Kondisi Penerapan Kepemimpinan Transfomasional
2.1.3. Kinerja 2.1.3.1. Pengertian Kinerja
Kinerja dalam sebuah organisasi merupakan salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu lembaga organisasi, baik itu lembaga pemerintahan
maupun lembaga swasta. Kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance yang merupakan prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang
dicapai seseorang. Menurut Mangkunegara 2007 dalam Nasution 2009 bahwa ”Kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya”. Mahsun 2006:25 dalam Utama 2011, kinerja performance adalah
gambaran mengenai
tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu
kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.
Selanjutnya Rivai 2005 yang dikutip oleh Nasution 2009 menyatakan bahwa :
”Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan
dengan moral atau etika”. Sehingga dapat disimpulkan kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,
target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja sumber daya manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja output baik kualitas maupun
kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja adalah
hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas.
Kemudian Tujuan kinerja menurut Rivai dan Basri 2005 dalam Reza 2010 :
1. Kemahiran dari kemampuan tugas baru diperuntukan untuk perbaikan hasil kinerja dan kegiatannya.
2. Kemahiran dari pengetahuan baru dimana akan membantu karyawan dengan pemecahan masalah yang kompleks atas aktivitas membuat
keputusan pada tugas. 3. Kemahiran atau perbaikan pada sikap terhadap teman kerjanya dengan
satu aktivitas kinerja. 4. Target aktivitas perbaikan kinerja.
5. Perbaikan dalam kualitas atau produksi. 6. Perbaikan dalam waktu atau pengiriman.
Yuwalliatin 2006 dalam Reza 2010 dalam mengatakan bahwa kinerja diukur dengan instrumen yang dikembangkan dalam studi yang tergabung dalam
ukuran kinerja secara umum kemudian diterjemahkan kedalam penilaian perilaku secara mendasar, meliputi:
1. kuantitas kerja 2. kualitas kerja
3. pengetahuan tentang pekerjaan 4. pendapat atau pernyataan yang disampaikan
5. perencanaan kegiatan Jadi dengan memperhatikan kriteria bagi penilaian kinerja diharapkan
akan menghasilkan pegawai-pegawai yang bertanggungjawab dan dapat meningkatkan kinerja pegawai baik di lingkungan organisasi pemerintahan
maupun di lingkungan swasta.