Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Keunggulan dan kecanggihan teknologi informasi secara langsung mampu menggeser bahkan merubah
sistem pola hidup manusia. Dalam perkembangannya teknologi informasi mampu memicu gejala gejala sosial yang
dapat dikatakan baru. Gejala tersebut antara lain, jarak dan waktu bukan lagi kendala yang utama, munculnya
sistem pembelian dengan cara online, dan gejala yang sering terjadi
adalah perubahan
dalam bidang
hukum, perundangan dan nilai-nilai budaya.
Sebagai dampak berkembangnya suatu organisasi dan
teknologi, menyebabkan
pekerjaan manajemen
pendidikan semakin kompleks. Para pengambil keputusan harus dapat merespon perubahan-perubahan yang terjadi
secara cepat, tepat dan dapat mengantisipasi berbagai tekanan dari berbagai arah yang berkaitan dengan kegiatan
organisasi. Oleh karena itu, keputusan keputusan yang diambil harus mempertimbangkan dampak dari keputusan
keputusan tersebut baik dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Berdasarkan alasan alasan tersebut, maka
para pimpinan sebaiknya mengacu pada data dan informasi yang baik, sehingga keputusan keputusan yang diambil
sesuai dengan tujuan organisasi McLeod, 1983.
Data dan Informasi yang baik, tidak hanya harus akurat, valid dan mencukupi, tetapi juga harus tepat waktu
pada saat dibutuhkan sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan. Harus diakui bahwa kualitas data dan informasi
yang dipakai dalam perencanaan pendidikan khususnya di SMK N 1 Wonosobo, masih belum memadai, terbatas,
lambat dan bahkan masih merupakan data perkiraan yang kurang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya. Masalah
masalah tersebut mungkin disebabkan oleh. 1.1.1
Belum adanya sistem khusus yang memfokuskan pada pengembangan dan pengelolaan SI, yang senantiasa
melakukan validasi data dan informasi tentang akademika SMK N 1 Wonosobo.
1.1.2 Belum diberdayakannya SI yang terintegrasi sebagai
sumber data dan informasi utama, sehingga data yang diperoleh dan informasi yang dihasilkan tidak akurat
dan sering terlambat. 1.1.3
Kurangnya sumberdaya manusia yang mempunyai kemampuan dan minat yang cukup pada bidang
pengelolaan data dan informasi, pada tiap level manajemen
Berdasarkan masalah masalah riil diatas maka sangat tepat apabila SMK N 1 Wonosobo segera
membangun Sistem Informasi yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan data dan informasi, baik untuk
intern SMK N 1 Wonosobo, Dinas Pendidikan, sekolah sekolah kejuruan yang lain maupun masyarakat luas.
Dalam penggunaan teknologi informasi yang akan dikembangkan hendaknya mengacu pada teknologi yang
tersedia di pasaran, namum dapat memenuhi tuntutan teknologi terkini yang mempunyai umur ekonomis yang
relatif cukup panjang. Untuk itu, Matthews 1976 menyarankan penggunaan komputer digital modern yang
mampu mengolah dan menyajikan data secara cepat dan akurat. Khusus di bidang pendidikan, Baines 2000
meyakini bahwa penggunaan teknologi informasi yang berbasis
computer mampu
mengoptimalkan fungsi
manajemen untuk menghasilkan keputusan keputusan yang tepat.
Pada level sekolah, SI diharapkan akan dapat mendukung kegiatan-kegiatan para kepala sekolah dan
guru dengan informasi yang valid untuk meningkatkan kinerja sekolah. Secara khusus, kepala sekolah bisa
menggunakan data
dan informasi
dari SI
untuk kepentingan evaluasi keberhasilan sekolah dibandingkan
dengan keberhasilan sekolah lain. Sedangkan guru bisa menggunakan data dan informasi untuk memilih strategi
strategi pengajaran yang dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa. Udo 1997 menambahkan bahwa SI juga bisa
dipakai oleh para guru untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan materi materi pengajaran baru dan teknik
teknik mengajar terkini yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Menurut Laudon dan Laudon 1996, Information System IS atau Sistem Informasi SI merupakan sistem
terintegrasi, yang
memfokuskan diri
pada proses
pembuatan keputusan dengan dukungan informasi yang berkualitas. Lebih luas Kennevan sebagaimana yang di tulis
oleh McLeod 1983 mengartikan SI sebagai berikut: Sistem
informasi adalah
sebuah metoda
yang terorganisasi yang mengolah dan menyajikan data dan
informasi tentang masa lalu, saat ini dan proyeksi masa depan baik berkaitan dengan kegiatan
internal oraganisasi maupun informasi keadaan yang berasal
dari luar organisasi. SI harus dapat mendukung perencanaan,
pengendalian dan
fungsi-fungsi operasinal dari suatu organisasi dengan cara mengolah
data dan informasi dimaksud secara tepat dalam rangka mengarahkan proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan definisi di atas, SI harus dilembagakan supaya dapat mencapai kinerja yang efektif dan efisien.
Sementara itu, informasi yang diberikan kepada para pengambil keputusan harus dapat memberikan dukungan
kepada mereka untuk menilai posisi diri organisasinya. Yang lebih penting dari karakteristik SI modern adalah
kemampuan untuk menyajikan informasi saat ini dan prediksi masa depan, berkenaan dengan kondisi internal
dan ekternal organisasi, yang biasanya tidak mungkin tersedia sebelum era komputerisasi. Dalam hal ini, SI harus
merupakan sebuah sistem yang luas dan menyeluruh yang
melibatkan semua fungsi-fungsi manajemen. Sistem ini harus senantiasa dapat beroperasi untuk menyediakan
informasi secara terus menerus kepada manajemen, sehingga keputusan yang diambil tepat sasaran.
Yang harus diantisipasi dalam pengembangan SI adalah pengidentifikasian dari masalah-masalah, adanya
kebutuhan informasi yang berbeda pada setiap level organisasi
dan kemungkinan
adanya perbedaan
penggunaan suatu informasi oleh level level organisasi tersebut Donovan dan Jackson, 1991. Untuk itu, lebih
bijaksana apabila pengembangan SI didasarkan pada pengembangan sistim informasi yang berbasis komputer
yang didukung
oleh elemen-elemen
terkait dalam
organisasi, yang di dalamnya menyangkut personel dan prosedur SI Kroenke and Hatch 1994. Lebih jauh Laudon
and Laudon 2001 menyarankan agar SI sebaiknya berupa suatu perangkat dari komponen komponen yang saling
menunjang, sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan manajemen.
Menurut George R. Terry sebagaimana dikutip oleh Yayat M. Herujito, fungsi pimpinan itu pada hakikatnya
adalah : 1 merencanakan, 2 mengatur pelaksanaan, dan 3 mengendalikan. Dari ketiga fungsi pokok ini kemudian
dapat dijabarkan lebih lanjut, khususnya yang menyangkut fungsi mengatur pelaksanaan. Mengatur pelaksanaan di
sini ada kaitannya dengan fungsi perencanaan. Setelah rencana ditetapkan dengan baik, maka rencana harus
dapat dilaksanakan. Pelaksana rencana adalah para bawahan anggota organisasi yang bersangkutan, tetapi yang
mengatur pelaksanaan agar dapat berjalan dengan baik itu adalah pimpinan. Jadi pimpinan mengatur pelaksanaan
kegiatan. Adapun macamnya pengaturan pelaksanaan tersebut beraneka ragam, misalnya berupa kegiatan
pengorganisasian organizing,
pengarahandirecting, pengkoordinasian coordinating, pengambilan keputusan
decision making, dan lain sebagainya. Sedangkan mengenai fungsi pengendalian controlling pada hakikatnya
dimaksudkan untuk mengendalikan agar pelaksanaan kegiatan senantiasa sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Management information system MIS merupakan
jaringan informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan dalam rangka mempermudah dan memperlancar tugas-tugas
perencanaan, tugas-tugas pengaturan pelaksanaan dan tugas-tugas pengendalian. Tetapi dalam kesempatan ini
terutama management information system tersebut ditunjuk untuk
mempermudah pimpinan
dalam pengambilan
keputusan. Dengan demikian, management information system
dibutuhkan oleh pimpinan dalam rangka mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi dalam organisasinya.
Peneliti memilih SMK N 1 Wonosobo sebagai lokasi penelitian didasari dengan berbagai macam pertimbangan,
antara lain: 1 SMK N 1 Wonosobo merupakan salah satu
lembaga pendidikan yang ada di Wonosobo yang sudah mulai mengkaji dan menerapkan secara optimal terkait
pengembangan akademik
melalui penerapan
sistem informasi manajemen SIM; 2 SMK N 1 Wonosobo
merupakan sekolah unggulan bila dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang ada di kabupaten Wonosobo; 3 SMK
N 1 Wonosobo sistem informasinya sudah berbasis komputer yang salah satu prestasi dari SMK N 1 Wonosobo
adalah menjadi pusat layanan TIK di kabupaten Wonosobo sehingga segala kegiatan yang berhubungan dengan IT pasti
dilaksanakan di SMK N 1 Wonosobo; 4 SMK N 1 Wonosobo sedang mempersiapkan diri untuk menjadi
Sekolah Berstandart Internasional SBI yang sistem pembelajarannya berbasis komputer.
Sehingga sedikit dari gambaran di atas, maka penulis perlu
melakukan penelitian
lebih lanjut
terhadap pengembangan Sistem Informasi Manajemen SIM sekolah
di SMK N 1 Wonosobo.
1.2 Rumusan Masalah