Analisis Modul 1 Analisis Modul 2

31 Gambar 4 Perbandingan Miskonsepsi Siswa Sebelum dan Sesudah Pemberian Modul Analisis dari hasil penelitian setiap modul akan dijelaskan pada pembahasan berikut ini:

a. Analisis Modul 1

Modul 1 berisi materi tentang perkalian bilangan pangkat bentuk × . Berdasarkan hasil pretest yang dilakukan, ada sebanyak 26 siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi ini, jika dibuat persentase ada 59,09 siswa yang mengalami miskonsepsi. Siswa banyak yang melakukan kesalahan dengan mengkalikan pangkat dengan pangkat sehingga pada soal 6 × 4 , siswa yang mengalami miskonsepsi menjawab 24 , ada 12 siswa yang menjawab demikian. Pada soal 5 4 × 4 ada sebanyak 5 siswa yang menjawab 5 16 . Modul diberikan kepada 26 siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi perkalian bilangan pangkat, setelah dilakukan posttest siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi ini berkurang menjadi 8 orang atau 18,18. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi ini berkurang 40,91. Kesalahan yang masih terjadi setelah pemberian modul adalah siswa masih melakukan kesalahan yang sama yaitu mengkalikan pangkat dengan pangkat pada soal perkalian bilangan pangkat. Ada lima siswa yang menjumlahkan koefisien, contohnya pada soal 5 4 × 4 siswa menjawab 6 8 . Pada materi perkalian bilangan pangkat miskonsepsi siswa memang sudah berkurang 10 20 30 40 50 Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5 Modul 6 Modul 7 Sebelum Sesudah 32 namun masih ada siswa yang masih mengalami miskonsepsi pada materi tersebut.

b. Analisis Modul 2

Modul 2 merupakan modul tentang materi pembagian bilangan pangkat, yaitu bentuk : . Miskonsepsi siswa yang sering terjadi pada pembagian bilangan berpangkat adalah siswa membagi pangkat dengan pangkat. Berdasarkan hasil pretest siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi ini sebanyak 37 siswa atau 84,09 dari 44 siswa mengalami miskonsepsi pada materi ini. Berdasarkan hasil pretest kesalahan yang sering dilakukan siswa adalah membagi pangkat dengan pangkat serta membagi bilangan pokok dengan bilangan pokok. Contoh kesalahan yang dilakukan siswa yaitu pada soal 10 : 2 siswa yang mengalami miskonsepsi menjawab 5 , dan pada soal 8 12 : 2 3 siswa yang salah menjawab 4 4 , sedangkan pada soal 5 7 : 5 4 siswa yang menjawab salah yaitu dengan membagi bilangan pokok dengan bilangan pokok sehingga siswa menjawab 1. Modul diberikan kepada siswa sebagai perlakuan dari hasil pretest kemudian dilakukan posttest untuk mengetahui sejauh mana efektivitas modul yang diberikan. Berdasarkan hasil posttest dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi menurun yaitu sebelum diberikan modul siswa yang mengalami miskonsepsi ada sebanyak 37 siswa dan setelah diberikan modul siswa yang mengalami miskonsepsi terhadap materi pembagian bilangan pangkat menurun menjadi 7 siswa atau 15,91. Berdasarkan data tersebut jika dihitung menggunakan persentase, penurunan jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi mencapai 68,18.

c. Analisis Modul 3