata kehidupan dengan nilai-nilai indah serta jauh dari sifat-sifat yang merusak Abdurachman 1979:3. Konsep Karakter dalam Ekstrakurikuler Strategi pembelajaran pendidikan karakter dapat diintegrasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler Musfah dalam Fitri, 2012: 46. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mendukung pembentukan watak dan kepribadian siswa Wiyani, 2013:111. Pelaksanaan Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni Tari Tradisional Di SDN Tambakaji 01 Semarang Pembelajaran ekstrakurikuler seni tari tradisional dapat membentuk karakter siswa toleransi, disiplin, cinta tanah air, cinta damai, tanggung jawab, jormat dan santun, percaya diri Jenis penelitian deskriptif kualitatif 50

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 PENDEKATAN PENELITIAN

Pendekatan kualitatif dipilih berdasarkan pokok bahasan yang dikaji peneliti yaitu tentang pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler seni tari tradisional dalam membentuk karakter siswa di SDN Tambakaji 01 Semarang. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata Moleong, 2012: 6. Penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena masalah yang dibahas menyangkut pada situasi sosial dan tidak untuk digeneralisasikan pada populasi Sugiyono, 2013: 298. Peneliti tidak melakukan manipulasi terhadap semua kegiatan keadaan, kejadian, aspek dan komponen maka guna mendapatkan data tersebut peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mengungkapkan fakta suatu kejadian, objek, aktivitas, proses dan manusia secara apa adanya Prastowo, 2014: 203. Penelitian deskriptif kualitatif pada penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler seni tari tradisional dalam membentuk karakter siswa kelas tinggi di SDN Tambakaji 01 Semarang.