Derajat Kejenuhan Kecepatan V dan Waktu Tempuh TT

L. Arus Lalu Lintas Untuk Persimpangan

Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik, pendekat satuan waktu dinyatakan dalam kendjam ; smpjam. Perhitungan arus lalu lintas dilakukan persatuan jam untuk satu atau lebih priode, misalnya didasarkan pada kondisi arus puncak yaitu puncak pagi, siang, dan sore hari. Arus lalu lintas Q untuk setiap gerakan belok kiri QLT, lurus QST, dan belok kanan QRT dalam kendaraan per jam dikonversi menjadi satuan mobil penumpang smp per jam dengan menggunakan ekivalen kendaraan penumpang emp untuk masing-masing pendekat terlindung dan terlawan. Tabel 11 Nilai emp untuk setiap tipe pendekat Jenis kendaraan Emp untuk tipe pendekat Terlindung Terlawan Kendaraan ringan LV 1,0 1,0 Kendaraan Berat HV 1,3 1,3 Sepeda Motor MC 0,2 0,4 Kendaraan tak bermotor UM 0,5 1,0 Sumber MKJI 1997

M. Arus Jenuh Persimpangan

Disebuah persimpangan menunjukkan bahwa ketika lampu hijau mulai menyala, kendaraan membutuhkan waktu beberapa saat untuk mulai bergerak dan melakukan percepatan menuju kecepatan normal, setelah beberapa detik, antrian kendaraan mulai bergerak pada kecepatan yang relative konstan, ini disebut Arus jenuh. MKJI menjelaskan Arus jenuh biasanya dinyatakan sebagai hasil perkalian dari arus jenuh dasar So yaitu arus jenuh pada keadaan standar, dengan faktor penyesuaian F untuk penyimpangan dari kondisi sebenarnya, dari suatu kumpulan kondisi-kondisi ideal yang telah ditetapkan sebelumnya. S = So x Fcs x F SF x F G x FP x F RT x F LT Dimana : So = Arus jenuh dasar Fcs = Faktor penyesuaian ukuran kota, berdasarkan jumlah penduduk Frsu = Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan dan hambatan samping FG = Faktor Kelandaian Jalan Fp = Faktor penyesuaian parkir Flt = Faktor penyesuaian belok kiri Frt = Faktor penyesuaian belok kanan a. Untuk pendekat terlindung arus jenuh dasar ditentukan sebagai fungsi dari lebar pendekat We S o = 600 x We