menggambarkan perilaku manusia dalam peta, mengidentifikasi jenis perilaku dan frekuensi perilaku.
Terdapat empat dimensi didalam studi perilaku-lingkungan antara lain : pelaku, aktivitas, tempat ruang, dan waktu. Penelitian ini menggunakan metode
behavioral mapping pemetaan perilaku untuk memenuhi unsur-unsur tersebut. Metode behavioral mappingyaitu teknik observasi sistematis yang dipakai untuk
merekam aktivitas manusia atau sekelompok orang di suatu ruang dalam jangka waktu tertentu.
Setelah perilaku direkam dan digambarkan dengan behavioral mapping, maka dapat dipetakan perilaku pengunjung berdasarkan hasil survey di lapangan.
Lalu setiap aktivitas yang berulang lalu membentuk pola perilaku akan dikategorikan dalam hasil penelitian.
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Sumber : Asumsi peneliti, 2014
3.2 Variable Penelitian
Menurut Sugiyono 2009, variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut dan ditarik kesimpulannya. Variabel-variabel penelitian yang akan dibutuhkan untuk kepentingan
analisis nantinya, antara lain sebagai berikut :
Tabel 3.1 Variabel dan Metode Penelitian No
Variabel Sub variabel
Metode penelitian
1 Social Background
pengguna ruang -
Jenis kelamin -
Usia -
Pekerjaan -
Pendidikan -
Lama tinggal di Medan
- Kuisioner, wawancara
- Kuisioner, wawancara
- Kuisioner, wawancara
- Kuisioner, wawancara
- Kuisioner, wawancara
2 Pola Aktivitas pada
Setting -
Jumlah pengunjung -
Pola pengelompokan pengunjung
- Lama aktivitas
- Jenis aktivitas
- Observasi
- Observasi
- Kuisioner, wawancara
- Kuisioner, wawancara
3 Setting
- Tata guna lahan
- Jalur pedestrian
- Observasi
- Observasi,
pengukuran
3.3 PopulasiSampel
Populasi merupakan keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek yang akan diinvestigasi oleh peneliti Sinulingga, 2011. Objek pada
penelitian ini merupakan aktivitas pengunjung taman di sekitar Gedung Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.
Sedangkan sampel merupakan pengambilan sebagian dari jumlah dan karakterisik populasi yang dianggap mewakili dengan cara tertentu untuk diukur
atau diamati Silaen dan Widiyono, 2013. Secara umum, jumlah ukuran sampel yang dibutuhkan bisa dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dalam Sevilla,
1993 sebagai berikut :
Gambar 3.2 Rumus Slovin Sumber : Gay dalam Sevilla, 1993
Dalam studi ini, penyebaran kuisioner menggunakan sistem random sampling kepada pengunjung taman di sekitar Gedung Biro Pusat Administrasi
USU yaitu masyarakat umum dan mahasiswa yang berjumlah 100 orang, dengan asumsi persentase sebagai berikut :
- Masyarakat umum : 50 orang - Mahasiswa : 50 orang
3.4 Metoda Pengumpulan Data
Analisis data kualitatif pada intinya adalah ingin mengetahui dan memahami kondisi objek penelitian menjadi bagian-bagian, hubungan antar bagian, dan
hubungan dengan keseluruhan. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah aktivitas masyarakat
atau pengunjung di taman sekitar Gedung Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera utara. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1. Data mengenai lokasi penelitian yaitu ruang di taman sekitar Gedung Biro
Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara. 2.
Data mengenai aktivitaspenggunaan taman sekitar Gedung Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.
Instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Observasi
2. Dokumentasi
3. Quesioner terhadap responden
Dimana; n : jumlah sampel
N : jumlah populasi d : derajat kecermatan level of significant
Metode behavioral mapping sangat penting memperhatikan ruang dan waktu. Oleh karena itu, semua bentuk pencatatannya melampirkan ruang lokasi
dan waktu sebagai salah satu tolak ukur validitas data. Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung pada subjek ketika
berada di Taman gedung Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara. Data aktivitas pengunjung yang telah diperoleh melalui observasi kemudian
dicatat, data yang didapat dari questioner responden di olah dan diklasifikasikan
berdasarkan jenis-jenis aktivitasperilaku.
Pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri atas 2 jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang dimaksud yaitu data yang
diperoleh langsung di lapangan, yang mana diperoleh langsung dari responden. Untuk mendapatkan data primer, teknik pengumpulan data yang dipakai adalah
kuesioner dan observasi lapangan. Data primer yang dibutuhkan dalam studi ini adalah aktivitas apa saja yang dilakukan pengunjung taman di sekitar Gedung
Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses observasi behavioral
mapping dalam penelitian ini adalah :
1. Peneliti menggunakan peta dasar yang dibuat untuk memberikan gambaran
lokasi area yang menjadi studi kasus. 2.
Peneliti membuat dan memetakan daftar perilaku yang akan diamati. 3.
Dalam kurun waktu penelitian, peneliti mencatat berbagai perilaku yang terjadi pada masing-masing bagian ruang taman Biro Pusat Administrasi
Universitas Sumatera Utara. 4.
Data hasil dari pencatatan tersebut kemudian dijelaskan melalui deskripsi data dan disertai dengan foto.
5. Data aktivitasperilaku yang telah dideskripsikan di masing-masing bagian
ruang taman Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara diklasifikasikan dalam temuan pola perilaku yang paling umum atau yang
paling sering terjadi.
Tahapan Penelitian
Gambar 3.3 Tahapan Penelitian Sumber : Asumsi penelitian, 2014
3.5 Kawasan Penelitian