39 kendaraanpun mesin tidak mampu. Sebab tenaga mesin tidak
tersalurkan sama sekali, kemekanik pemindah tenaga seperti transmisi sampai dengan roda penggerak.
Untuk menelusur tenaga mesin yang lemah tersebut, dapat dipergunakan trouble shooting chart pada gambar 6 berikut ini.
b. Trouble Shooting Chart
Gambar 7. Trouble Shooting Chart Tenaga Mesin Lemah.
T EN A GA M E S I N L E M A H
PERIKSA KONDISI KOPLING DENGAN MENJALANKAN
KENDARAAN DIAKSELERASI BILA SLIP MAKA GANTIPERBAIKI
KOPLINGNYA, BILA BAIK LANJUTKAN BERIKUT INI
P e r i k s a T e k . K o m p r e s i P e r i k s a S i s . P e n g a p i a n
P e r i k s a M e k . K a t u p
U ku r T e k. Ko mp re si P e r i k s a B u n ga Ap i Bu s i
s e c a r a M a n u a l a t a u m e n g g u n a k a n E n g i n e
An a l y s e r Periksa Celah Katup dan
amati kondisi nok untuk OHC dan Coba
Hasilnya
Rendah Baik
Lemah Baik
Tetap Baik
Pemeriksaan Tek. Kompresi, Ikuti prosedur
TS Chart Gambar 3 Tekanan Kompresi, Bukan
Penyebab Tenaga Mesin Lemah
Pemeriksaan selanjutnya Ikuti prosedur TS Chart
Gambar 3 Sistem Pengapian, Bukan
Penyebab Tenaga Mesin Lemah
Bongkar Mekanis- me katup dan Kom-
ponennya: 1.
Camshaft 2.
Timing belt 3.
Valves 4.
Valve Spring 5. Valve Guide
Selesai
40
1.5. Diagnosis Mesin Pincang. a. Diagnosis
Mesin pincang dalam hal ini dimaksudkan terjadinya ketidak seimbangan antar silinder, sehingga mengakibatkan terjadinya
getaran yang berlebihan pada mesin, dan juga berkurang tenaga output mesin. Seharusnya antar silinder tidak boleh sampai terjadi
variasi yang berlebihan, namun karena berbagai penyebab terdapat satu atau lebih silinder yang tidak menhasilkan daya yang seimbang
dengan silinder yang lainnya. Menghadapi kondisi mesin yang demikian, harus diketahui
terlebih dahulu silinder-silinder yang paling lemah. Adapun caranya hidupkan mesin, satu persatu cabut kabel busi dan catat besarnya
rpm mesin. Silinder yang kondisinya baik, saat dicabut kabel businya akan mengakibatkan putaran mesin turun drastis. Sebaliknya pada
silinder yang mengalami kerusakan, saat dicabut kabel businya tidak menyebabkan penurunan putaran mesin. Sehingga apabila dalam
melakukannya menggunakan tachometer, maka akan diperoleh data variasi putaran antar silinder. Sebab kepincangan suatu mesin,
kadang tidak hanya karena kelemahan satu silinder, kadang lebih dari satu silinder.
Berdasarkan data diatas, maka dapat diketahui lokasi atau silinder mesin yang lemah. Kelemahan silinder tersebut kemungkinan
dua macam, kelemahan yang stabil atau terus menerus atau sekali waktu terjadi. Keduanya penyebabnya kemungkinan berbeda.
Apabila kelemahan tersebut stabil, maka perlu diperiksa kondisi kompresinya, dan kondisi businya. Sedangkan apabila terjadi pada
periode tertentu, kemungkinan besar hanya oleh sistem pengapian atau sistem bahan bakar. Atau dengan kata lain, kestabilan
disebabkan oleh kondisi kerusakan yang stabil pula, sedangkan ketidak stabilan juga disebabkan oleh kerusakan yang tidak stabil.
41 Penurunan tekanan kompresi misalnya pada berbagai kondisi relatif
akan tidak berubah, sehingga dampaknya juga akan relatif tetap. Busi yang sudah retak isolatornya akan menyebabkan terjadinya
kebocoran bunga api dibagian dalam, atau pada gap busi kadang tidak terjadi bunga api, sehingga kondisi ini akan menyebabkan
output mesin yang tidak tetap pula. Faktor lain yang kemungkinan menyebabkan adalah,
tahanan kabel busi yang sudah terlalu tinggi. Tahanan kabel busi terdapat standardnya. Apabila berlebihan saat arus tegangan tinggi
akan menggapai saluran masa yang lainnya. Contohnya, pada saat musim hujan, sering terjadi kendaraan kena air sedikit saja sudah
macet. Hal ini disamping karena memang kondisi kabel sudah bocor, juga karena tahanannya sudah terlalu tinggi. Kondisi ini sekali lagi
menyebabkan bunga api tidak kebusi namun mencari saluran massa yang lebih dekat. Kondisi ini akan membaik saat air yang
membasahinya telah mengering. Kondisi permukaan kontak platina yang sudah berlebihan
kotorannya, dapat menyebabkan ketidak stabilan besarnya bunga api pada busi. Kotoran akan menyebabkan besarnya tahanan yang
terjadi, sehingga akan menyebabkan bervariasinya besarnya arus yang mengalir. Arus yang mengalir saat platina me- nutup adalah
arus dari battery melalui lilitan primer coil. Arus ini berfungsi untuk menimbulkan arus induksi pertama sebesar 400 v, yang akan
ditampung oleh kondensator. Sehingga apabila tahanan pada kontak plitina bervariasi, maka arus induksi yang dihasilkan akan bervariasi
pula. Tahanan pada kontak platina semakin besar, arus induksi yang dihasilkan akan berbanding terbalik yaitu mengecil, sehingga bunga
api listrik pada busi semakin kecil. Kondisi tahanan kontak platina ini, menimbulkan kepincangan yang variasinya sulit dilacak. Kadang
terjadi sering kadang jarang. Dan sulitnya lagi gejalanya dapat berubah dari silinder satu ke silinder yang lainnya.
42
b. Trouble Shooting Chart