STRUKTUR ORGANISASI BANK MUAMALAT INDONESIA

2. Pembiayaan Jual Beli

a. Murabahah

Murabahah adalah transaksi jual beli dimana pihak bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah dengan margin. 7

b. Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjual belikan belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan secara tangguh sementara pembayaran dilakukan tunai. bank bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual. 8

c. Istishna

Istishna’ adalah transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan. Dalam isthisna pembayarannya dapat dilakukan beberapa kali termin pembayaran. 9

d. Ijarah

Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang danatau jasa antara pemilik objek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas objek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan. Transaksi 7 Adiwarman Karim, Bank Islam PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h. 98. 8 Adiwarman Karim, Bank Islam PT. Raja Grafindo Persada, 2004 h. 99. 9 Ibid. hal. 100 ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan jual beli, tapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya. 10

e. Ijarah Muntahiya Bittamlik

Ijarah Muntahiya Bittamlik adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa. Sifat pemindahan kepemilikan ini pula yang membedakan dengan ijarah biasa. 11

3. Pembiayaan Jasa-Jasa

a. Qardh

Qordh adalah transaksi pinjam-meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.

b. Rahn

Rahn adalah menahan salah satu hak milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah jaminan utang atau gadai. 10 Adiwarman Karim, Bank Islam PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h. 101. 11 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum Tazkia Institute, h. 168.