4.
Pengajuan hipotesis Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan
didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris faktual.
5.
Metode penelitian Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian
yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode ini adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki.
Sedangkan pertimbangan praktis adalah, tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian kali ini metode yang digunakan
adalah metode deskriptif dan verifikatif.
6.
Menyusun instrumen penelitian Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berbentuk
kuesioner, untuk pedoman wawancara dan observasi. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus
terlebih dulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Dimana validitas digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reliabilitas
digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk
menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu.
7.
Kesimpulan Kesimpulan adalah langkah terakhir berupa jawaban atas rumusan
masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan
keputusan ”.
3.3 Oprasionalisasi Variabel
Menurut Husein Umar, 2002:233 definisi dari oprasionalisasi variabel adalah :
“Penentuan suatu construct sehingga ia menjadi variabel atau variabel- variabel yang dapat diukur. Definisi oprasional menjelaskan cara tertentu
yang dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoprasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan peneliti lain untuk melakukan replikasi
pengulangan pengukuran dengan cara yang sama, atau mencoba untuk mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik
”. Sebelum mengadakan penelitian diperlukan operasional variabel untuk
menentukan jenis, indikator yang terkait dalam penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara benar.
Maka, terdapat variabel yang diteliti yaitu: 1. Variabelindependent X atau variabel bebas yaitu variabel yang
mempengaruhi variabel lainnya dan merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependent terikat. Data yang
menjadi variabel bebas variabel X adalah moral pajak dan budaya pajak. 2. Variabel dependent atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Data yang menjadi variabel terikat variabel Y adalah kepatuhan pajak.
Operasionalisasi variabel penelitian dapat disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 Oprasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel
Indikator Skala
Moral Pajak
X
1
“Moral pajak tax morale dapat didefinisikan sebagai motivasi intrinsik
untuk mematuhi dan membayar pajak sehingga berkontribusi secara sukarela
pada
penyediaan barang-barang
publik ”.
Torgler Schneider 2004 yang dikutip
oleh Nur
Cahyonowati 2011:164 :
1. Kebanggaan Nasional
2. Kepercayaan Pada
Pemerintah 3. Kondisi
Ekonomi 4. Sistem
Perpajakan 5. Sanksi
Administrasi dan
Pemeriksaan Pajak
Nur Cahyonowati
2011:165-167. Ordinal
Budaya Pajak
X
2
“Budaya pajak merupakan keseluruhan interaksi
formal dan
informal dalamsuatuinstitusi
yang menghubungkan sistem pajak nasional
denganpraktikhubunganantaraaparaturp ajakdenganwajibpajak,
yang secara
historis tertanam
dalam budaya
nasional, termasuk ketergantungan dan ikatan yang disebabkan oleh interaksi
mereka yang terus menerus”.
Widi Widodo 2010:12 1. Peraturan
Perpajakan 2. Hubungan
Antara Aparatur Pajak
dengan Wajib Pajak
3. Budaya Nasional
Widi Widodo 2010:51-54
Ordinal
Kepatuhan Pajak Y
“Kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan
dimana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan
melaksanakan hak perpajakannya”. Safri Nurmantu yang dikutip oleh Siti
Kurnia Rahayu 2010:138 1. Kepatuhan
wajib pajak
dalam mendaftarkan
diri
2. Kepatuhan untuk
menyetorkan kembali SPT
3. Kepatuhan dalam
penghitungan dan
pembayaran pajak
terutang
4. Kepatuhan dalam
pembayaran tunggakan
Chaizi Nasucha yang dikutip oleh
Siti Kurnia Rahayu
2010:139 Ordinal
Dalam operasionalisasi variabel ini, variabel menggunakan skala ordinal. Definisi skala ordinal menurut Freddy Rangkuti 2007:174 adalah :
“Skala ordinal adalah skala untuk membedakan kategori-kategori dalam satu variabel dengan asumsi ada urutan atau tingkatan. Angka-angka yang
terdapat dalam skala ordinal lebih menunjukkan urutan peringkat ”.
Jadi skala ordinal tidak menunjukkan kuantitas secara absolut dan tidak memberikan petunjuk bahwa interval-interval antara setiap dua angka tersebut
sama.