Populasi Penarikan Sampel Populasi dan Penarikan Sampel

E = batas kesalahan yang ditoleransi 1, 5, 10 Berdasarkan rumus di atas, maka penulis mengambil sampel sebanyak 100 orang wajib pajak orang pribadi.

3.6 Alat Ukur Penelitian

3.6.1 Uji Validitas

Sebelum digunakan untuk pengambilan data di lapangan, kuesioner perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Validitas ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang digunakan dapat dipakai untuk mengukur akurasi penelitian, sedangkan reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana instrumen pengukur dapat dipercaya Masri Singgarimbun, 1995:122. Menurut Umi Narimawati 2010:42 dalam bukunya menjelaskan definisi validitas adalah sebagai berikut: “Validity is a characteristic of measurement concerned with the extent that a test mea sures what the researcher actually wishes to measure”. Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test kuesioner dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Rumus untuk menguji validitas yang digunakan adalah rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson adalah : Sumber: Umi Narimawati 2010:42 Keterangan: r = Koefisien korelasi Pearson X = Skor item pertanyaan Y = Skor total item pertanyaan N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument Pengujian validitas menggunakan korelasi product moment indeks validitas dinyatakan Barker et al. 2002:70 sebagai berikut: “Butir pernyataan dinyatakan valid jika koefisien korelasi butir pernyataan ≥ 0,γ0. Kemudian pengujian reliabilitas menggunakan metode alpha- cronbach dan dinyatakan reliabel jika koefisien reliabilitas 0,70”. Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t taraf signifikasi 10. Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut : Sumber: Umi Narimawati 2010:42 Dimana : n = ukuran sampel r = Koefisien Korelasi Pearson df = degree of freedom = n-2 √ √ ∑ ∑ ∑ √[∑ ∑ ] [∑ ∑ ] Keputusan pengujian validitas instrument dengan menggunakan taraf signifikan dengan 10 adalah : 1. Item instrument dikatakan valid jika t-hitung t tabel maka instrument tersebut dapat digunakan. 2. Item instrument dikatakan tidak valid jika t-hitung t tabel maka item tersebut tidak dapat digunakan. Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Seperti telah dijelaskan bahwa untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Apabila koefisien korelasi butir pernyataan dengan skor total item lainnya 0,30 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Cooper dalam Umi Narimawati 2010:43 reliabilitas adalah : ”Reliability is a characteristic of measurenment concerned with acuracy, precision, and consistency”. Berdasarkan definisi diatas, maka reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian dan kekonsistenan. Setelah melakukan pengujian validitas butir pertanyaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas untuk menguji kehandalan atau kepercayaan alat pengungkapan dari data. Dengan diperoleh nilai r dari uji

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Pengaruh kualitas pelayanan pajak, kesadaran wajib pajak, dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak : (survey pada WPOP yang terdaftar di KPP Pratama Bandung Karees)

6 32 59

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Pajak (Survey Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees)

0 12 43

Pengaruh sistem administrasi perpajakan modern dan penagihan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak : (survey pada kantor pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees)

0 3 1

Pengaruh pengetahuan pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak : (survey di KPP Pratama Bandung Karees)

0 5 1

Self Assessment System Dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada KPP Pratama Bandung Karees)

1 15 74

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

11 50 87

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak, Penegakan Hukum Pajak dan Pengetahuan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey pada WPOP yang terdaftar di KPP Pratama Bandung Karees)

3 13 54

Pengaruh Penerapan E-Spt dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees Bandung)

35 255 72

Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees.

0 0 22