digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
D. Peran Konseling Sebaya Dalam Penyesuaian Diri Remaja Akhir
Menurut Gunadarsa, pada dasarnya penelitian luas mengenai proses penyesuaian itu terbentuk sesuai dengan hubungan individu dengan
lingkungan sosialnya, yang dituntut dari individu tidak hanya mengubah kelakuannya dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhan dirinya dari dalam dan
keadaan di luar, dalam lingkungan tempat ia hidup, tetapi ia juga dituntut untuk menyesuaikan diri dengan adanya orang lain dan macam-macam
kegiatan mereka. Maka, orang yang ingin menjadi anggota kelompok, ia berada dalam posisi dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kelompok itu.
63
Dengan adanya perkembangan sosial, individu dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebaya maupun dengan lingkungan
masyarakat sekitarnya. Dalam proses belajar, kematangan perkembangan sosial ini dapat dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas-tugas
kelompok, baik yang membutuhkan tenaga fisik seperti, membersihkan pondok, kamar, kamar mandi, maupun tugas yang membutuhkan pikiran
mengaji, pengajian, dan lain-lain.
64
Konseling sebaya adalah program bimbingan yang dilakukan oleh individu terhadap individu yang lainnya. Orang yang menjadi pembimbing
sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh konselor. Individu yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu
63
Alex Sobur, Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia, 2009, h. 530-531
64
Samsyul Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak Remaja, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 180-181
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
individu lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, baik akademik maupun non-akademik. Di samping itu dia juga berfungsi sebagai mediator
yang membantu konselor dengan cara memberikan informasi tentang kondisi, perkembangan, atau masalah individu yang perlu mendapat layanan bantuan
bimbingan atau konseling.
65
Di mana tugas perkembangan utama bagi individu yang mencapai masa remaja akhir adalah mencapai kemandirian seperti yang dicapai pada remaja
madya, namun berfokus pada persiapan diri untuk benar-benar terlepas dari orang tua, membentuk pribadi yang bertanggung jawab, mempersiapkan karir
ekonomi, dan membentuk ideologi pribadi yang di dalamnya juga meliputi penerimaan terhadap nilai dan sistem etik.
66
Hal tersebut bukanlah perkara yang mudah dilalui oleh remaja akhir terlebih harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru yang terlepas dari
orang tua. Dalam hal ini peran konseling sebaya sangatlah penting sehingga dengan layanan konseling sebaya atau teman sebaya tersebut diharapkan
individu-individu yang memiliki kesulitan dalam beradaptasi dapat mengatasi kesulitan tersebut dan bisa merasa nyaman baik dalam lingkungan baru
mereka. Selain itu juga bisa belajar tentang sikap dan kebiasaan dalam bekerja
65
Suwarjo, “Konseling Teman Sebaya Peer Counseling untuk Mengembangkan Resiliensi
Remaja,” Makalah Disampaikan dalam Seminar Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP UNY, 29 Februari 2008
66
Hurlock. E. B, Psikologi Perkembangan Suatu Pensekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta: Erlangga, 2006, h. 207-209
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
sama, saling menghormati, bertenggang rasa, dan bertanggung jawab di lingkungan pesantren.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
75
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang digunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan dengan
menggunakan metode ilmiah.
1
Karena itu metode ini membahas teoretik berbagai metode yang digunakan. Penggunaan metode penelitian merupakan hal yang urgen
dalam penelitian ilmiah sebab dengan metode dapat mempermudah proses pengumpulan data, dan juga dapat mempermudah menentukan berhasil tidaknya
suatu tujuan penelitian serta dapat menumbuhkan kualitas dari hasil penelitian. Atas dasar pengertian di atas, maka dalam hal ini akan dibahas beberapa hal
yang berhubungan dengan metodologi penelitian sebagai landasan konseptual. Adapun metode yang diperlukan adalah sebagai berikut:
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
2
Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, atau kepercayaan orang yang
diteliti, kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka. Penelitian kualitatif
1
Prof. Dr. Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Roke Sarasin, 2000, h. 5
2
Lext J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005, h.3