Analisis Hasil Bimbingan dan Konseling Kemasyarakatan terhadap

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

C. Kendala Selama Proses Bimbingan dan Konseling Kemasyarakatan

Terhadap Stereotip Narapidana Narkoba Selama melakukan terapi dengan konseli, konselor mengalami beberapa kendala, diantaranya : 1. Aturan terhadap pengunjung atau tamu di Rutan yang sangat ketat membuat konselor tidak bisa melakukan proses konseling lebih lama dan bebas. Ada beberapa informan yang menjadi tidak terlalu terbuka dengan konselor. Serta aturan dalam setiap kunjung maupun dalam proses konseling Cuma dikasih selama 45 menit. 2. Pada melakukan proses bimbingan dan konseling kemasyakatan ini dengan keterbatasan ruang gerak konseli membuat banyak keinginan konseli yang ditulis itu tidak bisa dilakukan ketika konseli masih berada di Lapas. Jadi konselor dan konseli hanya memfokuskan pada rencana tindakan yang bisa dilakukan saat ini 3. Jadwal kegiatan dalam lapas yang semula menunjang dalam perubahan perilaku konseli, tiba-tiba tidak berjalan sebagaimana mestinya. 4. Observasi maupun wawancara yang dilakukan peneliti hanya bisa sebatas saat bertemu dan menjalankan proses konseling dengan konseli. Karena peneliti tidak bisa mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di dalam lapas. 5. Dokumentasi dari segi video maupun foto konseli yang dirutan tidak ijinkan dari pimpinan dikarnakan membuka identitas konseli digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id serta melanggar kode etik dari rutan maupun bimbingan konseli pada umumnya. 6. Kondisi kesehatan konseli ternyata mempengaruhi terlambatnya dalam proses bimbingan konseling kemasyarakatan. Karena saat konseli merasa sakit sedikit, konseli tidak pingin melanjutkan proses maupun treatment yang sudah dijadwalkan dari konselor tersbut. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 116

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis proses dan hasil pelaksanaan bimbingan dan konseling kemasyarakatan terhadap stereotip narapidana narkoba di rutan kelas I Medaeng Surabaya, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Bimbingan dan konseling kemasyarakatan yang dilakukan di rutan kelas I Medaeng Surabaya tersebut menggunakan proses konseling dengan teknik gabungan Eclectic Konseling yaitu teknik konseling dimana konselor maupun konseli sendiri harus berperan aktif dalam proses konseling kemasayarakatan dengan cara konseli harus mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi oleh konseli dan konselor memberikan kata- kata motivasi, ataupun ungkapan yang bisa konseli khusus narapidana kembali sadar dan merenungkan kembali pikiran dari narapidana tersebut. Serta konseling behavioral yang menggunakan teknik pembentukan perilaku model, kontrak perilaku dan pengkondisian aversi yang bisa mengubah perilaku maupun tindakan yang salah menjadi perilaku yang baik maupun tindakan yang baik juga. Dengan diadakan proses bimbingan dan konseling kemasyarakatan ini, konselor bisa membantu untuk menyelesaikan masalahnya terutama masalah yang pernah dilakukan oleh narapidana yang terpidana narkoba. Masalah-masalah yang dialami konseli pada di rutan yaitu masih adanya berperilaku nagatif, kurang kesadaran bahwa konseli melakukan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kesalahan serta masih pengaruhnya dari lingkungan khususnya di rutan yang bekeinginan menggunakan narkoba lagi dan kurang percaya diri jika kembali kepada masyarakat bahwa konseli sudah berubah. Konselor membantu klien untuk menyelesaikan permasalahan dari segi kesadaran bahwa melakukan pengguna obat terlarang memang salah, mengubah perilaku negatif menjadi positif dan membangun kepercaya diri bahwa bisa berubah pada saat kembali kepada masyarakat dan memberikan suatu kegiatan di rutan dari aspek sosial maupun religius. Konselor juga memberikan motivasi dengan memberikan suatu nasehat- nasehat, semangat untuk hidup sebagai masyarakat yang baik dan sejahtera, maupun memberikan sebuah motivasi dalam video yang bisa menyadarkan bahwa menggunakan obat terlarang memang merusak masa depan manusia. 2. Hasil dari proses konseling dengan teknik konseling gabungan Eclectic Konseling dan konseling behavioral kepada narapidana narkoba ini cukup membawa perubahan meskipun tidak sempurna 90. Hal ini dapat dilihat dari hasil follow up yang dilakukan konselor bersama konseli dan informan lainnya, yang mana dari beberapa perilaku yang ditunjukkan konseli sesudah menjalani proses konseling dan treatment mengalami perubahan kearah yang lebih baik, seperti : perubahan konseli yang berusaha selalu lebih tenang dalam bersikap dan berbicara, berani menolak ajakan teman-temannya untuk memakai narkoba lagi, religiusitas konseli juga meningkat, percaya diri bahwa bisa berubah dan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mampu tidak melakukan lagi pada saat kembali kepada masyarakat secara baik

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi konselor Bagi yang melakukan proses bimbingan konseling kemasyarakatan terhadap stereotip narapidana narkoba di Rutan Medaeng hendaknya dipertahankan dan alangkah baiknya jika konselor lebih banyak menambah ilmu pengetahuan dengan banyak membaca buku dan mencari banyak pengalaman konseling sehingga dalam melakukan proses bimbingan dan konseling mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. 2. Bagi konseli Tetap semangat untuk hidup dan semangat dalam mejalani hukuman yang bisa mengubah perilaku negatif menjadi positif dan juga mempertahan keniatan dalam tidaknya menggunakan narkoba. Adapun juga harus mengurangi untuk bergaul dengan teman-teman yang membawa dampak buruk bagi konseli sangat penting. Karena dalam usia konseli yang masih kepengaruh dari teman dan lingkungan sanagt kuat. 3. Bagi orangtua Keluarga adalah pilar yang sangat menentukan pribadi dan perkembangan anak terutama ayah dan ibu, sesibuk apapun pekerjaan seberapa pentingnya pekerjaan sebaiknya agar orang tua menyempatkan