III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2015 bekerja sama
dengan Taman Satwa Lembah Hijau, didampingi pembimbing lapangan Rasyid Ibransyah, S.K.H, di kandang peraga rusa timor Taman Satwa
Lembah Hijau Bandar Lampung.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan kamera DSLR Canon 1100D, jam tangan Seiko , termometer, lembar kerja. Total individu rusa timor yang ada di
Taman Satwa Lembah Hijau adalah 23 ekor, objek utama yang diamati 4 individu rusa timor yaitu individu jantan dan betina dewasa serta individu
jantan dan betina anakan. Keempat individu rusa timor tersebut sudah mewakili dari jenis kelamin dan tingkatan usia populasi secara keseluruhan
Tabel 3.
Tabel 3. Rusa timor yang menjadi objek penelitian di Taman Satwa Lembah Hijau
Nama Jenis
Kelamin Induk
Tanggal Datang
Asal Kelompok
Usia
Jantan -
18052006 Perhutani
Bandung Dewasa
Betina -
18052006 Perhutani
Bandung Dewasa
A Jantan
α dan β TSLH
Anakan B
Betina α dan β
TSLH Anakan
Keterangan TSLH : Taman Satwa Lembah Hijau
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode scan sampling, yaitu melakukan pencatatan terhadap aktivitas satwa dengan selang waktu tertentu
Robinowitz, 1993. Interval waktu yang digunakan adalah 10 menit dilakukan selama 24 jam pada 3x hari kerja dan 3x hari libur dimulai pada
pukul 08.00 WIB dan berakhir sampai dengan pukul 08.00 WIB hari berikutnya. Paramater yang diamati dalam penelitian ini antara lain :
1. Aktivitas makan yaitu aktivitas yang dilakukan untuk mencari dan
memasukkan makanan ke dalam mulut. 2.
Aktivitas minum yaitu aktivitas yang dilakukan dengan cara menjulurkan lidahnya ke dalam air.
3. Aktivitas istirahat yaitu aktivitas mencari kenyamanan seperti
memamah biak, berbaring, dan berendam. 4.
Aktivitas urinasi yaitu aktivitas keadaan mengeluarkan air seni melalui vesika urinaria.
5. Aktivitas defekasi yaitu aktivitas keadaan mengeluarkan kotoran
melalui anus. 6.
Aktivitas tidur yaitu aktivitas keadaan mulai memejamkan mata dan tidak melakukan aktivitas apapun.
7. Aktivitas eliminatif yaitu aktivitas keadaan melakukan urinasi dan
defekasi Burhanuddin, 2007. Pemberian pakan rusa timor dilakukan setiap hari pada pukul 08.00 WIB
dan pukul 16.00 WIB, pakan yang diberikan adalah bayam, ampas tahu dan lamtoro. Tujuh aktivitas di atas dan lokasi keberadaan rusa timor di
kandang peraga dicatat. Untuk pengamatan pemanfaatan habitat, lokasi keberadaan rusa timor
dilakukan pembagian 9 petak imajinari yang terdiri dari petak: A, B, C, D, E, F, G, H, I Gambar 4 dan 5. Penggunaan 9 petak imajinari ini telah
mewakili kondisi habitat di kandang peraga dan memudahkan peneliti dalam pengambilan data.
Gambar 4. Kandang peraga rusa timor, a: area terbuka, b: area naungan gazebo
Gambar 5. Rancangan petak mikrohabitat Keterangan:
A : Area rumput dan pohon kelapa B : Area kolam air dan gazebo pengunjung
C : Area sedikit rumput D : Area rumput dan pohon melinjo
E : Area rumput dan bangunan terbuka F : Area sedikit rumput dan kolam air
G : Area rumput, vegetasi bambu dan beringin H : Area rumput
I : Area rumput dan bangunan terbuka Gambar 6 Lembah Hijau, 2015.
Dari 9 petak imajinari terdiri dari beberapa kondisi seperti area yang memiliki naungan pada petak B dan G, area yang memiliki rumput dan
sedikit naungan pada petak A, D, E dan I. Untuk petak E dan I terdapat rumah-rumahan di dalam area ini Gambar 6 dan kondisi area selanjutnya
yang memiliki rumput namun tidak ada naungan didalamnya pada petak C, F, dan H.