Diagnosis Kepekatan Gas Buang a. Diagnosis

53

1.1. Diagnosis Kepekatan Gas Buang a. Diagnosis

Semacam ciri penggunaan motor diesel yaitu adanya kandungan asap pada gas buang. Meskipun hal ini seharusnya bukan suatu kebiasaan, dan dapat dilihat sebagai indikator bahwa mesin mengalami suatu permasalahan. Warna asap yang ter- kandung pada gas buang motor diesel dapat dikelompokan menjadi dua yaitu warna putih dan hitam. Kandungan asap pada gas buang, menunjukkan bahwa proses pembakaran yang terjadi terdapat gangguan. Sebab meskipun mesinnya menggunakan motor diesel, gas buang seharusnya dapat bersih sebagaimana yang terjadi pada motor bensin. Asap yang berwarna putih menunjukkan bahwa, temperatur penguapan bahan bakar kurang tinggi, sehingga bahan bakar mengalami proses penguapan setelah melampaui atau men- dekati saat proses pembuangan. Warna putih gas buang tersebut, sebenarnya merupakan bahan bakar yang menguap namun belum sempat terbakar. Permasalahan asap putih berawal dari kurang tingginnya panas penguapan bahan bakar, hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah udara yang dikompresikan pada langkah kompresi. Kurangnya udara dapat disebabkan oleh saringan yang sudah kotor, atau karena adanya bocoran dari ruang bakar. Disamping itu dimungkinkan karena rendahnya tekanan kompresi. Tekanan kompresi yang rendah, menyebabkan tidak tercapainya titik penguapan bahan bakar secara baik. Perlu dicatat apabila tekanan kompresinya sudah terlalu rendah, justru mesin sulit atau tidak dapat dihidupkan sama sekali. Sebab pada motor diesel, terjadinya proses pembakaran didalam silinder kebutuhan panasnya diambil dari panas udara yang dihasilkan dari langkah kompresi. Sehingga kasus warna putih ini, tekanan kompresi masih memungkinkan mesin hidup, hanya panas udara yang dihasilkan tidak mampu menguapkan 54 seluruh bahan bakar yang ada. Sedangkan sebagaian besar bahan bakar menguap setelah terjadi proses pembakaran. Permasalahan yang lain yang diduga menjadi penyebab asap warna putih, adalah permasalahan timing injeksi. Seperti diketahui, pada motor diesel bahan bakar tidak diinjeksikan sekaligus kedalam silinder, namun memerlukan periode waktu tertentu. Lama waktu penginjeksian bahan bakar ini, perlu diperhitungkan agar tidak terjadi penginjeksian bahan bakar sesudah waktu proses pembakaran. Sebab kondisi ini, menyebabkan bahan bakar tersebut hanya menguap dan ikut keluar besama gas buang, dan bentuknya menjadi asap berwarna putih. Dengan demikian permaslahan ini disebabkan oleh timing injeksi yang terlambat. Timing injeksi yang terlalu majupun akan menyebabkan permasalahan yang sama, yaitu terjadinya asap berwarna putih pada gas buang. Timing injeksi yang maju, akan menyebabkan penurunan temperatur kompresi. Hal ini karena panas sebagian diserap oleh bahan bakar yang diijeksikan, akibatnya saat seharusnya bahan bakar dapat terbakar belum dapat terbakar dan waktu pembakaran jadi mundur. Sehingga proses penguapan bahan bakar jadi ter- lambat, sampai dengan katup buang terbuka dan terbawa keluar berupa asap berwarna putih. Dalam kaitannya dengan timing injeksi ini, khusus untuk pompa injeksi jenis individual timing antar silinder dapat bervariasi. Hal ini dapat diketahui adanya penyetelan sudut phasing. Sehingga pada kondisi tertentu dapat terjadi, perbedaan timing antar silinder. Kondisi ini menyebabkan kandungan asap putih pada gas buang, sebagai produk dari silinder tertentu yang tidak tepat timing injeksinya. Sedangkan asap hitam yang terbawa oleh gas buang motor diesel, disebabkan oleh karena campuran yang gemuk. Sehingga 55 permasalahan ini, disebabkan oleh karena jumlah bahan bakar yang dikirim kedalam silinder terlalu banyak. Kondisi ini dapat disebabkan karena kondisi injektor. Injektor pada sistem bahan bakar motor diesel, berfungsi untuk membentuk kabutan bahan bakar yang diinjeksikan kedalam silinder atau ruang bakar. Kondisi kabutan bahan bakar, ditentukan oleh tekanan bahan bakar yang diatur oleh injektor. Tekanan naik akan menghasilkan butiran kabutan bahan bakar yang halus, sebaliknya tekanan yang turun akan menghasilkan butiran kabutan yang kasar. Disamping itu, kondisi ujung injektor atau yang dikenal dengan nozzle sudah mengalami keausan. Baik tekanan yang berkurang maupun keausan nozzle, sama-sama menghasilkan kabutan bahan bakar yang kasar. Kondisi kabutan demikian, akan menyebabkan hambatan proses penguapan. Bahan bakar belum sampai menguap keseluruhan sudah kena temperatur pembakaran yang tinggi, sehingga sisa bahan bakar yang belum menguap akan membentuk karbon yang berwarna hitam yang keluar bersama dengan gas buang. Sehingga semakin kasar butiran pengabutan, akan semakin banyak jumlah karbon yang terkandung dalam gas buang. Kemungkinan yang lainnya, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan terlalu banyak. Kondisi ini menyebabkan terdapat bahan bakar yang tidak mendapatkan oksigen, maka akan terbentuk karbon pada gas buang. Kelebihan bahan bakar tersebut ada beberapa faktor penyebabnya, yaitu karena proses kalibrasi. Beberapa pemilik kedaraan Bus misalnya, menginginkan kendaraannya dapat meningkat tenaganya. Upayanya biasanya saat menyetelkan pompa injeksi minta jumlah bahan bakarnya dinaikkan. Kondisi ini akibatnya asap hitam pada kendaraan tersebut, tidak dapat dihindarkan. Sehingga asap hitam dapat terjadi karena proses kalibrasi pompa injeksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi dilebihkan. Upaya yang 56 lainnya yaitu merubah posisi baut stop maksimum, agar dapat digerakan lebih banyak. Kondisi asap yang berlebihan tersebut diatas, sebenarnya membawa dampak negatip pada kendaraan. Dampak pertama konsumsi bahan bakar boros, namun demikian karena bertambahnya jumlah bahan bakar dilihat dari harga bahan bakar tidak terasa, maka keborosan tersebut diabaikan oleh pemilik kendaraan. Dampak kedua, dengan adanya kandungan produksi karbon pada proses pembakaran, dapat masuk kebelakang ring piston. Kasus ini menyebabkan ring piston dikurangi kebebasan geraknya, yang seharusnya dapat dengan leluasa mengikuti bentuk silinder. Akibatnya gesekan dengan silinder bertambah kuat, sehingga keausan silinder dan ring piston akan semakin cepat. Di samping itu, karena adanya karbon tersebut, dapat terjadi penutupan katup tidak rapat. Akibatnya dapat diduga akan terjadi kebocoran kompresi, dan yang lebih fatal, katup dapat terbakar karenanya. Dampak yang lainnya, dengan adanya kepekatan asap gas buang tersebut disamping merupakan pencemaran udara juga akan mengganggu pemakai jalan yang lainnya. Oleh karena itu, permasalahan kelebihan asap pada gas buang harus diatasi. 57

b. Trouble Shooting Chart