Penggunaan pupuk majemuk lebih praktis karena hanya dengan satu kali penebaran. Contoh pupuk majemuk antara lain Diamonium Phospat yang
mengandung unsur nitrogen dan fosfor dan NPK majemuk Mutiara.
1.4 Kerangka Pemikiran
Dalam usaha peningkatan hasil tanaman kedelai dibutuhkan upaya yang optimal untuk mendapatkan hasil yang maksimum.
Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh dan berproduksi secara optimal adalah ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup di dalam tanah.
Jika di dalam tanah tidak dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka pemberian pupuk perlu dilakukan untuk memenuhi kekurangan
tersebut. Upaya untuk memenuhi kekurangan tersebut, salah satunya dapat dilakukan dengan cara menerapkan pemupukan melalui pengaturan dosis.
Pemupukan adalah pemberian bahan yang dimaksudkan untuk menyediakan hara bagi tanaman. Umumnya pupuk diberikan dalam bentuk padat atau cair melalui
tanah dan diserap oleh akar tanaman. Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk yang efisien pada dasarnya
adalah memberikan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, yang diberikan melalui cara yang tepat dan pada saat yang tepat sesuai dengan
kebutuhan dan tingkat pertumbuhan tanaman tersebut. Pada penelitian ini menggunakan pupuk NPK majemuk Mutiara yang memiliki kandungan nitrogen
N, fosfor P, dan kalium K yang termasuk dalam unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman.
Unsur hara NPK majemuk merupakan hara yang sangat diperlukan oleh tanaman dalam jumlah besar, di antaranya kedelai. Pada pertanaman kedelai, ada tiga
macam pupuk utama yang dikenal dan biasa digunakan petani yaitu pupuk nitrogen N, fosfat P, dan Kalium K.
Namun dalam penggunaannya oleh petani pupuk tersebut tidak didasari atas ketersediaan hara di dalam tanah dan kebutuhan tanaman, sehingga sering terjadi
ketidak seimbangan hara. Hal ini mengakibatkan usaha pemupukan yang dilakukan tidak efisien dan terjadinya pemborosan dalam penggunaan pupuk.
Pada penelitian ini dicoba beberapa dosis NPK majemuk yakni 100 kgha, 150 kgha, 200 kgha, 250 kgha, 300 kgha. Pemberian dosis tersebut sesuai dengan
kebutuhan dosis rekomendasi kebutuhan tanaman kedelai sebesar 250 kgha. Pemberian pupuk NPK majemuk 16:16:16 diharapkan dapat meningkatkan
ketersediaan unsur hara makro bagi tanaman kedelai di dalam tanah yang jumlahnya masih sangat kurang sehingga dapat berpengaruh pada efisiensi
pemupukan NPK majemuk. Pemupukan dikatakan efisien jika ketersediaan jumlah pupuk NPK majemuk
dalam tanah tencukupi sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh tanaman. Jika jumlah NPK majemuk dalam tanah meningkat maka kebutuhan
tanaman akan pupuk akan tercukupi. Efisiensi pemupukan dapat ditaksir berdasarkan kenaikan bobot kering atau serapan hara terhadap satuan hara yang
ditambahkan dalam pupuk tersebut.
Pemupukan efisien akan meghasilkan hasil kedelai secara maksimal yang dapat dilihat pada variabel bobot kering berangkasan, laju pengisian biji, indeks panen,
efisiensi, dan hasil tanaman.
1.5 Hipotesis