Pemahan baru tentang belajar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Belajar berdasarkan sumber tidak meniadakan peranan guru. Juga tidak berarti bahwa guru dapat duduk bermalas-malasan dan membiarkan murid belajar di perpustakaan atau laboratorium. Guru itu terlibat dalam setiap langkah proses belajar, dari perancanaan, penentuan dan pengumpulan sumber-sumber informasi, memberi motifasi, memberi bantuan apabila diperlukan dan bila dirasanya perlu memperbaiki kesalahan. Gurulah yang mengusahakan adanya keseimbangan antar waktu untuk belajar sendiri, bekerja dalam kelompok dan berdiskusi dan memberikan informasi dan penjelasan secara langsung dengan metode ceramah. Jadi tujuan pelajaran serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh murid dalam metode belajar ini banyak dipengaruhi oleh guru juga 23 . Pelaksanaannya guru harus kerja sama dengan ahli perpustakaan yang lebih mengenal sumber-sumber bacaan yang ada. Ada kalanya diperlukan alat pelajaran berupa grafik atau gambar untuk menjelaskan konsep tertentu. Untuk itu diperlukan orang yang ahli dalam pembuatan alat peraga sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Kerja sama juga diperlukan dengan guru-guru laian yang mempunyai keahlian dan pengalaman masing-masing didalam dan diluar sekolah. Kerja-sama yang erat antara guru-guru terdapat dalam team teaching, dalam kelompok atau team guru dapat saling bertukar pengalaman, saling membantu dalam kesulitan pendidikan. 4. Pelaksanaannya “ Resource – based learning “ adalah cara belajar yang bermacam-macam bentuk dan segi-seginya. Metode ini dapat singkat atau panjang, berlangsung selama satu jam pelajaran atau satu setengah semester dengan pertemuan dua kali seminggu selama satu atau dua jam, dapat di arahkan oleh guru atau berpusat pada kegiatan murid, dapat mengenai satu mata pelajaran tertentu atau melibatkan berbagai disiplin, dapat bersifat individual atau klasikal, dapat menggunakan alat audio visual yang di amati secara individual atau di perlihatkan kepada seluruh kelas 24 . Metode ini tampaknya sebagai suatu yang terdiri atas berbagai komponen yang meliputi pengajaran langsung oleh guru, penggunaan buku pelajaran biasa, latihan-latihan formal, maupun kegiatan 23 model pembelajaran Resource Based Learning diakses dari http: dellyharyani.blogspot.com?m=1 diakses pada tanggal 11 desember 2014 24 Ibid, diakses pada tanggal 11 desember 2014 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id penelitian, pencarian bahan dari berbagai sumber, latihan memecahkan soal dan penggunaan alat-alat audio visual. Metode ini dapat pula didasarkan atas penelitian, pengajar proyek, pengajaran unit yang terintegrasi, pendekatan inter displiner, pelajaran individual dan pengajaran aktif. Yang penting ialah bahwa setiap metode yang digunakan bertalian dengan tujuan yang ingin di capai. Tujuan untuk mendidik anak agar sanggup memecahkan masalah memerlukan metode yang lain bila tujuannya mengumpulkan informasi. Jika dalam belajar berdasarkan sumber diutamkan tujuan untuk mendidik murid menjadi seorang yang sanggup belajar dan meneliti sendiri, maka ia harus dilatih untuk menghadapi masalah-masalah yang terbuka bagi jawaban- jawaban yang harus diselidiki kebenarannya berdasarkan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, baik dari penelitian perpustakaan, eksperimen dalam laboratoriun, maupun sumber-sumber lain 25 . “ Resource – based learning “ tidak hanya sesuai bagi pelajaran ilmu social, akan tetapi juga bagi ilmu pengetahuan alam. Pada hakekatnya setiap mata pelajaran dapat mempunyai komponen yang bertalian dengan sumber tertentu. Dalam pelaksanaan cara belajar ini perlu diperhatikan hal-hal berikut : 1.Pengetahuan yang ada Ini mengenai pengetahuan guru tetang latar belakang murid dan pengetahuan murid tentang bahan pelajaran. 2.Tujuan pelajar Guru harus merumuskan dengan jelas tujuan apa yang ingin dicapai dengan pelajaran itu. Tujuan ini tidak hanya mengenal bahan yang harus dikuasai akan tetapi juga keterampilan dan tujuan emosional dan sosial. Tujuan ini turut menentukan metode yang akan digunakan. 3.Memilih Metodologi 25 model pembelajaran Resource Based Learning diakses dari http: dellyharyani.blogspot.com?m=1 diakses pada tanggal 11 desember 2014 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Metode pelajaran banyak ditentukan oleh tujuan. Bila topik yang dihadapi itu luas seperti dalam pengajaran unit, berbagai ragam metode akan perlu digunakan. Biasanya metode itu akan mengandung unsur - unsur berikut: a. Uraian tetang apa yang akan dipelajari b. Diskusi dan pertukaran pikiran. c. Kegiatan-kegiatan yang menggunakan alat intruksional, laboratorium, dll d. Kegiatan-kegiatan dalam lingkungan sekitar sekolah e. Kegiatan-kegiatan yang menggunakan berbagai sumber belajar seperti perpustakaan, alat audio-visual dll f. Kegiatan kreatif seperti drama,seni rupa, musik, pekerjaan tangan. Dalam berbagai kegiatan itu murid-murid berlatih untuk mengadakan observasi yang sistematis, membuat catatan, dan membuat laporan tertulis. 4.Koleksi dan penyediaan bahan Bahan dan alat yang dimiliki oleh sekolah harus diketahui. Bahan dapat pula dipinjam, seperti buku dari perpustakaan umum. Bahan yang diperlukan oleh semua murid dapat diperbanyak dengan mesin stensil atau Photocopy. Juga bahan untuk kreatif dan lain-lainnya. 5.Penyediaan tempat Penggunaan tempat tidak dapat dipergunakan secara bersamaan. Misalnya perpustakaan. 5. Langkah langkah Resource Based Learning a. Mengidentifikasi topik pembelajaran, pertanyaanpermasalahan Guru dan siswa bersama - sama mengidentifikasi topik pembelajaran,pertanyaan atau permasalahan yang akan dibahas pada pertemuan tersebut. b. Merencanakan cara mencari informasi Guru merencanakan tentang cara mencari informasi yang dibutuhkan siswa. Cara mencari informasi bisa beragam seperti mencari informasi dari sumber - sumber yang terdapat di sekolah. c. Mengumpulkan Informasi Siswa mengumpulkan inforamsi sesuai instruksi yang diberikan oleh guru. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id d. Mensintesa Informasi Guru bersama sama denga siswa mensintesa informasi yang telah diperoleh oleh setiap siswa. e. Evaluasi Guru melakukan evaluasi setelah siswa memahami tentang informasi yang telah mereka dapatkan. Evaluasi dilakukan untuk mengecek kembali kefahaman siswa tentang informasi yang telah mereka dapatkan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 31 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini dilakukan beberapa kegiatan pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang berbentuk ordinal dan analisis datanya menggunakan uji Mann Whitney. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 1 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 1 BUDURAN SIDOARJO kelas VII yang terdiri dari 9 kelas, yang diberi nama kelas VII-A sampai kelas VII-I. Pembagian kelas dilaksanakan pada saat awal masuk kelas secara acak.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 2 Berdasarkan kondisi populasi yang homogen maka pengambilan sampel memggunakan teknik Random Sampling. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII-A yang berjumlah 14 orang dan kelas VII-B yang berjumlah 17 orang. C. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian 3 Variabel pada penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : a. Model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction b. Model pembelajaran Resource Based Learning

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah akibat yang mungkin timbul disebabkan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini 1 Suharsimi Arikunti, Prosedur Suatu Pendekatan Praktik Jakarta : Rineka Cipta, 1992 hal 131 2 Ibid, hal 132 3 Ibid, hal 1 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id adalah kemampuan komunikasi lisan dan tulis yang berupa tes dan rubrik kemampuan komunikasi lisan dan tulis.

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang ditetapkan oleh peneliti, agar variabel yang tidak diteliti tidak mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan tak bebas. 4 Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah : a. Kemampuan awal siswa Kemampuan awal siswa sama karena kelas tidak dibagi menurut prestasinya, melainkan dibagi secara acak. b. Materi pelajaran Materi pelajaran yang digunakan pada kedua kelas tersebut adalah materi yang sama. c. Lamanya waktu Lamanya waktu yang digunakan sama. d. Suasana dan kondisi kelas Suasana dan kondisi kelas dikontrol agar tetap tenang dan tidak menganggu jalanya tes. e. Guru Guru yang mengajar pada kedua kelas sama.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan kedua model pembelajaran yang berbeda yaitu model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction dan model pembelajaran Resource Based Learning. Selanjutnya rancangan penelitian ini dapat ditunjukan dengan bagan sebagai berikut : Tabel 3.1 Rancangan Penelitian E 1 X 1 T E 2 X 2 T Keterangan : E 1 = Kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction 4 Johannes Suprapto, Metode Penelitian Hukum dan Ststistik Jakarta : Rineka Cipta 2003 hal 196 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id E 2 = Kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaranResource Based Learning X 1 = Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction X 2 = Pembelajaran dengan menggunakan model pmbelajaran Resource Based Learning T = Tes kemampuan komunikasi matematika diberikan setelah siswa diberi perlakuan X 1 dan X 2 .

E. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data. Berikut uraian dari tahap-tahap tersebut : 1. Tahap Persiapan Tahap yang dilakukan meliputi : a. Membuat kesepakatan dengan guru SMPN 1 BUDURAN Sidoarjo tentang:  Kelas yang akan digunakan adalah kelas VII  Waktu yang akan digunakan b. Penyusunan instrumen penelitian meliputi soal tes kemampuan komunikasi matematika dan rubrik tingkat kemampuan komunikasi matematika c. Validasi isi instrumen dilakukan oleh satu dosen S-1 pendidikan matematika UIN Sunan Ampel Surabaya dan satu guru mata pelajaran matematika 2. Tahap Pelaksanaan a. Memberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII-A SMPN 1 BUDURAN Sidoarjo. b. Memberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Resource Based Learning untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII-B SMPN 1 BUDURAN Sidoarjo.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

2 12 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ATI (APTITUDE TREATMENT INTERACTION) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA.

3 11 25

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR.

3 10 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ATI (APTITUDE TREATMENT INTERACTION) UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran ATI (Aptitude Treatment Interaction) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika ( PTK Kelas X SMA Veteran 1 Su

1 4 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ATI (APTITUDE TREATMENT INTERACTION) UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran ATI (Aptitude Treatment Interaction) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika ( PTK Kelas X SMA Veteran 1 Su

0 0 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT Penerapan Strategi Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction Dengan Menggunakan Lembar Kerja Siswa Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran (PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VII Semester Gena

0 4 18

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Strategi Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction Dengan Menggunakan Lembar Kerja Siswa Untuk Meningkatkan Kemampuan Pena

0 5 14

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) PADA SUB POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS.

2 4 94

View of Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika

1 0 8

PERBANDINGAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY

0 0 13