Ciri-ciri Masa Remaja REMAJA AKHIR

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id b. Tahapan yang kedua adalah remaja madya, di mana tugas perkembangan yang utama adalah mencapai kemandirian dan otonomi dari orang tua, terlibat dalam perluasan hubungan dengan kelompok baya dan mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan; dan belajar menangani hubungan heteroseksual, pacaran dan masalah seksualitas. c. Tahapan yang ketiga adalah remaja akhir, di mana tugas perkembangan utama bagi individu adalah mencapai kemandirian seperti yang dicapai pada remaja madya, namun berfokus pada persiapan diri untuk benar- benar terlepas dari orang tua, membentuk pribadi yang bertanggung jawab, mempersiapkan karir ekonomi, dan membentuk ideologi pribadi yang di dalamnya juga meliputi penerimaan terhadap nilai dan sistem etik. 61 Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meningkatkan sikap dan perilaku kekindividu-kindividuan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan remaja menurut Hurlock dalam buku Muhammad Ali adalah sebagai berikut: a. Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif. 61 Ibid., h. 209 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. c. Mencapai suatu hubungan dan pergaulan yang lebih matang antara lawan jenis yang sebaya. d. Dapat menjalankan peran sosial maskulin dan feminin. Peran sosial yang dimaksud di sini adalah seperti yang diharapkan masyarakat, dan bergeser sesuai dengan peralihan zaman. e. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab. f. Mempersiapkan diri untuk memiliki karier atau pekerjaan yang mempunyai konsekuensi ekonomi dan finansial. g. Mempersiapkan perkawinan dan membentuk keluarga. h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku sesuai dengan norma yang ada di masyarakat. 62 Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tugas- tugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam menyikapi lingkungan di sekitarnya. Perubahan yang terjadi pada fisik maupun psikologisnya menuntuk individu untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan dan tantangan hidup yang ada dihadapannya. 62 Ali, Muhammad Asrori, Muhammad, Psikologi Remaja, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, h. 10 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

D. Peran Konseling Sebaya Dalam Penyesuaian Diri Remaja Akhir

Menurut Gunadarsa, pada dasarnya penelitian luas mengenai proses penyesuaian itu terbentuk sesuai dengan hubungan individu dengan lingkungan sosialnya, yang dituntut dari individu tidak hanya mengubah kelakuannya dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhan dirinya dari dalam dan keadaan di luar, dalam lingkungan tempat ia hidup, tetapi ia juga dituntut untuk menyesuaikan diri dengan adanya orang lain dan macam-macam kegiatan mereka. Maka, orang yang ingin menjadi anggota kelompok, ia berada dalam posisi dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kelompok itu. 63 Dengan adanya perkembangan sosial, individu dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebaya maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Dalam proses belajar, kematangan perkembangan sosial ini dapat dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas-tugas kelompok, baik yang membutuhkan tenaga fisik seperti, membersihkan pondok, kamar, kamar mandi, maupun tugas yang membutuhkan pikiran mengaji, pengajian, dan lain-lain. 64 Konseling sebaya adalah program bimbingan yang dilakukan oleh individu terhadap individu yang lainnya. Orang yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh konselor. Individu yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu 63 Alex Sobur, Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia, 2009, h. 530-531 64 Samsyul Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak Remaja, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 180-181