Analisis Modul 3 Analisis Modul 4

32 namun masih ada siswa yang masih mengalami miskonsepsi pada materi tersebut.

b. Analisis Modul 2

Modul 2 merupakan modul tentang materi pembagian bilangan pangkat, yaitu bentuk : . Miskonsepsi siswa yang sering terjadi pada pembagian bilangan berpangkat adalah siswa membagi pangkat dengan pangkat. Berdasarkan hasil pretest siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi ini sebanyak 37 siswa atau 84,09 dari 44 siswa mengalami miskonsepsi pada materi ini. Berdasarkan hasil pretest kesalahan yang sering dilakukan siswa adalah membagi pangkat dengan pangkat serta membagi bilangan pokok dengan bilangan pokok. Contoh kesalahan yang dilakukan siswa yaitu pada soal 10 : 2 siswa yang mengalami miskonsepsi menjawab 5 , dan pada soal 8 12 : 2 3 siswa yang salah menjawab 4 4 , sedangkan pada soal 5 7 : 5 4 siswa yang menjawab salah yaitu dengan membagi bilangan pokok dengan bilangan pokok sehingga siswa menjawab 1. Modul diberikan kepada siswa sebagai perlakuan dari hasil pretest kemudian dilakukan posttest untuk mengetahui sejauh mana efektivitas modul yang diberikan. Berdasarkan hasil posttest dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi menurun yaitu sebelum diberikan modul siswa yang mengalami miskonsepsi ada sebanyak 37 siswa dan setelah diberikan modul siswa yang mengalami miskonsepsi terhadap materi pembagian bilangan pangkat menurun menjadi 7 siswa atau 15,91. Berdasarkan data tersebut jika dihitung menggunakan persentase, penurunan jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi mencapai 68,18.

c. Analisis Modul 3

Modul 3 adalah modul tentang perkalian pangkat yaitu bentuk . Berdasarkan hasil pretest kesalahan yang dilakukan siswa adalah menjumlahkan pangkat dan siswa kurang memahami soal yang menggunakan tanda kurung. Siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi perkalian pangkat ini ada sebanyak 35 33 siswa atau 79,55 dari 44 siswa mengalami miskonsepsi pada materi ini. Contoh kesalahan yang dialami siswa adalah pada soal 4 3 siswa menjawab 8 dan pada soal 3 5 3 siswa tidak memperhatikan tanda kurung sehingga pangkat 3 tersebut hanya dipakai pada 5 sehingga banyak siswa yang menjawab 3 5 3 = 3 15 . Kesalahan ini dilakukan siswa pada saat sebelum pemberian modul dan sesudahnya, sehingga berdasarkan hasil posttest jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi perkalian pangkat ini tidak berkurang namun jumlahnya sama meskipun kesalahan tersebut dilakukan oleh siswa yang berbeda. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi setelah pemberian modul tetap yaitu sebanyak 35 siswa atau 79,55.

d. Analisis Modul 4

Modul 4 berisi tentang materi perkalian bentuk pangkat yaitu bentuk × . Pada bentuk tersebut kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa adalah mengalikan bilangan pokok dengan bilangan pokok dan selanjutnya menjumlahkan pangkat dengan pangkat, sehingga kesalahan yang sering dilakukan siswa adalah mengerjakan dengan bentuk sebagai berikut × + . Berdasarkan hasil pretest jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi perkalian bentuk pangkat ini sebanyak 17 siswa atau 38,64. Kesalahan yang dilakukan siswa contohnya adalah pada soal 4 3 × 5 2 siswa menjawab 20 5 , pada soal 9 2 × 3 3 siswa menjawab 27 5 , soal 2 3 × 2 2 siswa menjawab 4 5 , dan pada soal 3 5 × 3 2 siswa menjawab 9 7 . Setelah diberikan modul tentang perkalian bentuk pangkat tersebut miskonsepsi siswa pada materi perkalian bentuk pangkat menjadi berkurang, jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi hanya 13 siswa atau 29,55. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang mengalami miskonsepsi berkurang 9,09. 34

e. Analisis Modul 5