pemberian ekstrak 1000 mgkgBB, kelompok perlakuan keempat terdiri dari lima ekor tikus dengan pemberian ekstrak 1500 mgkgBB, dan
kelompok perlakuan kelima terdiri dari lima ekor tikus dengan diberi ekstrak 2000 mgkgBB. Pemberian ekstrak pada kelompok perlakuan
satu sampai dengan empat adalah tiga kali dalam seminggu. Perlakuan dilakukan selama dua minggu. Pada hari ke
–14, semua hewan percobaan dekapitasi dengan anastesi menggunakan chloroform.
Selanjutnya diproses dengan metode baku histologi, kemudian dilakukan pemeriksaan mikroskopis setelah dilakukan pembuatan
preparat sesuai prosedur. Setiap mencit dibuat preparat ginjal dan tiap preparat dibaca dalam lima lapangan pandang yaitu keempat sudut dan
bagian tengah preparat dengan perbesaran 100× dan 400× dengan
batasan jumlah sel 20 sel tiap lapang pandang. Sasaran yang dibaca adalah perubahan struktur histologis tubulus kontortus proksimal ginjal
mencit karena sel epitel tubulus proksimal peka terhadap anoksia dan mudah hancur karena keracunan akibat kontak dengan bahan-bahan
yang diekskresikan melalui ginjal.
3.8 Analisis data
Data yang diperoleh akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Analisis Deskriptif.
2. Uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui apakah data sudah terdistribusi secara normal atau belum. Uji ini dilakukan apabila jumlah sampel 50. Apabila
data belum terdistribusi secara normal, maka perlu ditranformasikan terlebih dahulu.
3. Uji Efek Perlakuan Apabila data memenuhi syarat terdistribusi normal dan varian data sama
maka, digunakan uji statistik parametrik yaitu One Way Anova. Jika variabel hasil transformasi tidak terdistribusi normal atau varians tetap tidak sama,
maka alternatifnya dipilih uji Kruskal-Wallis. Jika pada uji One Way Anova ataupun Kruskal-Wallis menghasilkan nilai p
0,05, maka dilanjutkan dengan melakukan analisis Least Significant Difference
– test LSD Post Hoc Test untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda secara bermakna.
Gambar 7 . Rancangan Penelitian
Populasi
Sampel
kelompok I 5 ekor
tikus diberikan
akuades 1 ml 3x
seminggu kelompok
II , 5 ekor tikus
ekstrak daun
sambung nyawa 500
mgkgBB 3x
seminggu kelompok
III, 5 ekor tikus
ekstrak daun
sambung nyawa
1000 mgkgBB
3x seminggu
kelompok IV, 5 ekor
tikus ekstrak
daun sambung
nyawa 1500 mgkgBB
3x seminggu
kelompok V, 5 ekor
tikus ekstrak
daun sambung
nyawa 2000 mgkgBB
3x seminggu
Fase Adaptasi 4 –7 hari
Semua tikus diterminasi pada hari keempat belas pemberian ekstrak etanol daun sambung nyawa
Pembuatan preparat histopatologi ginjal tikus
Analisis