Kondisi Sosial Kondisi Ekonomi
DAFTAR PUSTAKA
Alikodra, H. S. 1988. Dasar-Dasar Pembinaan Margasatwa. Laboratorium
Ekologi Satwaliar JurusanKonservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
. 1990. Pengelolaan Satwa Liar. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Ariestyowati, D. 1999. Analisis Populasi dan Sebaran Spasial Simpai Presbytis melalophos, Raffless, 1821 di Kawasan Hutan Konservasi PT. Musi
Hutan Persada Sumatera Selatan. [Skripsi]. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Arifin, Z. 1991. Studi Populasi dan Perilaku Surili Presbytis aygula di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Skripsi Jurusan Konservasi
Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Atmoko, T. 2010. Struktur Kelompok pada Primata.
http:triatmokonature.wordpress.com. Diunduh pada 22 Februari 2015. Badriah, D.L. 2006. Studi Kepustakaan, Menyusun Kerangka Teoritis, Hipotesis
Penelitian dan Jenis Penelitian. http:www.kopertis4.or.idPagesdata202006kelembagaanstudi_kepu
stakaan_DR5B15D._Dewi.Doc. Diunduh pada 13 Februari 2015.
Bakar, A dan N. M. Suin. 1993. The Potential of Primates in Kerinci Seblat National Park. Research by University Development Project III. Pusat
Penelitian UNAND. Padang. Bangun, T. M., S. S, Mansjoer., dan M. Bismark. 2009. Populasi dan Habitat
Ungko Hylobates agilis di Taman Nasinal Batang Gadis, Sumatera Utara. Jurnal Primatologi Indonesia, Vol. 6, No. 1, Juni 2009, p.19-24.
ISSN: 1410-5373. Pusat Studi Satwa Primata, Institut Pertanian Bogor.
Bennett E, Davies A. 1994. The ecology of Asian colobines. Pp. 129-172 in A. Davies, J. Oates, eds. Colobine Monkeys: Their Ecology, Behaviour and
Evolution. Cambridge, UK: Cambridge University Press. Bismark, M. 1980. Beberapa Aspek Ekologi Lutung Presbytis cristata di Suaka
Marga Satwa Meru Betiri Jawa Timur. Lembaga Penelitian Hutan Departemen Pertanian. Bogor.
.1984. Biologi dan Konservasi Primata Indonesia. Fakultas Pasca Sarjana IPB: Bogor.
. 2009. Biologi Konservasi Bekantan Nasalis larvatus. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor
. 2011. Prosedur Operasi Standar SOP Untuk Survei Keragaman Jenis Pada Kawasan Konservasi. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perubahan Iklim dan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.
Bugiono. 2001. Studi Populasi dan Habitat Simpai Presbytis melalophos di kawasan Hutan Lindung HPHTI PT. Riau Andalan Pulp and Paper,
Propinsi Riau. [Skripsi]. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Carter, T. D., J. E. Hill, dan G. H. H. Tate. 1945. Mammalsof the Pasific World.
The MacMillan Company. New York. Chivers, D. J., J. J. Reamackers and F. D. G. Aldrich-Blake. 1975. Long Term
Observation on Siamang Behavior. Folia Primatol. Pp : 1- 49. Darmawan, A. 2005. Ekologi Hewan.Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Malang. Departemen Kehutanan. 1990. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Dan Ekosistemnya. Jakarta.
Direktorat Jenderal Perlindungan dan Pelestarian Alam. 1982. Pola Pengelolaan Lutung Presbytis di Habitat Alamiahnya di Pulau Lombok Nusa
Tenggara Barat. Direktorat Jendral Perlindungan dan Pelestarian Alam. Departemen Kehutanan. Bogor.
Facrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Kasara. Fitri, R., Rizaldi., dan W. Novarino. 2013. Kepadatan Populasi dan Struktur
Kelompok Simpai Presbytis melalophos serta Jenis Tumbuhan Makanannya di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi HPPB
Universitas Andalas. Jurnal Biologi Universitas Andalas J. Bio. UA 21-Maret 2013 : 25-30 ISSN : 2303-2162.
Iskandar, S. 1988. Perbedaan Tingkah Laku Menurut Katagori Umur dan Seks Pada Individu Kendih Presbytis thomasi di Hutan Ketembe Taman
Nasional Gunung Leuser Aceh Tenggara. Fakultas Biologi Universitas Nasional. Jakarta. Tidak dipublikasikan.