K. Langkah-Langkah Pembelajaran Menggunakan Model Cooperative
Learning Type Student Teams Achievement Division STAD
Langkah-langkah cooperative learning type STAD ini didasarkan pada langkah-langkah cooperative learning yang terdiri atas enam langkah atau
fase. Fase-fase dalam pembelajaran ini seperti tersajikan dalam tabel berikut: Tabel 2.1. Fase-fase model cooperative learning type STAD
Fase Kegiatan Guru
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi peserta didik Fase 2
Menyajiakanmenyampaikan informasi
Fase 3 Mengorganisasikan peserta
didik dalam kelompok- kelompok belajar
Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut
dan memotivasi peserta didik belajar. Menyajikan informasi kepada peserta
didik dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan.
Menjelaskan kepada peserta didik bagaimana caranya membentuk kelompok
belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4 Membimbing kelompok bekerja
dan belajar Fase 5
Evaluasi Fase 6
Memberikan penghargaan Membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok.
Sumber: Trianto, 2009:71 Selain langkah-langkah yang dikemukakan oleh Trianto, 2009:71 di atas,
terdapat pula komponen-komponen cooperative learning type STAD melalui lima tahapan yang dikembangkan olehIsjoni, 2007: 51 meliputi:1 tahap
penyajian materi, 2 tahap kegiatan kelompok, 3 tahap tes individual, 4 tahap penghitungan skor perkembangan individu, 5 tahap pemberian
penghargaan kelompok.
1
Tahap penyajian materi, yang mana guru memulai dengan
menyampaikan indikator yang harus dicapai hari itu dan memotivasi rasa ingin tahu peserta didik tentang materi yang akan dipelajari, dilanjutkan
dengan memberikan apersepsi dengan tujuan mengingatkan peserta didik terhadap materi prasyarat yang telah dipelajari, agar peserta didik dapat
menghubungkan materi yang kan disajikan dengan pengetahuan yang dimiliki. Mengenai teknik penyajian materi pelajaran dapat dilakukan
secara klasikal ataupun melalui audiovisual,lama presentasi dan berapa kali harus dipresentasikan bergantung pada kekompleksan materi yang
akan dibahas. 2
Tahap kerja kelompok, pada tahap ini setiap peserta didik diberi lembar
tugas sebagai bahan yang akan dipelajaridalam kerja kelompok peserta didik saling berbagi tugas, saling membantu memberikan penyelesaian
agar semua anggota kelompok dapat memahami materi yang dibahas, dan satu lembar dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok. Pada tahap
ini guru berperan sebagai fasilitator dan motivator kegiatan tiap kelompok.
3
Tahap tes individual, yaitu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
belajar telah dicapai, diadakan tes secara individual, mengenai materi yang telah dibahas. Pada penelitian ini tes individual diadakan pada
akhir pertemuan kedua dan ketiga, masing-masing selam 10 menit agar peserta didik dapat menunujukkan apayang telah dipelajari secara
individu ini didata dan diarsipkan, yang akan digunakan pada perhitungan perolehan skor kelompok.
4
Tahap perhitungan skor individu, dihitung berdasarkan skor awal,
dalam penelitian didasarkan pada nilai evaluasi hasil belajar semester I. berdasarkan skor awal setiap peserta didik memiliki kesempatan yang
sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperolehnya. Penghitungan perkembangan
skor individu dimaksudkan agar peserta didik terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya.
Adapun penghitungan skor perkembangan individu pada penelitian ini diambil dari penskoran perkembangan individu yang dikemukakan Isjoni,
2007: 53 seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 2.2. Cara perhitungan skor perkembangan individu
Skor Tes Skor Perkembangan Individu
a. Lebih dari 10 poin dibawah skor
awal b.
10 hingga 1 poin dibawah skor awal c.
Skor awal sampai 10 poin diatasnya d.
Lebih dari 10 poin diatas skor awal e.
Nilai sempurna tidak berdasarkan skor awal
5 10
20 30
30
Sumber : Isjoni, 2007:53
Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing- masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah
anggota kelompok. 5
Tahap pemberian penghargaan kelompok, diberikan berdasarkan
perolehan skor rata-rata yang dikategorikan menjadi kelompok yang baik, kelompok yang hebat dan kelompok super. Adapun kriteria yang
digunakan untuk untuk menentukan pemberian penghargaan terhadap kelompok adalah sebagai berikut: