Perilaku Rusa Timor TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 2. Spesies tumbuhan pakan rusa timor No Nama Lokal Spesies Famili No Nama Lokal Spesies Famili 1 Buah hutan Melodorum latifolium Annonaceae 12 Jukut kikisan Rottboelia sp Gramineae 2 Sempu Dillenia allata Dilleniaceae 13 Rumput hangus Sporoblus sp Gramineae 3 Flagellaria Flagellaria indica Flagellariaceae 14 Rumput merakan Themeda sp Gramineae 4 Rumput gamba Andropogon contortus Gramineae 15 Akasia Acacia auriculiformis Leguminosae 5 Rumput kemuncup Chrysopogon aciculatus Gramineae 16 Beringin Ficus benjamina Moraceae 6 Rumput udang Eragrositis brownii Gramineae 17 Teratai Nymphaea lotus Nymphaeacea 7 Rumput kumpai Hymenachne amplexicaulis Gramineae 18 Kuncup kali Nymphaea violacea Nymphaeaceae 8 Alang-alang Imperata cylindrica Gramineae 19 Rumput lidah ular Oldenlandia diffusa Rubiaceae 9 Rumput tebing Pseudoraphis spinescens Gramineae 20 Gebang Corypha elata Rubiaceae 10 Perumpung Pharagmites karka Gramineae 21 Rumput bolon Equisetum sp Equisetaceae 11 Plikatulum Paspalum conjugatum Gramineae 22 Rumput teki Cyperus rotundus Cyperaceae

F. Status Ekologi Perlindungan

Rusa timor merupakan hewan yang dilindungi dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, pada tanggal 27 Januari 1999, yang mencakup semua jenis dan genus Cervus ke dalam lampiran jenis satwa yang dilindungi. Rusa termasuk hewan dalam kategori terancam punah IUCN dalam daftar Appendix I CITES, sehingga keberadaannya harus dijaga dan tidak dibenarkan melakukan perburuan apalagi memperjualbelikan dagingnya Ibnu, 2008. Untuk menjaga kelestarian populasi rusa maka diperlukan pengelolaan yang baik agar usaha perlindungan dapat tetap berlangsung. Untuk memanfaatkan rusa secara optimal dan berkelanjutan dapat dilakukan melalui penangkaran konservasi ek-situ dengan sistem peternakan Subyaty, 2003. Penangkaran rusa, mempunyai kelebihan karena rusa mudah beradaptasi dengan lingkungan di luar habitat alaminya dan mempunyai reproduksi yang tinggi. Dalam pembangunan penangkaran perlu diperhatikan yaitu komponen habitat yang terdiri dari pakan, air, naungan, dan ruang. Usaha penangkaran dilakukan untuk menghindari kepunahan dan dalam rangka memanfaatkan satwa liar secara optimal berbasis kelestarian, karena dalam