Peran Pamong Desa Peranan Masyarakat Desa Selama Agresi Militer Belanda I

54

C. Peranan Masyarakat Desa Selama Agresi Militer Belanda I

1. Peran Pamong Desa

Sejak perang melanda Kota Semarang, Ungaran, Ambarawa, Salatiga, dan Tengaran bagian Utara, maka daerah perbatasan seperti Tengaran banyak dilalui pengusi yang berasal dari daerah yang diduduki Belanda. Mereka ada yang sekedar melewati Tengaran dan ada juga yang menetap di sana. Dalam hal ini pamong desa mempunyai peran sangat penting karena di desa-desa yang ditempati pengungsi, tugas pamong desa mengkoordinir warganya untuk memberi tempat penampungan maupun memberi makan untuk pengungsi. Pada umumnya, warga desa menerima para pengungsi dengan senang hati dan tangan terbuka. Sebagai balasannya para pengungsi berusaha membantu pekerjaan tuan rumah Chusnul Hajati, dkk., 1997: 133. Pamong desa mempunyai jabatan strategis karena mereka sebagai panutan warganya dan para pengungsi. Begitu strategisnya jabatan pamong desa, Pemerintah RI dan Belanda menyadari arti pentingnya pamong desa dalam merebut simpati rakyat. Setelah Salatiga dikuasai Belanda, banyak desa tidak mempunyai pamong desa. Mereka memilih mengungsi ke wilayah Republik. Akibatnya, di daerah yang diduduki Belanda kekurangan penguasa. Oleh karena itu, Belanda menunjuk pamong desa baru untuk menggantikan pamong desa yang ikut hijrah ke daerah Republik. Pamong desa sebagai pejabat federalis di daerah pendudukan nasibnya kurang menguntungkan. Mereka selalu dicurigai 55 oleh kedua pihak. Supaya mereka tidak dibunuh atau dijebloskan ke penjara, mereka harus pandai berkepala dua. Strategi berkepala dua resikonya sangat besar Chusnul Hajati, dkk., 1997: 134. Dari 20 desa yang ada di Kecamatan Tengaran hanya empat pamong desa yang pro Belanda, yakni pamong Desa Bener, Karangduren, Cukil dan Regunung Chusnul Hajati, dkk., 1997: 134. Selama Belanda menduduki sebagian besar Kecamatan Tengaran, Wedana Tengaran, Wiryo dan Camat Tengaran, Siswo, secara diam-diam mengadakan pertemuan rahasia. Wedana Tengaran berkantor di Desa Tingkir wilayah pendudukan tetapi hatinya tetap RI. Dia sering mengirim peluru secara ilegal kepada para pejuang RI. Dia juga mengusahakan beras dan pakaian bagi pejuang RI. Kondisi selama perang, tentara RI sangat menyedihkan. Mereka banyak yang kekurangan makanan dan pakaian. Bahkan mereka sampai kekurangan selimut untuk tidur. Selimut hanya selembar kain sarung hasil sumbangan dari masyarakat sekitar Jarkoni, wawancara 28 September 2013. Jayus, Lurah Klero adalah lurah federalis yang dijebloskan ke penjara oleh Belanda. Jayus terbukti bersalah karena sering membantu para pejuang RI memata-matai pergerakan Belanda di Klero. Jiwa Republik Jayus terbentuk karena sebelum ditunjuk sebagai lurah dia bekerja sebagai anggota Polisi Tentara PT. Jabatan lurah tidak membuat Jayus tunduk kepada Belanda, malahan dia selalu memonitori pergerakan Pasukan Belanda di Klero. Hasil monitoring dilaporkan kepada pemimpin 56 pejuang RI yang bermarkas di Desa Tegalrejo. Pejuang RI yang akan menyerang pos Belanda di Klero harus ijin Lurah Jayus. Bisa dikatakan bahwa Klero merupakan wilayah kekuasaannya hingga pemimpin pejuang RI harus bermusyawarah dahulu dengannya sebelum menyerang dan untuk mengetahui posisi Belanda di sekitar Klero. Setelah perundingan Klero, Belanda giat melakukan screening atau pembersihan. Jayus sempat dicurigai bekerja untuk Republik. Dia dihajar agen IVG sampai wajahnya biru lalu ditangkap tetapi tidak sampai dieksekusi di Kedayon. Selain Jayus, Lurah Noborejo bernama Darma Kiyat juga berjiwa Republik. Dia menyelundupkan obat-obatan melalui kurir bernama Maryam yang menyamar sebagai pedagang. Obat-obatan tersebut diperoleh dari seorang mantri kesehatan benama Binoso yang bekerja untuk Pemerintah Belanda di Salatiga Chusnul Hajati, dkk., 1997: 128. Desa Tegalrejo merupakan garis pertahanan lini kedua di Sektor I Tengaran. Di desa ini, ribuan tentara RI berkumpul di Tegalrejo Lor dan Tegalrejo Kidul. Untuk mengatur logistik di Tegalrejo Kidul, didirikan dapur umum kecil di rumah Wito Surat dan dapur umum besar di rumah Suwar. Lurah Tegalrejo saat itu bernama Sudar. Dia menyuruh para pemuda, baik laki-laki maupun perempuan membantu masak di dapur umum. Lurah Sudar dikenal baik kepada TNI maupun masyarakatnya. Seperti halnya ketika Sudar membagikan nasi dari dapur umum kecil kepada masyarakatnya, dia tidak pernah membuat perbedaan alias semua harus rata. Selain mengkoordinasi dapur umum kecil, Sudar juga 57 mengatur tempat istirahat TNI di rumah-rumah milik warganya Mujiyem, wawancara 12 Januari 2014. Tidak semua lurah berpihak dengan pemerintah RI, salah satunya adalah Lurah Karangduren. Lurah Karangduren merupakan agen IVG. Sebagai Agen IVG dia bertugas mencari orang-orang Republik yang berbahaya bagi Belanda. Setelah Lurah itu menemukan orang yang dicurigai sebagai mata-mata, lalu ia melapor kepada pimpinan IVG. Dari laporan tersebut kemudian Pasukan Belanda yang bertugas menangkap orang yang diduga berbahaya bagi pemerintah Belanda di Tengaran. Mereka yang ditangkap akan diinterogasi tentang keterlibatannya membantu Pemerintah RI. Siksakan fisik juga dilakukan oleh agen IVG agar orang yang diduga pembantu Republik mengakui kesalahannya. Apabila orang tersebut terbukti dengan sengaja membantu RI dan membahayakan Pemerintah Belanda, mereka akan dihukum mati di Kedayon. Sedang untuk kesalahan ringan seperti ketahuan membantu logistik pejuang RI, mereka dipenjarakan di Ambarawa maupun di Nusa Kambangan.

2. Logistik

Dokumen yang terkait

PERJUANGAN KH. GHOLIB DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1949

4 25 45

Perjuangan rakyat Magelang dalam mepertahankan kemerdekaan tahun 1947 1949

1 35 97

Bab 3 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (1945 1949)

2 22 25

Peranan Radio Republik Indonesia Stasiun Surakarta Dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Tahun 1946-1949 Di Surakarta.

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Keberhasilan Program Usaha Agribisnis Pedesaan di Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang T1 522004005 BAB IV

0 1 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Masyarakat Tengaran dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Tengaran 1947-1949

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Masyarakat Tengaran dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Tengaran 1947-1949 T1 152010009 BAB I

1 1 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Masyarakat Tengaran dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Tengaran 1947-1949 T1 152010009 BAB II

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Masyarakat Tengaran dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Tengaran 1947-1949 T1 152010009 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Masyarakat Tengaran dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Tengaran 1947-1949

0 0 49