PENGGUNAAN ANALISIS SIMPULAN DAN SARAN

Komunikasi Udara Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan Juncto Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik .. ..61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan . ... . 75 B. Saran . . . . .77 DAFTAR PUSAKA . . . ... ...79 LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peradaban dunia masa kini dicirikan dengan fenomena kemajuan teknologi informasi dan globalisasi yang hampir berlangsung di semua bidang kehidupan. Seiring semakin aktif dan berkembangnya aktivitas manusia di berbagai belahan dunia, gangguan yang muncul pun semakin bervariasi. Hukum dan teknologi berkembang secara bersamaan, akan tetapi hukum berjalan lebih lambat sedangkan teknologi berjalan lebih cepat, ketidakseimbangan tersebut menyebabkan kejahatan sulit dijangkau oleh hukum. Dewasa ini tidak hanya kejahatan yang muncul, tetapi banyak gangguan- gangguan yang muncul akibat kemajuan teknologi tersebut. Salah satunya gangguan yang cukup besar yaitu penggunaan telepon seluler didalam pesawat terbang. Saat ini masyarakat dengan mudah dapat naik pesawat terbang karena tarifnya yang relatif murah. Selain itu seiring dengan kemajuan teknologi, orang pun dapat berkomunikasi dengan mudah cepat, kapan saja di mana saja dengan adanya telepon seluler. Larangan mengaktifkan telepon seluler dan alat elektronik lain seperti laptop, perangkat personal games, dan lain-lain di dalam pesawat terbang sebenarnya selalu diumumkan saat pesawat akan melakukan lepas landas. Selama penerbangan yang perlu lebih tegas dinyatakan bahwa larangan tersebut sebagai larangan yang berdampak pelanggaran hukum karena kemungkinan bahayanya mengganggu sistem navigasi dan komunikasi penerbangan hingga dapat mengakibatkan kecelakaan pesawat. Menurut peraturan FAA yang berlaku selama ini mengaktifkan telepon seluler selama penerbangan merupakan suatu pelanggaran hukum atau ilegal dan dapat dihukum atas dakwaan membahayakan keselamatan umum. Sebuah telepon seluler ketika sedang diaktifkan tidak hanya mengirim dan menerima sinyal gelombang radio, namun juga meradiasikan daya listrik untuk menjangkau BTS Base Transceiver Station yang berjarak sejauh 35 kilometer. Pada ketinggian 30.000 kaki di angkasa, sebuah Telepon seluler bisa menjangkau ratusan BTS Base Transceiver Station yang berada di bawahnya. Sinyal dari telepon genggam atau telepon seluler dapat berinterferensi dengan sinyal frekuensi komunikasi pesawat hingga mengganggu komunikasi yang mestinya terjalin baik antara pesawat dengan sistem pemantau navigasi penerbangan di darat atau pun dengan sesama pesawat lain yang kemungkinan tengah terbang berdekatan. Akibat dari gangguan sinyal tersebut banyak terjadi kecelakaan pesawat terbang, salah satunya terjadi di Indonesia yaitu pada pesawat Boeing 737-400 milik Garuda Indonesia disebabkan oleh gangguan sinyal telepon seluler, yaitu gangguan atas sistem komunikasi dalam pesawat dan gangguan atas sistem navigasi. Sebuah telepon seluler yang berada di dalam koper dibagasi lupa

Dokumen yang terkait

Perkawinan Dibawah Umur Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Hukum Adat Serta Kompilasi Hukum Islam

6 131 125

Tinjauan Yuridis Pernikahan Siri Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam

3 77 140

Perlindungan Hukum Anak Angkat Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Islam

1 39 137

Tinjauan Hukum Mengenai Alih Fungsi Bangunan Bersejarah Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya JUNCTO Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

1 18 86

Tinjauan hukum Mengenai Penggunaan Alat Pendeteksi Kebohongan (LIe Detector) Pada Proses Pengadilan Pidana Dihubungkan Dengan Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana Juncto Undang - Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan Tr

0 4 1

Tinjauan Hukum Mengenai Alih Fungsi Lahan Pertanian Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan pertanian Pangan Berkelanjutan Juncto Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

1 12 1

Tinjauan Hukum Tentang Efektivitas Pemberlakuan Pidana Terhadap Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak JUNCTO Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

0 10 64

Tinjauan Hukum Mengenai Kekuatan Pembuktian Secara elektronik Dalam Perkara Cyber Crime Dihubungkan Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Juncto Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

1 10 29

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN JASA PERAWATAN PESAWAT TERBANG DIHUBUNGKAN DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN.

0 1 1

Undang undang Nomor 11 Tahun 2008

0 0 38